Tanpa Disadari, Ini Kebiasaan yang Jadi Penyebab Trigliserida Tinggi

Menjaga kadar lemak darah, termasuk trigliserida, penting untuk kesehatan jantung dan metabolisme tubuh. Namun faktanya, banyak orang memiliki trigliserida tinggi tanpa mereka sadari, bahkan saat merasa sehat dan tidak merasakan keluhan apa pun. 

Kondisi ini kerap dipicu oleh gaya hidup modern yang serba cepat, penuh makanan praktis, dan minim aktivitas fisik. Lalu sebenarnya, kebiasaan apa saja yang tanpa sadar bisa menyebabkan trigliserida tinggi?

Apa Itu Trigliserida?

Trigliserida adalah salah satu jenis lemak (lipid) yang beredar dalam darah. Tubuh membutuhkannya sebagai sumber energi, terutama ketika Anda tidak makan dalam jangka waktu tertentu. Setiap kali Anda mengonsumsi makanan tinggi kalori, terutama lemak dan karbohidrat kelebihannya akan disimpan dalam bentuk trigliserida.

Banyak orang sering menyamakan trigliserida dengan kolesterol, padahal keduanya berbeda. Perbedaan yang nampak yaitu: 

  • Trigliserida: menyimpan energi dari makanan untuk digunakan saat tubuh membutuhkan.
  • Kolesterol: digunakan untuk membangun sel, membuat hormon, dan membantu proses metabolisme.

Keduanya penting, tetapi memiliki fungsi yang berbeda.

Kebiasaan yang Tanpa Disadari Menyebabkan Trigliserida Tinggi

Tanpa kita sadari, banyak kebiasaan sehari-hari yang tampak biasa saja ternyata dapat memengaruhi kadar trigliserida dalam darah. Yuk, simak kebiasaan yang bisa menyebabkan trigliserida tinggi:

1. Terlalu Sering Konsumsi Makanan Manis dan Olahan Tepung

Gula tambahan dalam makanan manis, seperti kue, minuman boba, soda, hingga roti olahan mudah meningkatkan kadar trigliserida. Gula yang tidak digunakan tubuh sebagai energi akan diubah menjadi lemak dan disimpan dalam bentuk trigliserida. Konsumsi berlebih juga mempercepat kenaikan berat badan, yang semakin memperburuk kondisi ini.

2. Pola Makan Tinggi Lemak Jenuh dan Trans

Makanan seperti gorengan, fast food, mentega, daging berlemak, dan camilan kemasan mengandung lemak jenuh dan trans yang dapat meningkatkan kadar lemak darah. Lemak-lemak ini tidak hanya menaikkan trigliserida, tetapi juga kolesterol jahat (LDL), sehingga risiko penyakit jantung menjadi lebih tinggi.

3. Jarang Bergerak atau Kurang Aktivitas Fisik

Kurang berolahraga, banyak duduk, jarang olahraga, atau minim aktivitas harian membuat tubuh kesulitan membakar lemak. Akibatnya, trigliserida menumpuk dalam darah. Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu tubuh menggunakan trigliserida sebagai energi, sehingga kadarnya tetap stabil.

4. Konsumsi Alkohol Berlebihan

Alkohol mudah memicu peningkatan trigliserida karena tubuh memetabolisme alkohol sebagai gula dan lemak. Bahkan konsumsi alkohol dalam jumlah sedang sekalipun bisa meningkatkan trigliserida pada beberapa orang, terutama jika disertai pola makan tinggi kalori.

5. Porsi Makan Terlalu Besar dalam Sekali Waktu

Makan dalam porsi berlebihan membuat tubuh menerima kalori yang lebih banyak daripada yang bisa diproses. Kelebihan kalori ini langsung dikonversi menjadi trigliserida dan disimpan sebagai lemak tubuh. Makan lebih sering dengan porsi lebih kecil dapat membantu mengontrol kadar trigliserida.

6. Kurang Tidur dan Stres Berkepanjangan

Kurang tidur dapat mengganggu metabolisme, meningkatkan resistensi insulin, dan memicu kenaikan trigliserida. Stres kronis juga membuat tubuh menghasilkan hormon kortisol, yang dapat menyebabkan nafsu makan meningkat dan memicu kebiasaan makan tidak sehat.

Itulah beberapa kebiasaan yang sering dilakukan tanpa disadari tetapi dapat memicu peningkatan trigliserida. Dengan mengenali pemicunya, Anda bisa mulai melakukan perubahan kecil yang berdampak besar bagi kesehatan, seperti memperbaiki pola makan, aktif bergerak, dan mengelola stres.

Dampak Trigliserida Tinggi Terhadap Kesehatan

Trigliserida yang tinggi dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius jika tidak dikendalikan. Lemak yang berlebihan dalam darah dapat menumpuk di pembuluh darah maupun organ tertentu, sehingga meningkatkan risiko penyakit jangka panjang. Inilah beberapa dampak yang perlu diwaspadai:

  • Penyakit jantung koroner: Penumpukan lemak dapat menyempitkan pembuluh darah dan mengganggu aliran darah ke jantung.
  • Stroke: Aliran darah ke otak bisa terhambat jika pembuluh darah tersumbat, meningkatkan risiko stroke.
  • Perlemakan hati (fatty liver): Trigliserida berlebih disimpan di hati, yang dapat menyebabkan peradangan atau kerusakan organ.
  • Pankreatitis: Pada kadar sangat tinggi, trigliserida bisa memicu peradangan akut pada pankreas yang menyebabkan nyeri hebat.

Yang perlu diperhatikan, kondisi trigliserida tinggi sering tidak menimbulkan gejala awal. Banyak orang merasa sehat dan baru mengetahuinya saat melakukan pemeriksaan atau ketika komplikasi muncul. Karena itu, menjaga pola makan, aktif bergerak, dan rutin memeriksakan kadar lemak darah sangat penting untuk mencegah risiko jangka panjang.

Tips Menjaga Kadar Trigliserida Tetap Normal

Menjaga kadar trigliserida tetap normal penting untuk mencegah penyakit jantung, stroke, dan gangguan metabolik lainnya. Kebiasaan sederhana dalam keseharian bisa membantu menjaga kadar lemak darah tetap stabil. Berikut beberapa langkah praktis yang bisa Anda lakukan:

  1. Terapkan gaya hidup sehat
    Pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan tidur cukup adalah fondasi utama. Fokus pada sayur, buah, protein tanpa lemak, dan olahraga minimal 150 menit per minggu untuk membantu tubuh membakar trigliserida secara alami.
  2. Kurangi gula tambahan, tepung, olahan tepung dan lemak jenuh
    Batasi konsumsi makanan manis, minuman tinggi gula, gorengan, fast food, serta makanan dengan lemak trans. Gantilah dengan sumber lemak sehat seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, dan minyak zaitun.
  3. Lakukan cek darah secara rutin
    Karena trigliserida tinggi sering tanpa gejala, pemeriksaan darah minimal setahun sekali sangat disarankan. Pemeriksaan rutin membantu mendeteksi masalah sejak awal sebelum berkembang menjadi penyakit serius.

Kapan Sebaiknya Konsultasi ke Dokter?

Jika Anda mulai merasa pola hidup yang kurang sehat atau memiliki riwayat keluarga dengan masalah lemak darah, ini saatnya lebih aware terhadap kadar trigliserida. Banyak kasus trigliserida tinggi sebenarnya bisa dicegah hanya dengan mengubah kebiasaan kecil, mulai dari pola makan, aktivitas fisik, hingga kualitas tidur.

Menjadi lebih peka terhadap gaya hidup sehari-hari adalah langkah penting untuk mencegah masalah jangka panjang. Semakin cepat Anda memperbaiki kebiasaan, semakin besar peluang menjaga kesehatan jantung dan metabolisme tetap optimal.

Jika Anda memiliki faktor risiko, hasil cek darah menunjukkan trigliserida tinggi, atau mulai ragu dengan kondisi Anda, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan dan saran medis akan membantu Anda menentukan langkah terbaik untuk menjaga kadar trigliserida tetap normal.

Artikel ditulis oleh dr. Tofan Rakayudha, Sp.PD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Cibitung).