Momen pernikahan tentunya menjadi momen yang paling dinantikan oleh banyak orang, tidak mengherankan jika banyak sekali persiapan yang dilakukan oleh calon pengantin, mulai dari persiapan acara pernikahan hingga rencana bulan madu bersama pasangan. Dari sekian banyak persiapan yang dilakukan menjelang pernikahan, pemeriksaan kesehatan pra-nikah atau pre-marital screening mungkin bukan prioritas bagi banyak calon pengantin, termasuk Anda. Hal ini adalah sebuah kekeliruan yang besar, karena cek kesehatan pra-nikah dapat memberikan gambaran kondisi kesehatan dan risiko gangguan kesehatan yang dihadapi oleh Anda dan pasangan Anda dan mungkin diturunkan kepada anak-anak Anda.
Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan pra-nikah adalah tiga hingga enam bulan sebelum menikah. Pemeriksaan kesehatan pra-nikah sebenarnya hanya pemeriksaan umum sehingga biasanya tidak memerlukan rumah sakit atau laboratorium dengan kriteria khusus, pemeriksaan pra-nikah dapat Anda lakukan hampir di semua rumah sakit atau laboratorium yang didukung oleh tenaga medis profesional. Agar Anda tidak kebingungan, ada baiknya Anda mengenali kategori yang akan diperiksa dalam cek kesehatan pra-nikah.
Tes Hematologi
Tes ini berfungsi untuk mengetahui apakah terjadi kelainan pada jumlah sel darah atau tidak. Tes ini penting dilakukan mengingat kelainan pada darah dan pembuluh darah dapat mempengaruhi tingkat risiko calon ibu ketika menjalani kehamilan dan proses bersalin.
Tes Golongan Darah
Tes ini penting untuk dilakukan guna mengetahui golongan darah dan rhesus Anda dan pasangan. Mengetahui rhesus sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi dan gangguan ketika masa kehamilan akibat perbedaan rhesus antara ibu dan calon bayi.
Tes Gula Darah
Tes ini berfungsi untuk melihat kadar gula darah dalam tubuh. Jika hasil pemeriksaan gula darah Anda atau pasangan Anda memiliki kecenderungan ke arah diabetes, maka perlu dilakukan penanganan dan terapi medis untuk memperkecil risiko terjadinya diabetes, hal ini dapat mencegah lahirnya bayi yang prematur dan obesitas akibat ibu yang diabetes.
Venereal Disease Research Laboratory
Tes ini mungkin terdengar kurang akrab di telinga Anda. Secara sederhana, tes ini berfungsi untuk mengetahui penyakit yang berhubungan dengan kelamin. Pemeriksaan ini mencakup tes hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan AIDS. Hal ini penting dilakukan mengingat penyakit kelamin dapat menular melalui hubungan suami-istri, selain itu penyakit ini juga dapat ditularkan dari ibu ke anaknya.
Tes TORCH
Tes ini dapat membantu Anda menemukan adanya infeksi atau penyakit pada kesuburan pria dan wanita. Jika setelah melakukan pemeriksaan TORCH (Toxoplasma, Rubella, CMV, dan Herpes) Anda di diagnosis memiliki salah satu gangguan tersebut, Anda dapat melakukan pengobatan atau terapi untuk mengatasinya agar tidak memengaruhi kondisi kesehatan calon anak Anda.
Tes Kelainan Genetik
Pemeriksaan ini meliputi tes hemofilia untuk mengecek kelainan pada pembekuan darah dan tes thalasemia untuk mengecek kelainan hemoglobin, karena kedua kelainan tersebut dapat diturunkan dari orangtua kepada anaknya.
Tes kesuburan
Bagi pasangan yang ingin segera memiliki keturunan setelah menikah, disarankan pula untuk melakukan tes kesuburan sebelum menikah. Pria dapat melakukan analisis sperma, sementara wanita dapat melakukan USG kandungan, HSG, dan/atau pemeriksaan hormon. Jika terdapat gangguan pada kesuburan, Anda dan pasangan Anda dapat melakukan terapi untuk memperbaiki masalah kesuburan dan melakukan program kehamilan dengan segera.
Setelah mengetahui berbagai jenis pemeriksaan kesehatan yang perlu dilakukan sebelum menikah, Anda dapat mulai mempersiapkan diri untuk melakukan pemeriksaan dan memilih tempat serta waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan. Pre-marital screening dapat membantu Anda dan pasangan Anda mewujudkan pernikahan yang sehat. #LiveExcellently