Polip Hidung dan Sinusitis: Cari Tahu Perbedaan dan Pencegahannya di Sini!

Gangguan pada saluran pernapasan atas, terutama di daerah hidung dan sinus, adalah masalah kesehatan yang cukup sering dialami masyarakat. Dua di antaranya yang sering menimbulkan kebingungan adalah polip hidung dan sinusitis. 

Banyak orang mengira keduanya adalah penyakit yang sama karena gejala yang mirip, seperti hidung tersumbat, sulit bernapas, dan berkurangnya indera penciuman. Namun, sebenarnya polip hidung dan sinusitis adalah dua kondisi berbeda, meskipun keduanya dapat saling berhubungan.

Apa Itu Polip Hidung?

Polip hidung adalah pertumbuhan jaringan lunak yang tidak bersifat kanker (jinak), terbentuk pada lapisan mukosa di dalam saluran hidung atau sinus. Polip biasanya berbentuk seperti tetesan air atau anggur kecil yang berwarna pucat, lunak, dan tidak terasa sakit saat disentuh.

Gejala polip hidung meliputi:

Hidung tersumbat kronis.
- Hilang atau berkurangnya indera penciuman.
- Ingus terus-menerus.
- Rasa penuh atau tekanan di wajah.
- Mendengkur saat tidur.

Apa Itu Sinusitis?

Sinusitis adalah peradangan atau infeksi pada mokusa sinus, sinus yaitu rongga berisi udara yang berada di tulang wajah di sekitar hidung. Sinus berfungsi untuk menghasilkan lendir yang menjaga kelembapan hidung, meringankan beban tengkorak wajah dan melindungi saluran pernapasan dari kuman.

Gejala sinusitis meliputi:

Hidung tersumbat dengan lendir kental berwarna kuning atau hijau.
- Nyeri atau tekanan di wajah (dahi, pipi, atau sekitar mata).
- Sakit kepala.
- Demam (pada sinusitis akut).
- Bau mulut (halitosis).
- Batuk, terutama pada malam hari
- Terasa ada cairan ingus yang mengalir ke tenggorok

Perbedaan Polip Hidung dan Sinusitis

Meskipun gejalanya bisa mirip, polip hidung dan sinusitis memiliki perbedaan mendasar:

Polip Hidung:
- Pertumbuhan jaringan jinak pada lapisan mukosa hidung/sinus.
- Disebabkan peradangan kronis, alergi, asma, sensitivitas obat tertentu.
- Gejala khas: kehilangan penciuman, hidung tersumbat tanpa disertai demam.

Sinusitis:
- Peradangan atau infeksi pada lapisan sinus.
- Disebabkan infeksi virus, bakteri, jamur, atau alergi.
- Gejala khas: lendir kental, nyeri wajah, demam, sakit kepala.

Hubungan Antara Polip Hidung dan Sinusitis

Polip hidung sering muncul akibat sinusitis kronis yang tidak tertangani dengan baik. Sebaliknya, polip juga dapat memperburuk sinusitis dengan cara menyumbat saluran sinus.

Faktor Risiko
- Alergi kronis.
- Asma.
- Infeksi saluran pernapasan berulang.
- Penyakit kronis seperti fibrosis kistik.
- Sensitivitas obat tertentu.
- Lingkungan berpolusi atau asap rokok.

Pencegahan
- Kendalikan alergi.
- Bersihkan hidung dengan larutan saline.
- Gunakan humidifier agar udara tidak kering.
- Hindari asap rokok dan polusi.
- Minum cukup air putih.
- Segera obati flu atau pilek.
- Kontrol penyakit kronis.
- Terapkan pola hidup sehat.

Polip hidung dan sinusitis bukanlah penyakit yang sama, tetapi saling berhubungan erat. Polip adalah pertumbuhan jaringan jinak akibat peradangan kronis, sedangkan sinusitis adalah peradangan atau infeksi pada sinus. Pencegahan terbaik adalah menjaga kebersihan hidung, mengendalikan alergi, menghindari polusi, dan segera menangani infeksi saluran pernapasan. Dengan langkah tersebut, risiko polip dan sinusitis dapat diminimalkan.

Artikel ditulis oleh dr. Jon Prijadi , Sp.THT-KL (Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan – Kepala Leher RS EMC Cikarang).