Hoarding Disorder: Kebiasaan Simpan Barang yang Berujung Masalah

Pernah menemukan rumah atau kamar seseorang dipenuhi barang menumpuk hingga sulit untuk bergerak? Kondisi ini bisa menjadi tanda hoarding disorder, yaitu kebiasaan menyimpan barang berlebihan dan enggan membuangnya. Jika dibiarkan, tumpukan tersebut bukan hanya menimbulkan debu dan kotoran, tapi juga meningkatkan risiko 

Apa Itu Hoarding Disorder?

Gangguan mental yang ditandai dengan “Kesulitan terus menerus untuk membuang atau melepaskan barang-barang, terlepas dari nilai yang sebenarnya. Hal ini membuat rumah atau ruang hidup menjadi penuh sesak, tidak teratur dan pada akhirnya dapat mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari.

Adapun ciri-cirinya :

  1. Mengalami kesulitan untuk membuang barang, meskipun barang tersebut sudah rusak atau tidak terpakai
  2. Timbul perasaan cemas atau merasa tidak nyaman saat diminta untuk membuang barang yang dimilikinya
  3. Menyimpan barang secara berlebihan, bahkan barang yang sudah tidak berguna
  4. Rumah menjadi penuh sesak sehingga mengganggu aktivitas (misalnya sulit memasak, tidur atau bahkan bergerak)
  5. Relasi sosial menjadi terganggu karena orang lain menjadi tidak nyaman untuk berkunjung.

Penyebab dan Faktor Risiko

1. Faktor Psikologis

  • Adanya rasa takut kehilangan
  • Sifat / karakteristik individu yang perfeksionis
  • Adanya trama kehilangan

2. Faktor Biologis

  • Ketidakseimbangan fungsi otak (terutama di area pengambilan Keputusan & kontrol impuls)

3. Faktor Lingkungan

  • Memiliki pengalaman hidup yang sulit
  • Pola asuh yang keras atau penuh dengan kekurangan

4. Kondisi Terkiat

Dampak Hoarding Disorder

1. Kesehatan Fisik

  • Resiko jatuh
  • Kebakaran
  • Sanitari yang buruk
  • Timbulnya penyakit

2. Kesehatan Mental

Timbulnya beberapa masalah atau gangguan mental diantaranya :

  • Stress
  • Depresi
  • Rasa malu
  • Isolasi sosial

3. Kehidupan sehari-hari

  • Sulit untuk menggunakan ruang rumah secara baik
  • Penurunan kualitas hidup

4. Relasi

  • Terjadi konflik keluarga dan konflik sosial antar tetangga
  • Jika berkelanjutan, maka tak jarang bisa sampai ke ranah hukum

Diagnosa Hoarding Disorder

Menurut DSM-5, maka kriteria Hoarding Disoorder ini meliputi :

  1. Mengalami kesulitan untuk membuang
  2. Adanya dorongan yang kuat untuk menyimpan
  3. Akumulasi barang yang membuat rumah tidak dapat digunakan sebagaimana seharusnya
  4. Menimbulkan penderitaan atau gangguan yang signifikan dalam kehidupan
  5. Tidak adanya kondisi medis lain yang menyertai (missal cidera otak) atau gangguan lainnya.

Penanganan Hoarding Disorder

Hoarding Disorder dapat ditangani melalui :

1. Psikoterapi

Suatu bentuk terapi yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi masalah-masalah psikologis agar dapat keluar dari masalah yang dihadapinya.

Beberapa bentuk psikoterapi, diantara nya :

  • Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
    Membantu mengubah cara berpikir tentang masalah yang dihadapi dalam hal ini tentang kepemilikan barang
  • Terapi keterampilan mengatur & pengambilan Keputusan

2. Farmakoterapy

Terapi dengan menggunakan obat-obatan seperti :

  • Antidepresan (jika ada depresi atau anxiety yang menyertai)

3. Dukungan keluarga & komunitas

Dukungan keluarga dan komunitas sangat penting bagi individu yang mengalami gangguan ini. Setidaknya dapat membantu dengan cara empati, bukan menghakimi. Keluarga dan komunitas dapat melakukan pendampingan kepada individu secara bertahap pada saat merapikan barang-barangnya

4. Self – help

Mengarahkan individu yang mengalami gangguan ini dengan cara :

  • Diberikan arahan untuk membuat jadwal decluttering kecil-kecil
  • Melatih toleransi terhadap rasa cemas saat membuang barang

BACA JUGA: Lakukan Hal Ini Untuk Menjaga Kesehatan Mental Agar Terjauh dari Depresi

Pencegahan dan Edukasi

Hoarding Disorder bukan sekedar “kebiasaan menimbun”, melainkan gangguan Kesehatan mental yang serius, serta berdampak pada kehidupan penderitanya dan lingkungannya. Untuk itu perlu adanya penanganan yang tepat, sehingga penderita dapat keluar dari masalah nya dengan belajar mengelola dorongan menimbun dan belajar untuk meningkatkan kualitas hidupnya, dengan cara :

  • Memberikan edukasi tentang meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental
  • Belajar keterampilan manajemen barang sejak dini
  • Memberikan dukungan pada individu dengan tanda awal hoarding 

 Artikel ditulis oleh Dra. Ratu Ade Waznah Sofwat, MPsi, Psi (Psikolog RS EMC Pekayon).