Saraf Leher Terjepit Bisa Diatasi Tanpa Pembedahan Besar. Ketahui Penanganannya di Sini!

Anda yang terbiasa menunduk dalam waktu lama saat menggunakan smartphone kerap merasakan nyeri dan kaku pada leher. Nyeri dan kaku terjadi karena saraf leher Anda mengalami tekanan. Bila tekanan cukup besar dan terjadi berulang-ulang, Anda bisa mengalami saraf terjepit.

Saraf leher terjepit cukup umum terjadi. Meski begitu, saraf terjepit tidak boleh dianggap remeh karena nyeri yang ditimbulkan dapat mengganggu produktivitas Anda sehari-hari. Untuk itu, mari kita ketahui lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, penanganan, hingga cara mencegah terjadinya saraf leher terjepit.

Kebiasaan Sehari-hari yang Memicu Saraf Leher Terjepit

Postur menunduk saat menggunakan smartphone hanya salah satu dari beberapa kebiasaan sehari-hari yang menjadi penyebab saraf leher terjepit. Berikut ini adalah kebiasaan lainnya yang menyebabkan saraf leher terjepit:

  1. Posisi duduk membungkuk

Duduk dalam waktu lama di depan komputer dengan postur membungkuk menimbulkan tekanan yang cukup besar pada leher Anda. Oleh karena itu, tidak jarang Anda yang merupakan pekerja kantoran mengalami nyeri dan kaku pada leher. Bila terjadi terus-menerus, Anda dapat mengalami saraf leher terjepit.

  1. Posisi tidur tengkurap

Posisi tengkurap saat kita beristirahat atau tidur di malam hari juga dapat memicu saraf terjepit. Alasannya, bagian leher mengalami tekanan besar untuk menopang posisi kepala Anda.

  1. Gerakan olahraga berlebihan

Faktor pemicu lainnya adalah gerakan olahraga yang tidak dilakukan dengan tepat dan juga berlebihan, misalnya gerakan mengangkat beban yang terlalu berat.

Di samping kebiasaan sehari-hari, terdapat beberapa faktor lain yang dapat membuat saraf leher Anda terjepit. Trauma fisik akibat kecelakaan, kelebihan berat badan atau obesitas, dan arthritis atau radang sendi pada leher juga dapat menjadi penyebab saraf leher terjepit

Rasa nyeri pada leher bukan satu-satunya gejala saraf kejepit. Gejala lainnya adalah kesemutan, sensasi panas atau terbakar, dan mati rasa. Pada kasus tertentu, penderita saraf leher terjepit dapat mengalami kelumpuhan. Bila Anda atau orang terdekat mengalami gejala tersebut, sebaiknya tidak melakukan gerakan peregangan seperti memutar kepala atau menegangkan leher. Gerakan tersebut dapat memperparah kondisi saraf Anda.

Cara Mengatasi Saraf Leher Terjepit

Kini, banyak prosedur dan terapi untuk menangani saraf terjepit pada leher. Untuk mengurangi rasa nyeri, Anda dapat melakukan terapi pijat, fisioterapi, dan konsumsi obat. Namun, tidak semuanya ampuh mengobati saraf terjepit secara tuntas. Rasa nyeri dan kaku pada leher bisa datang kembali.

Namun, Anda tidak perlu khawatir. Seiring berkembangnya teknologi medis, kini terdapat metode yang lebih efektif untuk menangani saraf leher terjepit. Tidak hanya efektif, metode terbaru ini juga termasuk prosedur bedah minimal invasif. Artinya, dokter tidak perlu melakukan operasi pembedahan besar. Hanya dibutuhkan beberapa sayatan kecil pada tubuh untuk mencapai saraf leher yang bermasalah. Karena sayatannya kecil, luka yang ditimbulkan juga kecil sehingga proses pemulihan akan lebih cepat dibandingkan operasi bedah besar.

Bedah minimal invasif yang biasa dilakukan untuk menangani pasien saraf leher terjepit adalah Percutaneous Endoscopic Cervical Discectomy (PECD). Tujuan PECD adalah untuk menghilangkan pembengkakan yang menimbulkan tekanan pada saraf tulang belakang.

Untuk melakukan prosedur PECD, dokter akan membuka 3-4 sayatan kecil berukuran 4-8 mm. Melalui sayatan ini, dokter memasukkan alat operasi beserta kamera kecil yang akan menampilkan bagian dalam tubuh Anda pada monitor yang tersambung. Melalui gambar di monitor, dokter melakukan operasi terhadap saraf leher yang terjepit. Setelah dokter selesai menangani saraf yang bermasalah, dokter akan menjahit sayatan kecil tempat masuknya alat operasi dan kamera.

Keseluruhan prosedur hanya memakan waktu sekitar 45-90 menit. Karena sayatan dan jahitan berukuran kecil, proses pemulihannya pun cepat. Anda tidak perlu dirawat inap di rumah sakit. Setelah pulih, Anda dapat langsung kembali melakukan aktivitas sehari-hari.

Meskipun proses pengobatan saraf leher terjepit terbilang cepat dan minim risiko, cara terbaik untuk menjaga kesehatan saraf Anda adalah dengan melakukan pencegahan. Agar terhindari dari saraf terjepit, pastikan Anda tidak membungkuk saat duduk, kurangi menunduk saat menggunakan smartphone, tidak tidur tengkurap, dan rajin berolahraga dengan metode yang tepat. Bila Anda dan orang terdekat mengalami gejala yang menandakan terjadinya saraf terjepit pada leher, segera konsultasikan dengan dokter keluarga agar penanganan dapat segera dilakukan. #LiveExcellently