Stop Percaya Katanya! Moms Perlu Tahu 10 Mitos Fakta Menyusui Ini

Bayi yang baru lahir membutuhkan air susu ibu (ASI) sebagai sumber nutrisi utama untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan awal kehidupannya. Selain kaya akan gizi, ASI juga memiliki manfaat perlindungan terhadap berbagai penyakit dan alergi.

Pada praktiknya, masih banyak informasi seputar menyusui yang tidak sepenuhnya benar. Berbagai mitos ini bisa membingungkan, bahkan mengganggu proses menyusui. Oleh karena itu, penting bagi ibu dan keluarga untuk memahami mana informasi yang didukung oleh fakta medis.

Artikel ini akan membantu Anda dalam mengenali sejumlah mitos umum tentang menyusui serta fakta yang sebenarnya. Dengan informasi yang tepat, proses menyusui dapat berjalan lebih lancar, sekaligus membantu menjaga kesehatan fisik dan mental ibu.

10 Mitos dan Fakta Menyusui

Masih banyak mitos seputar menyusui yang beredar di masyarakat. Simak deretan mitos dan fakta terkait proses menyusui yang penting untuk dipahami:

  1. Mitos: Menyusui Mudah Dilakukan
    Menyusui memang proses alami, tapi tidak selalu mudah. Banyak ibu mengalami tantangan, seperti nyeri puting, produksi ASI yang sedikit, atau bahkan peradangan. Dibutuhkan waktu, latihan, dan dukungan agar proses menyusui berjalan lancar.

  2. Mitos: Payudara Kecil Menyebabkan Tidak Bisa Menyusui
    Ukuran payudara tidak menentukan kemampuan menghasilkan ASI. Produksi ASI dipengaruhi oleh kelenjar susu, bukan oleh jumlah jaringan lemak di payudara.

  3. Mitos: Menyusui Mengurangi Kencangnya Payudara
    Kekenduran payudara lebih disebabkan oleh faktor usia, perubahan berat badan, dan genetik. Menyusui bukan penyebab utamanya.

  4. Mitos: Hentikan Menyusui Saat Bayi Diare
    ASI justru membantu mempercepat pemulihan bayi yang diare. Kandungan antibodi di dalamnya mampu melawan infeksi dan mencegah dehidrasi.

  5. Mitos: Istirahatkan Payudara guna Produksi ASI Banyak
    Menyusui atau memompa ASI secara rutin justru dapat membantu menjaga dan meningkatkan produksinya. Istirahat terlalu lama bisa menurunkan produksi ASI.

  6. Mitos: Tidak Dapat Hamil Saat Menyusui
    Meskipun menyusui bisa menekan ovulasi, ibu tetap memiliki kemungkinan untuk hamil. Bila Anda belum berencana memiliki anak lagi dalam waktu dekat, tetap disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi.

  7. Mitos: Minum ASI Lewat Botol Menyebabkan Bayi Berhenti Menyusui
    Selama dilakukan dengan pendekatan yang tepat, bayi tetap bisa menyusui langsung maupun dari botol. Pemberian botol dapat diperkenalkan saat bayi berusia antara dua hingga enam minggu, tanpa perlu menghentikan proses menyusui langsung.

  8. Mitos: ASI Cair Tidak Baik
    ASI memang memiliki dua fase, yaitu foremilk yang lebih cair dan hindmilk yang lebih kental. Keduanya sama-sama penting dan mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi.

  9. Mitos: Anak yang Meminum ASI Lebih Gemuk dan Pintar
    ASI memang mendukung tumbuh kembang anak, tapi berat badan dan kecerdasan dipengaruhi banyak faktor lain, termasuk genetik dan stimulasi lingkungan.

  10. Mitos: Menyusui Selalu Menyakitkan
    Rasa nyeri di awal menyusui bisa terjadi, tapi seharusnya tidak berlangsung lama. Jika nyeri terus dirasakan, bisa jadi ada masalah pada pelekatan atau posisi menyusui, dan sebaiknya dikonsultasikan ke tenaga kesehatan.

Jika Ragu, Segera Temui Dokter

Sebelum mempercayai informasi seputar menyusui atau kesehatan bayi, verifikasi dulu kebenarannya dari sumber tepercaya. Hindari langsung menerima informasi yang belum terbukti secara ilmiah, apalagi jika berasal dari opini pribadi atau mitos yang beredar di masyarakat.

Bila Anda merasa bingung atau ragu, jangan ragu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter, terutama dokter anak atau dokter laktasi. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan penanganan dan saran yang sesuai dengan kondisi ibu maupun bayi.

Jika payudara ibu terasa sakit disertai gejala yang mengkhawatirkan atau bayi mengalami gejala yang mengkhawatirkan, untuk kondisi penyembuhan yang optimal, segera konsultasikan kondisi ke dokter.

Artikel ditulis oleh dr. Toni Kurniawan, Sp.A (Dokter Spesialis Anak RS EMC Cibitung).