Bagaimana Cara Membedakan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi? Simak Faktanya di Sini!

Mengenal Asam Urat dan Kolesterol Tinggi

Sebelum mengenal perbedaannya secara mendalam, Anda dapat memahami pemahaman terkait penyakit asam urat yang merupakan senyawa yang terbentuk dari pemecahan purin dalam tubuh. Purin adalah zat yang terdapat dalam makanan dan juga dihasilkan oleh tubuh. Asam urat biasanya larut dalam darah dan disaring oleh ginjal untuk dikeluarkan melalui urin. Namun, terkadang kadar asam urat dapat meningkat dan menyebabkan terjadinya penyakit asam urat.

Penyakit asam urat terjadi ketika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat dan kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kristal asam urat terbentuk di sendi, jaringan sekitar sendi, dan organ lain, menyebabkan peradangan dan rasa sakit.

Sedangkan penyakit kolesterol adalah zat lemak yang ditemukan dalam tubuh dan juga ada dalam beberapa makanan. Sebagian besar kolesterol diproduksi oleh hati, tetapi dapat juga berasal dari makanan yang dikonsumsi. Kolesterol memiliki peran penting dalam pembentukan sel-sel tubuh dan produksi hormon tertentu.

Penyakit kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia terjadi ketika kadar kolesterol dalam darah meningkat di atas batas normal. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak dalam pembuluh darah, yang disebut aterosklerosis. Plak ini dapat menyempitkan atau bahkan memblokir aliran darah ke jantung dan otak, meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Perbedaan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi

Asam urat dan kolesterol tinggi adalah dua kondisi kesehatan yang berbeda, meskipun keduanya terkait dengan metabolisme lemak dan dapat memiliki dampak pada kesehatan pembuluh darah. Berikut adalah perbedaan utama antara asam urat dan kolesterol tinggi:

Asam Urat:

  • Sumber dan metabolisme: Asam urat adalah produk samping dari pemecahan purin dalam tubuh. Purin dapat berasal dari makanan atau dihasilkan oleh tubuh.
  • Dampak pada sendi: Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan kristal asam urat terbentuk di dalam sendi, yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri.
  • Faktor risiko: Faktor risiko untuk asam urat termasuk genetika, pola makan tinggi purin, konsumsi alkohol berlebih, obesitas, dan kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit ginjal.

Kolesterol Tinggi:

  • Sumber dan metabolisme: Kolesterol adalah jenis lemak yang ditemukan dalam tubuh dan makanan. Kolesterol dibawa oleh lipoprotein, seperti LDL (kolesterol jahat) dan HDL (kolesterol baik).
  • Dampak pada pembuluh darah: Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak dalam pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
  • Faktor risiko: Faktor risiko untuk kolesterol tinggi melibatkan faktor genetika, diet tinggi lemak jenuh dan trans, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan kebiasaan merokok.

Meskipun asam urat dan kolesterol tinggi memiliki karakteristik dan dampak kesehatan yang berbeda, keduanya dapat dipengaruhi oleh faktor gaya hidup dan diet. Penting untuk memahami perbedaan antara keduanya dan mendekati perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

Baca juga: 5 Kebiasaan Ini Tanpa Disadari Menjadi Pemicu Kolesterol Tinggi

Pengelolaan Asam Urat dan Kolesterol Tinggi

Pengelolaan penyakit asam urat dan kolesterol melibatkan kombinasi perubahan gaya hidup, pengobatan, dan pemantauan teratur oleh profesional kesehatan. Berikut adalah beberapa langkah umum yang dapat membantu mengelola kedua kondisi tersebut:

Pengelolaan Penyakit Asam Urat

  • Diet rendah purin
    Hindari makanan tinggi purin, seperti daging organ (hati, ginjal), ikan tertentu (sarden, tuna), dan makanan laut lainnya dan tingkatkan konsumsi makanan rendah purin, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

  • Hidrasi yang cukup
    Minum banyak air untuk membantu mengeluarkan asam urat melalui urin. Pasien harus terhidrasi dengan baik dengan minimum air >2 liter per hari.

  • Pertahankan berat badan yang sehat
    Kontrol berat badan, karena obesitas dapat meningkatkan risiko asam urat tinggi. Pasien yang overweight harus melakukan modifikasi pola makan untuk memiliki berat badan ideal.
  • Olahraga teratur
    Lakukan olahraga ringan hingga sedang secara teratur untuk membantu menjaga berat badan dan meningkatkan kesehatan jantung. Hal ini dimasukkan dalam upaya penanganan pasien Gout, namun latihan yang berlebihan dan beresiko trauma sendi wajib dihindari.

  • Hindari alkohol dan rokok
    Alkohol dan rokok dapat memperburuk kondisi asam urat.

  • Obat-obatan
    Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat untuk mengurangi produksi asam urat atau meningkatkan pengeluarannya.

Pengelolaan Kolesterol Tinggi

  • Diet rendah lemak jenuh
    Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan trans, seperti makanan cepat saji, gorengan, dan makanan olahan.

  • Konsumsi makanan kaya serat
    Makan makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.

  • Olahraga teratur
    Lakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, seperti berjalan cepat, jogging, atau berenang.

  • Berhenti merokok
    Merokok dapat merusak pembuluh darah dan memperburuk kondisi kolesterol tinggi.

  • Pertahankan berat badan yang sehat
    Kontrol berat badan atau menurunkannya jika diperlukan.

  • Obat-obatan
    Dokter dapat meresepkan obat untuk membantu mengendalikan kadar kolesterol.

  • Pemantauan rutin
    Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kadar kolesterol dan memastikan pengelolaan yang efektif.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan untuk menentukan rencana pengelolaan yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu. Setiap orang memiliki kebutuhan kesehatan yang unik, dan perawatan harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masing-masing individu.

Artikel ditulis oleh dr. Steffie Simpinano Solin, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Cibitung).