Pasien Skoliosis yang paling sering datang ke Dokter itu sebenarnya yang jenisnya idiopatik skoliosis. Yang dikatakan idiopatik artinya penyebabnya sampai sekarang kita enggak pernah tahu, bukan karena kebiasaan seperti duduk terlalu lama atau lainnya. Namun memang kalau ada tendensi skoliosis punggungnya bengkok, maka posisi duduk salah dalam jangka panjang itu bisa jadi faktor risiko, membuat sudutnya tambah berat.
Kebiasaan lain yang juga disebut-sebut kurang baik untuk kesehatan tulang adalah menyilangkan kaki saat duduk. Apa kebiasaan ini pun berpengaruh pada skoliosis? Jawabannya adalah tidak, jadi itu hanya mitos.
Ada pula anggapan di masyarakat bahwa penanganan skoliosis dinilai susah dan memerlukan biaya besar. Apa benar demikian?
Penanganan Skoliosis Tergantung Sudut
Terkait penanganan skoliosis, kondisi ini tidak sulit untuk ditangani jika pasien datang ke dokter tepat waktu. Jadi penanganan skoliosis 60-70% kalau datang di usia yang pas terutama yang idiopatik itu penanganannya tergantung sudut sebenarnya. Sudut antara 20 sampai 40 derajat cukup dengan pakai korset saja, tidak perlu operasi.
Dokter akan memfasilitasi badan pasien yang tadinya bengkok untuk seakan-akan lurus kembali dengan bantuan korset karena tulangnya tumbuh. Karena tanpa penggunaan korset, tumbuhnya semakin bengkok.
70 Persen Masalah Skoliosis Selesai dengan Korset
Dengan menggunakan korset, punggung pasien memang mungkin tidak akan lurus total. Namun setidaknya, kondisi skoliosis tidak akan menjadi lebih berat dan tumbuhnya menjadi lebih lurus.
Jadi 60-70% masalah skoliosis selesai dengan penggunaan korset, namun pasien datangnya sering terlambat, sudutnya sudah di atas 45 derajat. Prosedur operasi dilakukan apabila sudut scoliosis sudah besar, biasanya di atas 45 derajat dan mengganggu organ tubuh lain. Misalnya, kalau skoliosis bengkoknya di dada, ganggu pernapasan. Kalau di punggung bawah, sampai sakit banget enggak bisa aktivitas, itu biasanya akan dilakukan intervensi dengan operasi.
Tingkat Keberhasilan Operasi Skoliosis
Tingkat keberhasilannya sebetulnya tergantung dari fasilitas rumah sakit. Jika rumah sakitnya cukup lengkap fasilitasnya didukung dengan tenaga medis yang kompeten, maka angka keberhasilan Operasi Skoliosis akan cukup tinggi.
Di sisi lain, proses pemasangan pen untuk meluruskan tulang sudah semakin canggih. Jadi risiko menjadi sangat minimal, bukan berarti nol persen, tapi jadi sangat minimal.
Artikel ditulis oleh dr. Nicko Perdana Hardiansyah, Sp.OT (K) Spine (Dokter Spesialis Ortopedi & Traumatologi, Konsultan Tulang Belakang RS EMC Pulomas).