Apa Itu Vaginismus? Kenali dan Atasi dengan Tepat!

Vaginismus adalah kondisi saat otot-otot di sekitar vagina mengencang secara tidak sadar ketika mencoba memasukkan sesuatu ke dalamnya. Kondisi ini memicu rasa sakit, tidak nyaman, dan bahkan mustahil melakukan penetrasi.

Kondisi ini bisa terjadi pada semua wanita. Umumnya ketika seseorang pertama kali berhubungan seksual atau saat pertama kali memasang tampon, bahkan saat melakukan pemeriksaan panggul di Rumah Sakit.

Jenis Vaginismus

Ada empat jenis vaginismus, sebagai berikut:

  1. Primer
    Jenis ini diketahui ketika penderitanya tidak pernah berhasil melakukan penetrasi. Kondisi ini bisa berlangsung seumur hidup danmemerlukan terapi dengan dokter ahli untuk mengatasinya.

  2. Sekunder
    Penderita jenis ini pernah berhasil melakukan penetrasi, namun tidak bisa lagi. Kondisi ini umumnya dipicu oleh masalah medis tertentu, seperti infeksi dan menopause. Faktor psikologis juga dapat menyebabkan kondisi ini.

  3. Situasional
    Kondisi ini diketahui saat penderitanya merasakan gejala vaginismus hanya saat penetrasi tertentu. Misalnya penderita tidak merasakan sakit saat berhubungan seksual, namun rasa sakit muncul saat menggunakan tampon.

  4. Global
    Penderita kondisi ini merasakan gejala vaginismus saat melakukan segala jenis penetrasi. Jenis ini bisa bersifat primer ataupun sekunder.

Apa yang Menyebabkan Vaginismus?

Penyebab kondisi vaginismus belum diketahui secara pasti. Namun kondisi ini bisa terjadi karena kombinasi faktor psikologis, fisik, dan emosional. Berikut ini adalah beberapa penyebabnya:

1. Faktor Psikologis dan Emosional

Ada banyak kasus vaginismus yang berkaitan dengan kondisi mental dan emosional, seperti:

  • Ketakutan terhadap seks. Karena edukasi seksual yang kurang, kepercayaan tertentu, atau mitos negatif.
  • Trauma seksual. Pelecehan seksual di masa lalu dapat memicu respons otomatis dari tubuh untuk menolak penetrasi.
  • Rasa cemas dan stres. Kecemasan berlebihan sebelum melakukan hubungan seksual dapat membuat otot vagina tegang.
  • Pengalaman menyakitkan sebelumnya. Jika pernah merasakan sakit saat seks, tubuh bisa mengingatnya dan bereaksi kejang otot saat melakukan lagi.

2. Faktor Fisik atau Medis

Kondisi medis juga bisa menyebabkan atau memperparah kondisi penderita vaginismus:

  • Infeksi vagina. Rasa nyeri saat penetrasi juga bisa disebabkan oleh infeksi jamur atau saluran kemih.
  • Pernah operasi area panggul.
  • Endometriosis atau kista ovarium. Kondisi ini dapat memicu rasa nyeri di panggul dan membuat tubuh menolak penetrasi.
  • Kurangnya pelumasan vagina.
  • Pernah melahirkan.
  • Mengalami masa menopause.

Gejala Vaginismus

Penderita kondisi vaginismus umumnya akan merasakan kejang otot vagina secara tidak disengaja, terutama saat ingin melakukan penetrasi. Gejala vaginismus adalah sebagai berikut:

  1. Sakit ketika upaya penetrasi.
  2. Sulit atau bahkan tidak bisa melakukan penetrasi.
  3. Kejang otot atau sulit bernapas saat memulai hubungan seksual.
  4. Merasa nyeri seksual yang berlangsung lama tanpa alasan yang jelas.
  5. Perasaan takut atau cemas berlebihan saat akan melakukan penetrasi.

Bagaimana Cara Mengobati Vaginismus?

Mengatasi vaginismus membutuhkan pendekatan yang holistik, mencakup terapi fisik, psikologis, dan edukasi seksual. Langkah pertama adalah datang ke dokter ahli untuk konsultasi dan melakukan pemeriksaan untuk memastikan benarkah yang dialami adalah vaginismus atau adakah kelainan anatomi yang bisa dikoreksi lebih dahulu. Berikut adalah beberapa cara yang bisa membantu:

  1. Edukasi dan Pemahaman
    Penderita vaginismus akan diberikan pemahaman mengenai anatomi dan respons tubuh saat melakukan hubungan seksual. Hal ini dilakukan untuk mengurangi rasa takut penderita saat upaya penetrasi.

  2. Latihan Otot Panggul
    Dokter akan merekomendasikan senam kegel kepada penderita vaginismus, agar kemampuan kontrol otot dasar panggul meningkat.

  3. Terapi Dilator Vagina
    Terapi ini menggunakan alat berbentuk tabung dengan berbagai ukuran untuk membantu melebarkan vagina, memberi efek relaksasi, dan mengurangi rasa sakit saat berhubungan seksual.

  4. Psikoterapi
    Cara ini dilakukan untuk membantu pasien mengenali, mengekspresikan, dan menangani faktor emosional yang menjadi penyebab vaginismus.

  5. Terapi Seksual
    Terapi ini bertujuan untuk membantu penderita dan pasangannya dalam memperbaiki kualitas hubungan seksual mereka.

  6. Jelly/Pelumas
    Dokter juga akan memberikan penderita vaginismus jelly/pelumas dengan atau tanpa kandungan lidokain yang berfungsi sebagai pereda rasa sakit pada vagina ketika melakukan hubungan seksual.

Kapan Harus Ke Dokter?

Segera konsultasi ke dokter apabila Anda mengalami rasa sakit saat berhubungan seksual atau saat Anda memasang tampon. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas hidup dan hubungan Anda dengan pasangan.

Konsultasikan masalah vaginismus Anda ke dokter kandungan agar bisa ditangani dengan tepat. Dokter dapat memberikan solusi terhadap kondisi Anda serta memberikan resep obat jika perlu.

Jangan malu untuk mencari bantuan medis. Vaginismus adalah kondisi yang dapat diobati. Semakin cepat kondisi vaginismus mendapatkan perawatan, semakin besar juga peluang pemulihannya.

Artikel ditulis oleh dr. Caroline Tirtajasa, Sp.OG (K) (Dokter Spesialis Kebidanan Kandungan, Fertility & Hormon Reproduksi, Ahli Bedah Laparoskopi RS EMC Pulomas).