Terapi Tepat untuk Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegenerative kedua paling umum setelah Alzheimer dan bersifat progresif. Penyakit ini terjadi karena kerusakan sel-sel saraf penghasil dopamin di otak, zat kimia yang berperan dalam mengirim sinyal untuk koordinasi gerakan sehingga jika terkena penyakit parkinson, pasien akan mengalami gangguan gerakan tubuh.

Penyakit ini diperkirakan akan terus berkembang di tahun mendatang karena perkembangan teknologi yang pesat dalam bidang medis membuat manusia hidup lebih lama. Salah satu faktor besar penyebabnya adalah usia. 

Meski lebih sering muncul di usia lanjut (biasanya di atas 60 tahun), parkinson juga bisa menyerang orang yang lebih muda, terutama jika ada faktor genetik atau paparan lingkungan tertentu.  

Peran Para Dokter dalam Terapi

Untuk mencari pendekatan terbaik bagi pasien Parkinson, dokter neurologi/saraf perlu melakukan pemeriksaan komprehensif pada pasien dan menentukan obat-obatan yang cocok untuk pasien. Berikut ini adalah tindakan yang akan dilakukan dokter rehabilitasi medik:

  1. Melakukan assessment, menilai gangguan gerak apa saja yang ada di pasien, otot-otot mana saja yang kaku atau sulit untuk digerakkan. 
  2. Setelah itu dokter rehabilitasi medik bersama tim fisioterapi dapat melakukan terapi modalitas dan stretching untuk mengurangi  kekakuan otot  sehingga pasien dapat menjalani aktivitas sehari-hari lebih baik.

Dalam menangani pasien Parkinson diperlukan tim multidisiplin yang terdiri lebih dari satu dokter spesialis. Antara lain tentunya dokter neurologi/saraf untuk mengatur obat-obatan pasien agar pasien tetap dalam kondisi medis yang stabil. 

Dokter rehabilitasi medik menilai tindakan apa saja yang dapat membantu gerakan tubuh dan aktivitas sehari-hari pasien.  Tim gizi untuk pemenuhan nutrisi dan tim penunjang lainnya yang memberikan support bagi pasien Parkinson.

Pendekatan Terapi

Peran rehabilitasi medis menjadi krusial untuk pasien penyakit Parkinson untuk meringankan gejala motorik dan non-motorik agar kualitas hidup pasien meningkat, bukan untuk menyembuhkan secara penuh karena hingga kini belum ada terapi yang dapat menyembuhkan  penyakit parkinson namun penyakit ini sangat dapat terkontrol. Pendekatan terapi yang dapat dilakukan:

  1. Fisioterapi
    Salah satu jenis terapi untuk penyakit parkinson yaitu fisioterapi. Tujuan fisioterapi antara lain membantu meningkatkan mobilitas, kekuatan otot, keseimbangan, dan fleksibilitas tubuh sehingga pasien dapat bergerak lebih leluasa dan mengurangi risiko cedera. 

    Latihan seperti penguatan otot yang lemah, stretching otot yang kaku, latihan jalan dan latihan keseimbangan membantu memperlambat penurunan fungsi motorik dan menjaga kemandirian pasien. 

  2. Terapi Wicara
    Banyak pasien parkinson mengalami kesulitan berbicara dan menelan. Terapi wicara dapat membantu melatih kemampuan komunikasi pasien dan menelan yang aman. Terapi wicara juga memberikan strategi dan alat bantu untuk memudahkan komunikasi serta mengatasi masalah menelan agar risiko aspirasi dan gangguan nutrisi dapat diminimalkan.

  3. Latihan Aktivitas Sehari-Hari
    Pasien parkinson juga dilatih untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, seperti berpakaian, menyiapkan makanan, membersihkan rumah, dan berbelanja.

    Dokter rehabilitasi medik juga dapat membantu pasien beradaptasi dengan keterbatasan fisik dan mental, serta memberikan penilaian untuk modifikasi lingkungan rumah agar lebih aman dan mudah diakses sehingga pasien dapat mempertahankan kemandirian lebih lama.

BACA JUGA: Kenali Gejala Motorik dan Non-Motorik Penyakit Parkinson

Efek Baik dari Terapi

Pasien yang sudah berlatih fisik dengan rutin akan merasa lebih rilex, lebih fleksibel, berjalan lebih cepat, keseimbangannya lebih baik sehingga tidak mudah jatuh.  Pasien akan merasa lebih percaya diri, kapasitasnya aerobiknya lebih baik sehingga pasien tidak mudah lelah untuk melakukan aktivitas dan mandiri dalam kehidupan sehari-harinya.

Cara terbaik untuk pasien mendapatkan informasi terbaik dan terbaru adalah konsultasi ke rumah sakit terdekat. Di RS EMC Alam Sutera memiliki dokter spesialis neurologi dan dokter rehabilitasi medik yang sudah terlatih dan pengalaman belajar lebih dalam tentang penyakit parkinson. Diharapkan kedepannya RS EMC Alam Sutera dapat menjadi salah satu rumah sakit yang mendalami Parkinson Center sehingga pasien-pasien dapat hidup lebih maksimal.

Artikel ditulis oleh dr. Merie Octavia, Sp.KFR (Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi RS EMC Alam Sutera).