Ibadah puasa adalah ibadah yang dilakukan dengan cara menahan lapar dan haus sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Untuk orang dengan tubuh yang sehat dan bebas penyakit, puasa terasa cukup ringan untuk dilakukan. Akan tetapi cukup berbanding terbalik dengan para penderita diabetes.
Pada saat bulan Ramadhan penderita diabetes boleh saja menjalankan ibadah puasa, asalkan kadar gula darahnya tetap terkontrol dengan baik dan tidak memiliki penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung atau ginjal.
Bagi penderita diabetes, pengaturan pola makan sangat penting saat bulan ramadhan, aktivitas fisik, dan jadwal minum obat penting untuk diperhatikan juga selama berpuasa. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi berupa kadar gula darah turun secara drastis atau justru menjadi sangat tinggi.
Gejala yang dapat dirasakan akibat hipoglikemia dan hiperglikemia adalah sakit kepala, pusing, lemas, sering haus, kejang, hingga tidak sadarkan diri. Keduanya merupakan kondisi yang berbahaya pada penderita diabetes dan perlu segera mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Hindari Hipoglikemia Saat Berpuasa Dengan Cara Berikut!
Ada beberapa tips yang baik untuk diterapkan oleh penderita diabetes agar puasa yang dijalani tetap aman untuk kesehatan, yaitu:
- Jangan melewatkan makan sahur
- Hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa
- Konsumsi makanan yang mengandung banyak serat
- Hindari gorengan dan makanan yang terlalu manis
- Minum air putih yang cukup saat sahur & berbuka
- Periksa gula darah secara teratur
- Rutin berolahraga
- Konsumsi obat sesuai petunjuk dokter
- Konsultasikan dengan dokter Anda untuk rekomendasi yang sesuai dengan kondisi Anda
Bagi penderita diabetes yang menjalani ibadah puasa harus tetap menjaga kadar gula darah untuk menyesuaikan dosis obat diabetes yang dikonsumsi. Perlu diingat untuk penderita diabetes yang menjalani puasa, jika kadar gula darah <70 mg="" dl="" atau="">300 mg/dl, jangan memaksakan diri untuk berpuasa dan segera batalkan puasa. Karena kadar tersebut bisa mejadi pertanda pendertia diabetes mengalami hipoglikemia atau hiperglikemia.
Artikel ditulis oleh dr. Yosephine Yossy, Sp.PD-KEMD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam - Konsultan Endokrin, Metabolik & Diabetes RS EMC Grha Kedoya Cikarang).