
Apa itu Diabetes Melitus
Diabetes melitus atau yang lebih dikenal dengan kencing manis adalah penyakit kronis yang terjadi ketika kadar gula dalam darah melebihi batas normal. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan produksi insulin di pankreas atau ketidakmampuan tubuh memanfaatkan insulin dengan baik. Akibatnya, gula yang seharusnya masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi justru menumpuk di dalam darah, sehingga memicu berbagai masalah kesehatan.
Gejala Diabetes Melitus
Mengenali gejala diabetes sejak dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan risiko komplikasi dapat dicegah. Berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
- Sering merasa haus, tubuh kehilangan banyak cairan karena kadar gula darah tinggi.
- Buang air kecil berlebihan, ginjal bekerja ekstra untuk membuang gula berlebih.
- Mudah lapar, sel tubuh kekurangan energi karena glukosa tidak masuk dengan baik.
- Cepat lelah, energi tidak terbentuk optimal sehingga tubuh mudah lemas.
- Luka sulit sembuh, aliran darah dan fungsi saraf terganggu akibat kadar gula tinggi.
Komplikasi serius yang bisa terjadi jika diabetes tidak dikelola antara lain kerusakan ginjal, gangguan penglihatan, penyakit jantung, hingga risiko amputasi.
Pengelolaan diabetes melitus dapat dilakukan dengan mengatur pola makan sehat, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, serta mematuhi pengobatan yang dianjurkan dokter.
Makanan yang Dianjurkan
Untuk membantu mengendalikan kadar gula darah, penderita diabetes disarankan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan pilihan yang lebih sehat. Berikut beberapa makanan yang bisa menjadi pilihan:
- Protein hewani rendah lemak: ayam tanpa kulit, telur rendah kolesterol, putih telur, dan daging tanpa lemak.
Protein nabati: tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, dan kacang kedelai. - Sayuran tinggi serat: kangkung, daun kacang panjang, oyong, mentimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, dan terong.
- Buah rendah gula: jeruk, apel, pepaya, jambu air, salak, belimbing, dan pir.
- Sumber karbohidrat sehat: mengganti nasi dengan beras merah tinggi serat.
- Pemanis sehat: mengganti gula dengan gula jagung.
Makanan yang Perlu Dibatasi
Tidak semua makanan harus dihindari, namun ada beberapa yang sebaiknya dibatasi porsinya agar kadar gula darah tetap stabil. Jenis makanan berikut ini perlu diperhatikan:
- Karbohidrat: bubur, roti, mie, nasi, kentang, singkong, ubi, sagu, gandum, pasta, jagung, talas, sereal, ketan, dan makaroni.
- Protein: kornet, sosis, sarden, otak, jeroan, dan kuning telur.
- Sayuran tertentu: bayam, buncis, daun melinjo, labu siam, daun singkong, daun ketela, jagung muda, kapri, kacang panjang, pare, wortel, dan daun katuk.
- Buah dengan indeks glikemik tinggi: nanas, anggur, mangga, sirsak, pisang, alpukat, sawo, semangka, dan nangka masak.
Makanan olahan dan berlemak: makanan yang digoreng, serta yang menggunakan santan kelapa, kecap manis, dan saus tiram.
Makanan yang Harus Dihindari
Selain makanan yang cukup dibatasi, ada juga jenis makanan dan minuman yang sebaiknya benar-benar dihindari karena dapat memperburuk kondisi diabetes. Beberapa di antaranya adalah:
- Produk olahan tinggi lemak: keju, abon, dendeng, dan susu full cream.
- Buah manis dan diawetkan: durian, nangka, alpukat, kurma, dan manisan buah.
- Minuman tidak sehat: minuman beralkohol, soft drink, susu kental manis, es krim, yoghurt manis, dan susu tinggi lemak.
- Pemanis tinggi gula: gula pasir, gula merah, gula batu, dan madu.
Makanan/minuman manis olahan: cake, kue, dodol, sirup, selai manis, cokelat, dan minuman kemasan.
Kapan Sebaiknya Berkonsultasi dengan Dokter?
Menjaga pola makan dengan memilih makanan yang dianjurkan, membatasi yang berisiko, serta menghindari yang berbahaya merupakan langkah penting untuk membantu mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes. Namun, setiap orang bisa memiliki kondisi tubuh yang berbeda. Karena itu, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan pribadi.
Segera periksakan diri ke dokter jika kadar gula darah sulit terkontrol, muncul gejala seperti luka sulit sembuh, penglihatan kabur, sering merasa lemas, atau mengalami penurunan berat badan yang tidak wajar. Penanganan medis yang tepat akan membantu mencegah komplikasi serius dan menjaga kualitas hidup tetap optimal.
Artikel ditulis oleh dr. Fenny Elvina Ridho, Sp.PD – FINASIM (Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Cikarang).