
Asam urat adalah kondisi yang terjadi ketika kadar asam urat (uric acid) dalam darah terlalu tinggi, menyebabkan kristal menumpuk di sendi dan memicu nyeri hebat. Salah satu faktor utama pemicu asam urat adalah konsumsi makanan tinggi purin senyawa alami yang dipecah menjadi asam urat oleh tubuh. Bagi penderita asam urat, mengatur pola makan adalah kunci untuk mencegah kekambuhan. Simak panduan lengkapnya berikut!
BACA JUGA: Bagaimana Cara Membedakan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi? Simak Faktanya di Sini!
Makanan yang Harus Dihindari (Tinggi Purin)
Berikut daftar makanan dengan kandungan purin tinggi (>150 mg/100 gram) yang perlu dibatasi atau dihindari:
- Daging Merah dan Jeroan
Contoh: Daging sapi, daging angsa, burung dara, kambing, hati, ginjal, otak, dan limpa
Alasan: Jeroan adalah makanan yang mengandung purin yang sangat tinggi dibandingkan makanan lain.
- Seafood Tertentu
Contoh: Ikan teri, sarden, makarel, kerang, udang, dan tuna kaleng.
Alasan: Beberapa makanan seafood seperti teri, sarden, kerang, udang, dan markarel mengandung purin yang sangat tinggi. Dengan kadar purin di dalam tubuh, kadar asam urat darah dapat dengan cepat meningkat pada 24-28 jam setelah makan.
- Minuman dan Makanan Manis
Contoh: Minuman yang bersoda, jus kemasan, sirup fruktosa tinggi, dan makanan manis seperti kue manis.
Alasan: Fruktosa meningkatkan produksi asam urat dan menghambat ekskresinya.
- Alkohol
Contoh: Bir, wine, dan minuman keras.
Makanan yang Aman Dikonsumsi (Rendah Purin)
Prioritaskan makanan dengan kadar purin rendah (<100 mg="" 100="" gram="" :="" span="">
1. Sayuran Rendah Purin
Contoh: Wortel, labu kuning, terong, mentimun, dan bayam (batasi ½ mangkok/hari).
2. Buah-Buahan
Contoh: Ceri, pisang, apel, jeruk, dan stroberi.
3. Sumber Protein Nabati
Contoh: Tahu, tempe, edamame, dan lentil.
4. Produk Susu Rendah Lemak
Contoh: Susu skim, yoghurt rendah lemak, dan keju cottage.
Menurunkan asam urat tinggi memerlukan komitmen untuk menerapkan gaya hidup sehat secara konsisten. Jika Anda merasa perlu mendapatkan pemeriksaan kesehatan atau panduan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter spesialis gizi di RS EMC Alam Sutera untuk mendukung perjalanan Anda menuju kualitas hidup yang lebih baik.
Artikel ditulis oleh dr. Vetinly, M. Gizi, Sp.GK, AIFO-K (Dokter Spesialis Gizi Klinik RS EMC Alam Sutera).