
Serangan jantung kerap datang secara mendadak dan tidak terduga. Namun secara ilmiah, telah diketahui bahwa waktu paling sering terjadinya serangan jantung adalah pagi hari, khususnya antara pukul 06.00 hingga 12.00.
Fenomena ini bukanlah kebetulan, melainkan dipengaruhi oleh perubahan fisiologis tubuh yang terjadi secara alami pada pagi hari, seiring tubuh bersiap untuk beraktivitas.
BACA JUGA: Sinetron Sering Tampilkan Adegan Kaget Serangan Jantung, Apa Benar Bisa Begitu?
Apa yang Terjadi pada Tubuh di Pagi Hari?
Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian — jam biologis yang mengatur berbagai fungsi tubuh termasuk sistem kardiovaskular. Saat pagi hari, terjadi beberapa perubahan penting:
- Peningkatan hormon kortisol, hormon stres yang membantu tubuh bangun dan bersiap beraktivitas.
- Aktivasi sistem saraf simpatik, yang menyebabkan peningkatan denyut jantung dan tekanan darah.
- Darah menjadi lebih kental akibat dehidrasi ringan setelah tidur semalaman.
- Aktivasi trombosit dan penurunan aktivitas fibrinolitik, yang meningkatkan kecenderungan pembentukan bekuan darah (trombus).
Kondisi ini secara bersamaan meningkatkan beban kerja jantung, dan bila seseorang memiliki plak kolesterol yang tidak stabil di pembuluh darah jantung, maka risiko serangan jantung menjadi lebih tinggi.
Bagaimana Serangan Jantung Terjadi di Pagi Hari?
Serangan jantung atau infark miokard akut terjadi saat aliran darah ke otot jantung tersumbat, biasanya karena pecahnya plak aterosklerotik dan terbentuknya trombus.
Pagi hari menjadi momen rawan karena:
- Lonjakan tekanan darah saat beranjak dari posisi tidur
- Peningkatan tonus saraf simpatik
- Peningkatan kecenderungan pembekuan darah
Kondisi ini dapat menyebabkan sumbatan mendadak pada arteri koroner dan menimbulkan serangan jantung akut.
Siapa yang Berisiko Lebih Tinggi?
Orang-orang berikut memiliki risiko lebih besar mengalami serangan jantung, khususnya di pagi hari:
- Penderita hipertensi, kolesterol tinggi, atau diabetes
- Perokok aktif
- Individu dengan riwayat keluarga penyakit jantung
- Mereka yang sering mengalami stres, kurang tidur, atau tidak aktif bergerak
- Pasien dengan riwayat penyakit jantung sebelumnya
Langkah Pencegahan yang Dapat Dilakukan
Untuk menjaga kesehatan jantung, terutama menghadapi jam-jam kritis di pagi hari, berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:
- Seimbangkan Gizi
Pilih makanan rendah lemak jenuh, tinggi serat, dan kaya antioksidan. Konsumsi buah, sayur, biji-bijian, dan protein sehat seperti ikan. - Enyahkan Rokok
Berhenti merokok secara signifikan menurunkan risiko serangan jantung. Nikotin merusak dinding pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak. - Hindari dan Kelola Stres
Stres berkepanjangan meningkatkan tekanan darah dan hormon stres. Gunakan teknik relaksasi seperti meditasi, napas dalam, atau olahraga ringan. - Awasi Tekanan Darah, Kolesterol, dan Gula Darah
Lakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui dan mengendalikan faktor risiko utama penyakit jantung. - Teraturlah Berolahraga
Aktivitas fisik seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda 30 menit sehari dapat memperkuat jantung dan menjaga berat badan ideal.
Kapan Harus ke Dokter Jantung?
Segera periksa ke dokter jika Anda mengalami:
- Nyeri dada yang menjalar ke lengan, rahang, atau leher
- Sesak napas yang muncul tiba-tiba
- Keringat dingin tanpa sebab jelas
- Jantung berdebar hebat, terutama setelah bangun tidur
- Riwayat serangan jantung sebelumnya
Pagi hari bisa menjadi waktu yang paling rentan bagi jantung, terutama bila terdapat faktor risiko yang tidak terkontrol. Namun dengan memahami pola tubuh dan menjalani gaya hidup sehat, serangan jantung dapat dicegah sejak dini.
Jangan tunggu gejala muncul. Jadwalkan pemeriksaan jantung Anda hari ini di RS EMC Pekayon.
Dokter spesialis jantung kami siap membantu menjaga kesehatan jantung Anda — karena setiap detaknya sangat berarti.
Artikel ditulis oleh dr. Nancy Virginia, Sp.JP(K), FIHA, FAsCC (Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah RS EMC Pekayon).