Sering Menggunakan Gadget? Ketahui Computer Vision Syndrome !

Era digital telah merevolusi penggunaan perangkat digital. Pada masa pandemi COVID-19 saat ini telah terjadi perubahan besar, dengan penerapan social-distancing dan aplikasi kehidupan New-normal dengan menghadiri kelas, rapat, webinar dan konsultasi online menjadikan penggunaan komputer, tablet dan gawai pun menjadi lebih banyak digunakan.

Computer Vision Syndrome (CVS) atau yang biasa disebut eye strain atau visual fatique merupakan sekelompok masalah kesehatan yang berkaitan dengan mata dan penglihatan akibat penggunaan komputer, tablet atau ponsel yang berkepanjangan. CVS terjadi karena mata melihat objek yang sama secara terus menerus, hal ini akan memburuk jika berlangsung lama.

Menurut Vision Council, setidaknya 60% pria Amerika dan 65% wanita Amerika melaporkan gejala CVS, 80% orang dewasa menggunakan perangkat digital setidaknya selama 2 jam setiap hari dan lebih dari 65% orang dewasa menggunakan setidaknya 2 perangkat secara bersamaan. Sekitar 80% orang dewasa menggunakan perangkat digital sebelum tidur dan setidaknya 70% orang dewasa melaporkan bahwa anak-anak mereka memiliki waktu paparan layar minimal 2 jam. Penggunaan 2 perangkat atau lebih secara bersamaan meningkatkan risiko CVS dibandingkan dengan penggunaan 1 perangkat pada satu waktu dan prevalensi yang dilaporkan masing-masing adalah 75% dan 53%.

Ketika bekerja didepan komputer mata harus tetap fokus, dan akan bergerak maju mundur saat membaca kertas atau buku diatas meja kemudian kembali menatap layar komputer. Berbeda dengan buku atau kertas, layar komputer menambahkan kontras dan rasa silau sehingga membutuhkan kerja lebih dari otot mata.

Keluhan yang sering dirasakan seperti mata pegal, nyeri kepala, pendangan buram, mata kering, serta nyeri pada leher dan pundak. Saat kita menatap layar komputer, mata akan lebih fokus, sehingga mata menjadi lebih jarang berkedip dan menyebabkan mata kering dan mengaburkan penglihatan. Keadaan menjadi lebih memburuk apabila kondisi mata tidak terkoreksi dengan benar. Seperti seharusnya memakai kacamata tetapi tidak digunakan. Begitupun dengan otot-otot leher dan pundak yang menegang menyebabkan nyeri.

Untuk mengobati CVS yang pertama dilakukan adalah lakukan pemeriksaan ke dokter mata mengenai fungsi penglihatan, apakah harus menggunakan kacamata atau tidak. Kemudian mengubah lingkungan pekerjaan dan perilaku selama bekerja merupakan hal yang penting. Banyak gejala visual yang dialami hanya bersifat sementara dan akan menurun setelah menghentikan kerja komputer atau penggunaan perangkat digital.

Sumber : American Academy of Ophthalmology

Beberapa kebiasaan dan lingkungan pekerjaan yang harus diperhatikan adalah :

  1. Lokasi layer komputer, yaitu diletakkan 15 hingga 20 derajat di bawah ketinggian mata (sekitar 4 atau 5 inci) yang diukur dari bagian tengah layer dan 20 hingga 28 inci dari mata.
  2. Bahan Tulisan atau referensi. Bahan-bahan tulisan sebaiknya ditempatkan di atas keyboard dan di bawah monitor. Jika tidak memungkinkan, tempat dokumen dapat diletakkan disamping monitor, dengan tujuan kepala tidak perlu di reposisi dari dokumen ke layer.
  3. Pencahayaan dan layer anti-silau. Posisikan layer komputer untuk menghindari silau, terutama dari pencahayaan diatas kepala atau jendela. Gunakan lampu yang terpancar merata diatas meja dan gunakan filter silau pada monitor komputer. Sesuaikan tingkat kecerahan, kontras dan ukuran tulisan hingga mendapatkan penglihatan yang nyaman.
  4. Posisi duduk. Kursi harus nyaman dan sesuai dengan tubuh. Ketinggian kursi harus disesuaikan sehingga kaki bertumpu pada lantai dengan lengan yang disesuaikan untuk memberikan dukungan saat mengetik.
  5. Istirahat dan intensitas mengedip. Berikan mata kita istirahat yang cukup dengan menerapkan 20-20-20rules, yaitu istirahat setiap 20 menit penggunaan komputer atau tablet, dengan melihat objek sejauh 20 kaki (6 meter) selama 20 detik. Berkedip dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya mata kering saat penggunaan komputer, karena dengan berkedip akan menjaga permukaan mata tetap lembab. Penggunaan air mata buatan dapat diberikan sebagai tambahan untuk melembabkan permukaan mata.

Artikel ditulis oleh dr. Medissa, Sp.M (Dokter Spesialis Mata RS EMC Sentul).