
Rambut rontok sebenarnya merupakan hal yang normal. Namun, jika rambut rontok terjadi secara berlebihan hingga menimbulkan kebotakan, kondisi ini tidak boleh dianggap sepele. Bisa jadi, itu merupakan tanda dari penyakit yang memerlukan penanganan medis khusus.
Salah satu penyebab kerontokan rambut yang serius adalah alopecia areata, yaitu kebotakan yang terlokalisir dan merupakan penyakit autoimun yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, sehingga menyebabkan rambut rontok secara tiba-tiba dan dalam jumlah besar, bahkan sampai terjadi kebotakan.
Penyebab Alopecia Areata
Penyakit ini terjadi karena kondisi autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut secara tiba-tiba, dimana folikel rambut tidak dapat memproduksi rambut karena terus diserang oleh sistem imun. Hal ini menjadi penyebab rambut rontok dan munculnya kebotakan yang bisa terjadi secara bertahap atau mendadak.
Sampai saat ini, alasan sistem kekebalan tubuh merusak folikel rambut belum dipahami secara jelas. Namun, para ahli memperkirakan kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berhubungan, dan baik pria maupun wanita dapat mengalaminya, antara lain:
- Pengaruh genetik, contohnya riwayat penyakit autoimun pada anggota keluarga.
- Penyakit tiroid
- Anemia persiosa
- Sindrom down
- Infeksi virus.
- Stres fisik atau emosional.
- Vitiligo
- Perubahan hormon.
Terdapat 3 jenis utama penyakit Alopecia Areata :
- Alopecia areata pada satu atau lebih area rambut yang rontok di kulit kepala
- Alopecia areata totalis pada kerontokan total rambut di kepala
- Alopecia areata universalis, rambut rontok total di seluruh tubuh
Gejala Alopecia Areata
Berikut adalah gejala yang umum terjadi pada penderita alopecia areata:
- Muncul bercak botak berbentuk bulat.
- Area kebotakan meluas ke seluruh kepala atau tubuh
- Sensasi gatal atau perih sebelum rambut rontok.
- Perubahan bentuk dan tekstur kuku (kuku tipis, kasar, mudah patah dan bercak garis putih).
Cara Menangani Alopecia Areata
Penanganan alopecia areata bertujuan untuk memperlambat kerontokan, merangsang pertumbuhan rambut kembali, dan mengurangi dampak psikologis akibat kebotakan.
Pengobatan sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter, karena masing-masing pasien bisa memiliki respon yang berbeda terhadap terapi. Beberapa metode pengobatan yang sering dipakai meliputi:
1. Minoxidil
Minoxidil adalah obat yang dioleskan pada kulit kepala dengan tujuan merangsang proses pertumbuhan rambut. Obat ini umumnya diterapkan langsung pada area kulit yang botak.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, penggunaan harus rutin dan konsisten selama setidaknya tiga bulan.
2. Kortikosteroid
Kortikosteroid berfungsi untuk mengurangi aktivitas sistem kekebalan yang menyerang folikel rambut. Obat tersebut dapat ditemukan dalam macam bentuk, antara lain:
- Suntikan, umumnya diberikan kepada orang dewasa yang memiliki area kebotakan kecil.
- Krim atau salep oles, lebih sering digunakan untuk anak-anak.
- Tablet, diberikan kepada pasien dengan kebotakan parah.
3. Baricitinib
Baricitinib adalah obat golongan JAK inhibitor yang bekerja menekan aktivitas sistem imun penyebab alopecia areata.
Obat ini biasanya diberikan untuk penderita dengan kerontokan parah seperti alopecia totalis atau universalis. Penggunaan obat ini memerlukan pengawasan ketat dari dokter.
4. Diphencyprone (DPCP)
DPCP digunakan dalam imunoterapi topikal, dengan tujuan memicu reaksi alergi ringan agar sistem imun teralihkan dan tidak lagi menyerang folikel rambut.
Obat ini dioleskan langsung ke kulit yang botak. Efek yang ditimbulkan adalah dermatitis kontak ringan, seperti kemerahan atau iritasi, sebagai bagian dari mekanisme kerjanya.
5. Fototerapi atau penyinaran menggunakan sinar UV dapat membantu mengurangi peradangan dan merangsang pertumbuhan rambut
6. Protesa kulit kepala
Selain pengobatan medis, dukungan psikologis juga penting untuk membantu penderita menghadapi dampak emosional dari alopecia areata. Anda bisa berkonsultasi dengan psikolog untuk mengatasi stres atau kecemasan, serta membangun kembali rasa percaya diri.
Bergabung dalam support group juga bisa menjadi pilihan yang bermanfaat, karena Anda dapat saling berbagi pengalaman dan saling menguatkan dengan sesama yang mengalami hal serupa.
Lantas, Kapan Konsultasi ke Dokter?
Penyakit alopecia areata belum bisa dicegah sepenuhnya, tapi Anda bisa menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala dengan merawat akar rambut, menghindari menggaruk kepala keras, mengelola stres, dan menjalani pola hidup sehat.
Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami kerontokan rambut yang tidak wajar disertai gejala seperti bercak botak, perubahan kuku, atau rasa gatal. Dokter akan mengevaluasi kondisi pasien dan memberikan resep pengobatan yang sesuai.
Artikel ditulis oleh dr. Syahriani, Sp.DVE, M.Kes., FINSDV (Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi / Kulit Kelamin RS EMC Sentul).