Batu saluran kemih merupakan masalah kesehatan umum yang seringkali menimbulkan rasa nyeri atau gejala saluran berkemih lainnya. Untuk menangani kondisi ini, salah satu metode penghancuran batu yang paling modern adalah laser lithotripsy.
Apa Itu Laser Lithotripsy?
Laser lithotripsy adalah salah satu prosedur medis penghancuran batu yang dilakukan oleh dokter spesialis urologi di rumah sakit. Metode ini memanfaatkan energi laser untuk menghancurkan batu saluran kemih. Dengan bantuan alat yang disebut ureteroscope atau cystoscope, dokter dapat menargetkan sinar laser ke batu saluran kemih sehingga pecah menjadi potongan-potongan kecil yang nantinya dapat dikeluarkan melalui urine.
Biasanya, prosedur ini dilakukan dengan pembiusan, tergantung pada ukuran dan lokasi batu, serta kondisi kesehatan pasien. Prosedur ini biasanya memakan waktu 30 menit hingga 2 jam, dan pasien bisa kembali ke rumah setelah observasi singkat.
Bagaimana Prosedur Ini Bekerja?
Pada dasarnya, prosedur ini menggunakan ureteroscope atau cystoscope untuk melihat batu melalui kamera yang terpasang pada alat tersebut. Setelah batu terlihat jelas, dokter mengarahkan serat laser melalui ureteroscope untuk menghancurkannya. Sinar laser menghasilkan energi kuat yang memecah batu menjadi fragmen-fragmen kecil yang kemudian keluar bersama urine atau diambil menggunakan instrumen khusus.
Laser lithotripsy dikenal sangat efektif dibandingkan metode penghancuran batu lainnya dan menjadi salah satu metode unggulan modern dalam dunia urologi.
Keunggulan Laser Lithotripsy
Laser lithotripsy memiliki sejumlah keunggulan, di antaranya:
- Minim Invasif: Tidak seperti operasi terbuka, prosedur ini hanya membutuhkan alat kecil yang dimasukkan melalui uretra, sehingga tidak perlu sayatan besar.
- Efektif untuk Berbagai Ukuran Batu: Prosedur ini dapat menghancurkan batu ginjal baik yang kecil maupun besar, serta berbagai jenis batu berdasarkan komposisi kimianya.
- Pemulihan Cepat: Prosedur ini cenderung singkat, dan pemulihan biasanya lebih cepat dibandingkan dengan metode bedah lainnya.
- Pengurangan Nyeri: Pasien biasanya mengalami nyeri minimal setelah prosedur, yang menjadikan laser lithotripsy sebagai pilihan yang nyaman.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
Walaupun aman, laser lithotripsy tetap memiliki beberapa risiko, seperti:
- Infeksi Saluran Kemih (ISK): Risiko ini dapat dikurangi dengan pemberian antibiotik sebelum dan sesudah prosedur.
- Perdarahan: Perdarahan ringan sering terjadi namun biasanya akan hilang sendiri. Jika perdarahan berlanjut, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.
- Cedera pada Saluran Kemih: Cedera kecil mungkin terjadi, namun dapat sembuh dengan sendirinya. Dalam kasus yang lebih parah, dokter mungkin akan memasang stent ureter untuk membantu penyembuhan.
Mengatasi Efek Samping
Pasien mungkin mengalami beberapa efek samping setelah prosedur, seperti nyeri ringan atau urine berdarah (hematuria). Biasanya, efek samping ini dapat diatasi dengan minum air dalam jumlah banyak dan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Jika efek samping berlanjut, maka perlu penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis urologi untuk mengatasi keluhan yang ada.
Kesimpulan
Laser lithotripsy adalah solusi medis yang aman, efektif, dan minim invasif untuk menangani batu ginjal. Prosedur ini memungkinkan pasien untuk cepat pulih dan mengurangi rasa sakit pasca operasi. Namun, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi sebelum memutuskan metode pengobatan, agar sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan masing-masing pasien.
Setiap pasien memiliki kondisi medis yang berbeda, sehingga sangat disarankan untuk melakukan konsultasi mendalam dengan dokter spesialis urologi guna memilih metode yang paling tepat.
Artikel ditulis oleh dr. Dicky Stefanus, Sp.U, FICS (Dokter Spesialis Bedah Urologi