Membedah Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan, Manakah yang Benar?

Tak dipungkiri di masyarakat telah beredar banyak mitos dan tak jarang dipercaya sebagai sesuatu yang bisa dijadikan patokan di dalam rutinitas. Bahkan sebagian besar dari mitos tersebut sudah bersifat turun-temurun dan membuat banyak ibu hamil yang terlanjur menerapkannya. Padahal, tidak semua mitos tersebut dapat diterima dari sisi medis.

Baca juga: Calon Ibu, Informasi Dasar Kehamilan Berikut Wajib Diperhatikan!

Oleh sebab itu, penting bagi ibu untuk memahami informasi mana yang merupakan fakta dan mana yang hanya mitos belaka selama kehamilan. Tujuannya tentu saja agar kehamilan dapat berjalan dengan lancar dan sehat hingga persalinan. Ketahuilah beberapa mitos kehamilan beserta penjelasan mengenai faktanya. Penasaran apa saja? Yuk, ketahui ulasannya di sini!

Mitos dan Fakta Kehamilan

  1. Jenis Kelamin Bayi Ditentukan dari Bentuk Perut
    Ini adalah mitos. Pernyataan ini juga murni hanya mitos belaka. Bentuk perut saat hamil dipengaruhi oleh bentuk tubuh dan berat badan ibu selama masa kehamilan, serta ukuran dan posisi janin di dalam rahim. Hingga saat ini, tidak ada studi yang membuktikan bahwa bentuk perut saat hamil berkaitan dengan jenis kelamin janin.

  2. Tidak Boleh Mandi Malam
    Ini adalah mitos. Mandi pada malam hari belum atau tidak terbukti memiliki dampak kesehatan pada tubuh. Anggapan bahwa mandi malam menyebabkan rematik juga merupakan sebuah mitos. Bila tubuh kotor atau berkeringat maka perlu dibersihkan agar tidak menyebabkan penumpukan kotoran pada kulit sehingga dapat menyebabkan risiko infeksi pada kulit. Namun sebaiknya bila ingin mandi tidak terlalu malam karena ibu hamil juga perlu istirahat cukup. Selain itu bila ingin mandi malam hari sebaiknya menggunakan air hangat agar tidak terjadi perubahan suhu yang drastis.

  3. Ibu Hamil Harus Makan Sebanyak Dua Porsi
    Ini adalah mitos. Ibu hamil memang membutuhkan asupan kalori yang lebih banyak, tetapi bukan berarti ibu hamil harus makan untuk 2 orang sekaligus. Kenaikan berat badan pada tiap ibu hamil tidaklah sama. Hal ini tergantung dari indeks massa tubuh (IMT) dan berat badan ibu sebelum kehamilan.

    Apabila ibu hamil termasuk ke dalam kategori berat badan di bawah normal (underweight) sebelum kehamilan, berikan kalori tambahan pada asupan yang dikonsumsi, misalnya menambahkan makanan tambahan seperti keju, selai kacang pada roti, atau susu pada sereal. Makan dalam porsi kecil dengan frekuensi lebih sering sangat dianjurkan bila ibu hamil dalam kategori underweight, yaitu sekitar 5−6 kali sehari. Namun, apabila ibu hamil memiliki berat badan berlebih (overweight) sebelum hamil, ibu hamil harus lebih berhati-hati dalam memilih jenis dan jumlah asupan makanan. Hal ini penting agar tidak terjadi kenaikan berat badan yang terlalu banyak.

  4. Selama Kehamilan Diperbolehkan Berhubungan Badan
    Ini adalah fakta. Selama tidak ada larangan dari dokter kandungan dan kehamilan yang tidak berisiko, pasangan suami-istri dapat melakukan hubungan seksual hingga menjelang persalinan.

    Berikut adalah beberapa kondisi selama kehamilan yang membuat ibu hamil sebaiknya tidak berhubungan seksual: Adanya ancaman persalinan prematur, adanya riwayat ketuban pecah sebelum usia kehamilan cukup bulan, dan adanya perdarahan pada jalan lahir (pada plasenta previa, atau ada kelainan dari cervix).

  5. Larangan Naik Pesawat Ketika Hamil
    Ini adalah mitos. Ibu hamil diperbolehkan melakukan perjalanan dengan pesawat.  IATA (International Air Transport Association) merekomendasikan batas usia kehamilan yang aman pada ibu dengan kehamilan normal tunggal adalah < 36 minggu dan pada kehamilan kembar adalah < 32 namun semuanya tergantung kebijakan dari maskapai pesawat untuk batasan usia yang diperbolehkan penerbangan umumnya meminta surat keterangan dokter di atas 28 oleh sebab itu bila ibu trimester hendak bepergian dengan menggunakan hamil perlu memeriksakan diri terlebih dahulu ke memastikan tidak adanya komplikasi ataupun faktor dapat meningkatkan risiko melahirkan premature pernyataan layak terbang hanya saja diingat besar nyaman duduk lama sehingga sebaiknya pertimbangkan tujuan waktu perjalanan anda.

Dalam menjalani perjalanan kehamilan, penting untuk memisahkan antara mitos dan fakta yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi. Dengan pengetahuan yang tepat, calon ibu dapat memastikan bahwa mereka memberikan perawatan yang terbaik untuk diri mereka sendiri dan juga bagi perkembangan bayi yang sedang dikandung.

Artikel ditulis oleh dr. Widi Astuti, Sp.OG (Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan RS EMC Pekayon).