Waspada Penyakit TB (Tuberkulosis), Jangan Diabaikan!

Tuberkulosis atau TB adalah penyakit menular akibat infeksi bakteri. TB umumnya menyerang paru, tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lain, seperti ginjal, tulang belakang, dan otak.

TB merupakan penyakit menular yang menyebabkan masalah kesehatan terbesar kedua di dunia setelah HIV. Penyakit ini disebabkan oleh basil dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis sendiri dapat menyerang bagian tubuh manapun, tetapi yang tersering dan paling umum adalah infeksi tuberkulosis pada paru seperti yang sudah dijelaskan diatas.

Penyakit ini penyebarannya dapat terjadi melalui orang yang telah mengidap TB. Kemudian, batuk atau bersin menyemburkan air liur atau percikan ludah (droplet) yang telah terkontaminasi dan terhirup oleh orang sehat yang kekebalan tubuhnya lemah terhadap penyakit tuberkulosis. Walaupun biasanya menyerang paru, tetapi penyakit ini dapat memberi dampak juga pada tubuh lainnya, seperti sistem saraf pusat, jantung, kelenjar getah bening, dan lainnya.

TB pada paru akan menimbulkan gejala berupa batuk lebih dari 3 minggu yang dapat disertai dahak atau darah. Selain itu, penderita juga akan merasakan gejala lain, seperti demam, nyeri dada dan berkeringat di malam hari.

Batuk yang terjadi juga kadang mengeluarkan dahak berwarna, seperti keruh atau batuk darah. Pengidap TB juga biasanya akan kehilangan nafsu makan dan mengalami penurunan berat badan yang disertai dengan demam, keringat malam hari, dan kelelahan. Jika infeksi tuberkulosis pada paru telah menyebabkan kerusakan pada paru, akan timbul gejala sesak napas

Dengan dilakukannya pengobatan yang benar, penyakit serius ini bisa disembuhkan. Langkah pengobatan yang dibutuhkan adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis obat antituberkulosis yang harus diminum selama jangka waktu tertentu, minimal 6 bulan

Hubungi dokter sesegera mungkin jika mengalami gejala-gejala yang telah dipaparkan tadi. Penanganan yang tepat dan cepat dapat meminimalisir komplikasi yang mungkin terjadi.

Artikel ditulis oleh dr. Rudy Kurniawan Putra, Sp.P (Spesialis Paru & Pernapasan RS EMC Cikarang).