Kedutan Mata Kanan Atas Pertanda Apa? Yuk, Simak Penjelasannya

Kedutan pada mata kanan atas sering dianggap pertanda keberuntungan atau kabar baik menurut mitos. Meski begitu, kenyataannya kedutan ini bisa menjadi sinyal kondisi kesehatan tertentu yang perlu diperhatikan. 

Dari gangguan saraf ringan hingga masalah yang lebih serius, mengetahui penyebab kedutan mata kanan atas penting agar bisa ditangani dengan tepat. Yuk, simak penjelasan lengkapnya agar Anda lebih waspada dan memahami kapan perlu mencari bantuan medis.

Kedutan Mata Kanan Atas Menurut Medis

Kedutan pada mata kanan atas terjadi saat otot kelopak mata berkontraksi secara spontan dan berulang, biasanya berlangsung beberapa detik hingga 1–2 menit. 

Sebagian besar kasus bersifat ringan dan hilang sendiri, namun terkadang kedutan bisa menjadi tanda masalah kesehatan yang lebih serius, terutama jika disertai gejala lain dan memerlukan penanganan medis.

Kenali 4 Penyebab Kedutan Mata Kanan Atas

Meski sering dianggap sepele atau sekadar gangguan ringan, kedutan mata sebenarnya bisa dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga kondisi medis tertentu. Inilah 5 penyebab kedutan mata kanan atas yang mungkin Anda alami:

1. Stres Berlebihan

Stres dapat memengaruhi kesehatan fisik dan emosional, salah satunya memicu kedutan pada mata bagian atas. Respons saraf dan otot kelopak mata terhadap stres atau tekanan psikologis menyebabkan kedutan mata kanan atas atau juga disebut eyelid myokymia

Biasanya kedutan akibat stres bisa bertahan lebih lama jika tekanan mental terus berlanjut. Untuk mengurangi gejala, cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan.

2. Mata Kering dan Tegang

Kedutan pada mata kanan atas sering disebabkan oleh mata kering, terutama pada lansia berusia 50 tahun ke atas. Mata kering juga membuat penglihatan kurang nyaman dan mudah lelah, terutama jika terlalu lama menatap layar laptop, televisi, atau smartphone.

Mata kering memicu rangsangan berulang pada konjungtiva atau kornea, sehingga refleks kedutan muncul sebagai mekanisme protektif. Selain kedutan, gejala mata kering bisa berupa sensasi terbakar, pandangan kabur, atau peka terhadap cahaya.

3. Kekurangan Magnesium

Sebuah studi yang diterbitkan di Korean Journal of Health Promotion menunjukkan bahwa kadar magnesium dalam darah tidak berhubungan langsung dengan kedutan kelopak mata (eyelid myokymia). 

Meski begitu, magnesium tetap berperan penting bagi kesehatan saraf dan otot, sehingga suplementasi magnesium kadang disarankan untuk membantu meredakan gejala.

4. Kejang Otot

Kejang otot pada mata yang secara medis disebut myokymia adalah kondisi ketika kelopak mata bergetar atau otot kejang berulang tanpa bisa dikendalikan. Biasanya, kondisi ini akan mereda dengan sendirinya dalam beberapa waktu tanpa memerlukan pengobatan khusus.

Dengan memahami faktor-faktor yang mungkin menyebabkannya, Anda bisa lebih tepat dalam menanggapi dan mengatasi kedutan tersebut.

Kedutan Mata Kanan Atas Pertanda Apa?

Kedutan pada mata, baik kiri maupun kanan atas, umumnya bersifat ringan dan tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, jika terjadi terus-menerus atau bersifat kronis, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan saraf atau kondisi medis serius. 

Beberapa penyakit yang dapat ditandai dengan kedutan mata antara lain:

  • Bell’s palsy (kelumpuhan otot wajah), 
  • Dystonia (kontraksi otot berulang), 
  • Tortikolis spasmodik (tegangnya otot leher), 
  • Sklerosis ganda (gangguan autoimun pada saraf), 
  • Parkinson (gangguan gerakan dan tremor), 
  • Sindrom Tourette (gerakan berulang akibat gangguan saraf).

Tips Redakan Kedutan Mata Kanan Atas

Untuk mengurangi kedutan pada mata kanan atas, Anda bisa mencoba berbagai langkah sederhana ini:

  • Kelola stres: Lakukan meditasi, yoga, atau latihan pernapasan untuk menenangkan otot mata.
  • Istirahat cukup: Sisipkan waktu rehat di sela aktivitas agar mata tidak tegang.
  • Olahraga ringan: Jalan kaki atau gerakan ringan lainnya membantu sirkulasi tubuh.
  • Jaga pola tidur: Usahakan beristirahat 7–9 jam setiap malam supaya otot mata tidak mudah lelah.
  • Kurangi kafein dan alkohol: Asupan berlebihan dapat membuat kedutan semakin sering muncul.
  • Penuhi kebutuhan magnesium: Makanlah sumber magnesium seperti almond, bayam, tempe, atau tahu untuk membantu otot lebih rileks.
  • Cukupi cairan tubuh: Minum kurang lebih 2 liter air setiap hari agar tubuh tetap terhidrasi dan mata terasa segar.
  • Pijat ringan mata: Merilekskan otot-otot yang tegang.
  • Uap hangat dengan minyak esensial: Membantu menenangkan otot mata dan membuka pori.

Tubuh sering kali memberi tanda kecil sebelum muncul masalah besar, salah satunya lewat kedutan mata. Jika Anda sudah mencoba beristirahat, menjaga pola makan, dan mengelola stres tapi keluhan tetap berlanjut atau semakin parah, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Artikel ditulis oleh dr. Willibrordus Tantri Winaksa, Sp.M (Dokter Spesialis Mata RS EMC Cibitung & Cikarang).