Radang sendi bisa dialami oleh siapa saja dan pada berbagai usia, termasuk anak-anak serta remaja. Kenali apa itu radang sendi dan pencegahannya yang tepat
Definisi radang sendi (Osteoarthritis)
Osteoarthritis merupakan suatu penyakit di mana lapisan tulang rawan sendi menipis. Tulang rawan sendi berfungsi melapisi ujung tulang yang membentuk sendi, sehingga sendi dapat bergerak bebas tanpa menimbulkan rasa sakit. Tulang rawan sendi akan aus dan menipis karena ujung tulang pembentuk sendi saling bergesekan setiap kali sendi bergerak. Ketika tulang rawan sendi rusak dan menipis, ujung tulang pembentuk sendi akan saling bertemu dan akan saling bergesekan langsung tanpa pelapis tulang rawan, sehingga gerakan sendi menjadi terbatas (kaku) dan menimbulkan rasa nyeri.
Pengapuran sendi dapat mengenai sebagian besar sendi pada tubuh manusia. Sendi-sendi yang dapat terserang pengapuran sendi adalah tulang leher dan punggung, sendi bahu, siku, pergelangan tangan dan jari-jari tangan, serta sendi pinggul, lutut, pergelangan kaki dan jari-jari kaki. Namun demikian, sendi yang paling sering terserang adalah lutut dan pinggul karena kedua sendi tersebut paling banyak menerima beban dari aktivitas harian manusia.
Faktor risiko penyebab radang sendi
Selain sebagai bagian dari proses penuaan, radang sendi dipandang sebagai akibat dari beberapa faktor risiko diantaranya wanita berusia lebih dari 45 tahun, kelebihan berat badan, aktivitas fisik yang berlebihan, menderita penyakit Rheumatoid Arthritis (peradangan kapsul sendi) dan Gout Arthritis (penumpukan asam urat di dalam sendi), menderita kelemahan otot paha, serta pernah mengalami patah tulang sekitar sendi.
Gejala radang sendi
Pada stadium awal, gejala osteoarthritis berupa kekakuan sendi setelah lama tidak bergerak, seperti setelah bangun tidur di pagi hari atau setelah duduk dalam waktu yang lama. Sendi lutut juga terasa sakit jika digunakan beraktivitas, seperti berjalan, naik turun tangga, atau sering berjongkok. Sering terdengar bunyi “krek-krek” pada saat sendi lutut digerakkan.
Pada stadium yang lebih berat, rasa sakit tidak hanya dirasakan ketika beraktivitas, tetapi juga pada saat beristirahat. Sendi juga bertambah kaku sehingga penderita pengapuran sendi lutut biasanya tidak mampu berjongkok lagi. Tidur penderita juga seringkali terganggu akibat rasa sakit pada persendian yang mengalami osteoartritis. Pada stadium yang berat, selain rasa sakit yang semakin hebat, sendi lutut semakin kaku dan lutut menjadi bengkok seperti huruf O atau huruf X.
Pengobatan radang sendi
Pengobatan untuk pengapuran sendi berbeda-beda tergantung stadiumnya. Tujuan pengobatan pengapuran sendi adalah menghilangkan nyeri, memperbaiki ruang gerak sendi yang kaku, meningkatkan kualitas hidup penderita, dan mencegah pengapuran sendi derajat ringan (stadium 1 dan 2) berlanjut semakin berat menjadi stadium 3 dan 4. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengobatan dapat dilakukan melalui beberapa cara sebagai berikut:
Terapi Non-Obat
- Menurunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan.
- Latihan untuk memperbaiki kekuatan otot dan kebugaran tubuh. Latihan yang dianjurkan pada penderita pengapuran sendi, khususnya sendi lutut dan pinggul, adalah berenang, latihan otot paha, dan latihan otot pinggul.
- Memakai Alat Penyangga Lutut. Alat penyangga lutut (knee brace atau knee decker) bermanfaat menyangga, menambah kestabilan dan mengurangi beban pada sendi lutut, sehingga dapat mengurangi rasa nyeri.
Terapi Obat
Ada tiga jenis obat yang bermanfaat untuk pengapuran sendi yaitu obat anti radang dan anti nyeri, suplemen untuk menumbuhkan tulang rawan, serta obat pelumas sendi.
Terapi Bedah
Tidak semua kasus pengapuran sendi dapat diobati hanya dengan obat-obatan saja. Bentuk pengobatan non-operasi tersebut di atas biasanya hanya bermanfaat untuk pengapuran sendi derajat ringan (stadium 1 dan 2) dan tidak memberikan hasil yang memuaskan untuk derajat yang berat. Untuk pengapuran sendi derajat berat (yaitu, stadium 3 dan 4), pilihan pengobatan terbaik saat ini adalah operasi penggantian sendi.
Dengan memahami apa saja yang menjadi faktor risiko penyebab radang sendi, Anda bisa melakukan pencegahan dini dengan rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, serta tidak melakukan aktivitas fisik yang berlebihan. Segera konsultasikan keluhan jika mengalami nyeri hebat pada sendi dengan dokter spesialis ortopedi.
Artikel ditulis oleh dr. M. Nagieb, Sp.OT(K) (Dokter Spesialis Bedah Tulang, Konsultan Panggul & Lutut di RS EMC Alam Sutera)