
Alergi pada anak merupakan reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya bagi kebanyakan orang. Zat pemicu alergi ini disebut alergen dan dapat berasal dari makanan, debu, bulu hewan, serbuk sari, atau bahan kimia tertentu. Alergi bisa mempengaruhi kualitas hidup anak jika tidak ditangani dengan baik, sehingga penting bagi orang tua untuk memahami penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.
BACA JUGA: Jangan Panik, Kenali Penyebab Ruam pada Bayi dan Penanganannya!
Penyebab Alergi pada Anak
Berikut ini faktor yang kemungkinan yang dapat menjadi alergi pada anak:
1. Faktor Genetik
Salah satu penyebab utama alergi pada anak adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki riwayat alergi, kemungkinan anak mengalami alergi menjadi lebih tinggi.
2. Lingkungan
Selain itu, lingkungan juga berperan penting dalam memicu reaksi alergi. Paparan terhadap polusi udara, asap rokok, atau zat kimia tertentu sejak dini dapat meningkatkan risiko alergi. Makanan seperti susu sapi, telur, kacang, seafood, dan gandum juga sering menjadi pemicu alergi pada anak.
Kenali Gejala Alergi yang Dialami Anak
Gejala alergi pada anak bervariasi tergantung pada jenis alergen yang memicunya. Kenali berikut beberapa penyebab ini:
- Alergi makanan dapat menyebabkan ruam, gatal-gatal, mual, muntah, diare, atau bahkan sesak napas dalam kasus yang lebih parah.
- Alergi terhadap debu atau serbuk sari sering kali menimbulkan gejala seperti bersin, hidung tersumbat, mata berair, dan batuk.
- Alergi terhadap bahan tertentu seperti deterjen atau logam dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, atau gatal. Dalam beberapa kasus, reaksi alergi yang parah bisa menyebabkan reaksi anafilaksis, yaitu kondisi darurat yang mengancam nyawa dengan gejala seperti kesulitan bernapas, tekanan darah menurun drastis, dan kehilangan kesadaran.
Cara Mengatasi Alergi pada Anak
Untuk mengatasi alergi pada anak, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi alergen penyebabnya. Orang tua dapat memperhatikan pola makanan dan lingkungan anak serta mencatat kapan dan bagaimana reaksi alergi muncul. Jika perlu, tes alergi oleh dokter spesialis dapat dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti alergi. Setelah alergen diketahui, langkah utama dalam pencegahan adalah menghindari pemicunya sebisa mungkin.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan obat antihistamin untuk meredakan gejala alergi ringan seperti gatal atau bersin. Jika anak mengalami reaksi alergi yang lebih berat, dokter dapat memberikan obat kortikosteroid atau, dalam situasi darurat, suntikan epinefrin. Selain itu, terapi imunoterapi juga bisa menjadi pilihan untuk mengurangi sensitivitas anak terhadap alergen tertentu dalam jangka panjang.
Cara Mencegah Alergi
Pencegahan alergi dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan lingkungan rumah, menghindari paparan asap rokok, serta memperkenalkan makanan pemicu alergi secara bertahap sesuai rekomendasi dokter. Jika anak memiliki alergi makanan, orang tua perlu membaca label bahan makanan dengan cermat sebelum memberikannya kepada anak dan berhati-hati saat memilih menu makan di luar lingkungan rumah. Selain itu, membangun sistem kekebalan tubuh anak melalui pola makan sehat, cukup tidur, dan olahraga teratur juga dapat membantu mengurangi risiko alergi.
Dengan pemahaman yang baik mengenai alergi pada anak, orang tua dapat lebih sigap dalam mengidentifikasi dan menangani reaksi alergi sejak dini. Langkah pencegahan dan pengelolaan yang tepat tidak hanya membantu anak menjalani kehidupan yang lebih nyaman tetapi juga mengurangi risiko komplikasi kesehatan di masa depan. Jika alergi anak tampak semakin parah atau tidak terkontrol, konsultasi dengan dokter spesialis alergi sangat dianjurkan agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat.
Artikel ditulis oleh dr. Darmady Darmawan, Sp.A (Dokter Spesialis Anak RS EMC Pulomas).