Kenali Gejala Stroke dan Cegah Sedari Dini

Di dunia, setiap tahunnya ada 15 juta penderita stroke bertambah dan diperkirakan 1 orang meninggal karena terserang stroke setiap 6 detik. Selain penyakit jantung, stroke juga menjadi penyebab kematian ke-3 terbanyak. Melihat fakta-fakta tersebut, sudah pasti Anda harus mewaspadai gejala stroke sedari dini.

Stroke adalah gangguan fungsi otak yang timbul mendadak, berlangsung selama 24 jam atau lebih, akibat dari gangguan peredaran darah otak. Pasokan darah ke otak akan terganggu atau mengalami penyumbatan (stroke iskemik) atau mengalami pecah pembuluh darah (stroke hemoragik). Karena darah mengalami penyumbatan, maka otak tidak mendapat asupan oksigen dan nutrisi sehingga sel-sel pada sebagian area otak akan mati. Sehingga pada penderita stroke beberapa bagian tubuh tertentu tidak berfungsi dengan baik.

Gejala stroke

Sebelum terlambat, Anda bisa melakukan deteksi dini stroke melalui metode FAST. Metode FAST merupakan singkatan dari

  1. Facial drooping (wajah terkulai)

Gejala ini terlihat melalui wajah yang tertarik ke satu sisi atau ke bawah dan sulit untuk digerakkan. Wajah terlihat “terjatuh” pada satu bagian dan penderita akan kesulitan untuk minum dari cangkir.

  1. Arm weakness (lengan menjadi lemah)

Gejala ini terlihat ketika seseorang mengalami kesulitan untuk menggerakan lengan tangannya. Anda bisa melakukan tes mengangkat kedua tangan, amati apakah tangan jatuh atau tidak terangkat secara sempurna.

  1. Speech difficulties (kesulitan dalam berbicara)

Kesulitan berbicara adalah salah satu ciri Anda terserang stroke. Penderita akan berbicara dengan tidak jelas dan cenderung sulit dipahami.

  1. Time (waktu)

Jika ketiga gejala di atas sudah ditunjukkan, maka waktu untuk mendapatkan bantuan medis sangat dibutuhkan. Semakin cepat pertolongan didapat, maka semakin banyak sel-sel otak yang bisa diselamatkan.

Selain mengamati melalui metode FAST, masih ada gejala lain dari stroke, seperti tiba-tiba ngantuk berat/kehilangan kesadaran/pingsan, pusing berputar, rasa baal/kesemutan separuh badan, serta gangguan penglihatan tiba-tiba pada satu atau dua mata.

Faktor risiko stroke

Pada penyakit stroke, terdapat beberapa faktor risiko yang tidak bisa diubah atau dikendalikan sehingga meningkatkan kemungkinan seseorang terserang stroke seperti pria di atas usia 55 tahun, pernah mengalami stroke, memiliki keluarga yang terkena stroke (faktor genetik) atau mengalami Arteri vena malformasi atau aneurisma berupa kelainan pembuluh darah otak di mana stroke terjadi pada usia lebih muda seperti anak-anak dan atau remaja.

Sedangkan faktor risiko yang masih bisa diubah atau dikendalikan adalah penderita hipertensi (tekanan darah tinggi), diabetes melitus, obesitas (kegemukan), stres, merokok, konsumsi alkohol, serta gaya hidup yang tidak sehat.

Pencegahan stroke

Siapa saja bisa terserang penyakit stroke, namun bukan berarti tidak bisa dicegah. Terdapat dua tipe pencegahan stroke yaitu Pencegahan Primer dan Pencegahan Sekunder. Pencegahan Primer adalah upaya pencegahan (yang sangat dianjurkan) sebelum terkena stroke. Caranya adalah dengan mempertahankan 7 gaya hidup sehat, yaitu melakukan olahraga, mengontrol kolesterol, pola makan sehat, kontrol tekanan darah, menjaga berat badan ideal, mengurangi gula darah, dan berhenti merokok. Sedangkan pada Pencegahan Sekunder adalah upaya pencegahan agar tidak terkena stroke berulang dengan cara mengendalikan faktor risiko yang telah ada, seperti mengontrol darah tinggi , kadar kolesterol, gula darah, asam urat; merubah gaya hidup; minum obat sesuai ajuran dokter secara teratur; serta kontrol ke dokter secara teratur

Pertolongan terhadap gejala awal stroke

Pertolongan yang harus dicari apabila ada gejala awal stroke adalah dengan segera membawa ke RS terdekat dan diutamakan yang mempunyai dokter spesialis saraf (neurology) dan fasilitas unit stroke. Semakin cepat pertolongan diberikan, maka semakin banyak peluang penyelamatan otak. Pertolongan yang akurat dan cepat harus segera di lakukan untuk menghindari kematian atau kecacatan yang menetap. Setiap menit keterlambatan pertolongan agar otak tidak kekurangan darah berarti 1,9 juta sel otak dan serabut otak sepanjang 10km akan mati.

Untuk pencegahan maupun penanganan gejala stroke, Anda dapat berkonsultasi dengan dr. Dewanta Sembiring, SP. S di Rumah Sakit EMC Sentul pada hari Senin hingga Jumat pukul 11:00-17:00 WIB. Anda pun dapat mengetahui info lebih lanjut atau melakukan perjanjian jadwal konsultasi terlebih dahulu melalui telepon di 021-29672977. Mari cegah gejala awal stroke sebelum terlambat. #LiveExcellently