Mengenal Gondongan: Infeksi Virus yang Bikin Pipi Bengkak

Penyakit gondongan terjadi akibat peradangan pada kelenjar ludah, sehingga muncul pembengkakan di bagian pipi dan leher. Selain pembengkakan, penderita biasanya akan merasakan nyeri, terutama saat mengunyah atau menelan.

Anak-anak lebih rentan terhadap penyakit ini, namun orang dewasa tetap memiliki kemungkinan terinfeksi. Dalam artikel ini, Anda akan mengetahui gejala, cara penularan, komplikasi, serta penanganan gondongan secara lengkap.

Apa itu Gondongan?

Penyakit gondongan disebabkan oleh virus paramyxovirus yang menyerang kelenjar parotis, salah satu kelenjar ludah utama dalam tubuh. Saat menginfeksi tubuh, virus ini akan berkembang dan memicu peradangan serta pembengkakan pada kelenjar.

Virus mudah menyebar lewat percikan cairan dari mulut atau hidung ketika seseorang berbicara, batuk, maupun bersin, apalagi di lingkungan ramai.

Salah satu gejala khas gondongan adalah bengkak di bagian pipi hingga dekat telinga. Anak-anak berusia 5-9 tahun merupakan kelompok yang paling sering terkena gondongan. Walau kasusnya lebih banyak terjadi pada anak-anak, infeksi gondongan tetap dapat terjadi pada orang dewasa yang belum divaksin.

Gejala Gondongan

Gondongan biasanya menunjukkan gejala dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu setelah tubuh terinfeksi. Tanda-tanda gondongan yang bisa dirasakan oleh penderitanya meliputi:

  1. Area pipi hingga bagian bawah telinga atau dagu tampak membesar akibat pembengkakan.
  2. Sensasi nyeri ketika mengunyah dan menelan.
  3. Demam.
  4. Mulut terasa kering.
  5. Pusing.
  6. Sensasi nyeri di area sendi dan perut.
  7. Kelelahan dan hilang nafsu makan.

Jika Anda mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya tetap di rumah dan hindari kontak dengan orang lain setidaknya selama satu minggu untuk mencegah penularan.

Bagaimana Cara Penularan Gondongan?

Penyebaran gondongan sangat cepat, khususnya pada mereka yang berada dalam kondisi tertentu seperti di bawah ini:

  1. Belum mendapat vaksin MMR.
  2. Berumur 2-12 tahun.
  3. Memiliki daya tuhun lemah.
  4. Memiliki riwayat perjalanan ke lokasi dengan banyak kasus gondongan.

Ada beberapa cara umum penyebaran gondongan yang perlu diwaspadai, seperti:

  1. Kontak dengan droplet atau percikan cairan dari saluran pernapasan penderita saat mereka bicara, batuk, atau bersin.
  2. Melakukan kontak langsung, misalnya berciuman dengan penderita.
  3. Menyentuh benda yang telah terkontaminasi virus, lalu menyentuh hidung atau mulut tanpa mencuci tangan.
  4. Memakai gelas, sendok, atau peralatan makan lain yang digunakan oleh penderita.

Komplikasi Gondongan yang Perlu Diwaspadai

Walau jarang, gondongan tetap berisiko menimbulkan komplikasi, terutama jika tidak ditangani dengan tepat. Komplikasi ini dapat memengaruhi beberapa organ tubuh, antara lain:

  1. Orchitis: peradangan di testis.
  2. Meningitis: peradangan pada meninges, lapisan tipis yang berfungsi melindungi otak dan sumsum tulang belakang.
  3. Oophoritis: peradangan di ovarium.
  4. Pankreatitis: peradangan di pankreas.
  5. Mastitis: peradangan di jaringan payudara.
  6. Ensefalitis: peradangan di jaringan otak.

Cara Menangani Gondongan

Pada penderita dengan sistem imun yang baik, penyakit gondongan cenderung membaik tanpa pengobatan khusus dalam waktu satu sampai dua minggu. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala gondongan, di antaranya:

  1. Istirahat yang cukup.
  2. Memperbanyak asupan air putih.
  3. Area yang bengkak bisa dikompres dengan air hangat maupun dingin untuk mengurangi rasa nyeri.
  4. Mengonsumsi makanan lunak agar mudah dikunyah.
  5. Gunakan obat seperti ibuprofen atau paracetamol untuk meredakan nyeri, dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.

Segera Konsultasikan ke Dokter

Gondongan termasuk penyakit yang sangat menular, tetapi masih bisa dicegah, terutama melalui vaksinasi. Hindari aktivitas yang berisiko menularkan penyakit ini dan tetap jaga kesehatan tubuh Anda. Jika anak belum mendapatkan vaksin MMR, segera lengkapi imunisasinya.

Apabila Anda mengalami gejala gondongan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan sejak dini penting untuk memastikan diagnosis serta mendapatkan penanganan dan resep obat yang sesuai, terutama pada fase awal infeksi.

Artikel ditulis oleh dr. Dianwaty, Sp.PD,M.M (Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Grha Kedoya).