Olahraga Biar Sehat, Tapi Kok Kena Serangan Jantung. Cek Penyebabnya!

Olahraga merupakan salah satu upaya yang dilakukan seseorang untuk menuju hidup sehat. Dalam sehari dianjurkan untuk melakukan olahraga minimal 30 menit. Melakukan olahraga secara rutin dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat menjauhkan diri dari berbagai penyakit. Namun kenapa seseorang yang sedang melakukan olahraga dapat terkena serangan jantung mendadak dan berujung pada kematian?

Penyebab Serangan Jantung Saat Berolahraga

  1. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
    Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung yang diakibatkan oleh kekurangan darah di otot jantung. Kekurangan darah tersebut adalah dampak dari penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah koroner yang disebabkan oleh kerusakan lapisan dinding pembuluh darah. Penderita penyakit jantung koroner tetap dianjurkan untuk melakukan olahraga terukur secara rutin. Olahraga yang disarankan untuk penderita penyakit jantung koroner adalah olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, dan yoga.
  2. Penyakit Jantung Bawaan
    Seseorang dengan penyakit jantung bawaan dapat mengalami serangan jantung mendadak. Kelainan jantung bawaan yang mengganggu keluar masuknya darah, tercampurnya darah bersih dan darah kotor, akan memperberat kerja jantung sehingga meningkatkan risiko henti jantung mendadak saat berolahraga.
  3. Dehidrasi
    Saat berolahraga, tubuh mengeluarkan cairan keringat yang menyebabkan tubuh membutuhkan asupan pengganti untuk menjaga jumlah cairan di dalam tubuh tetap seimbang. Jika seseorang yang berolahraga tidak memenuhi kebutuhan pengganti cairan itu maka terjadilah dehidrasi. Ketika seseorang mengalami dehidrasi, banyak dampak negatif yang dapat terjadi salah satunya adalah beban kerja jantung semakin meningkat. Saat tubuh dehidrasi kadar mineral (kalium dan magnesium) menjadi rendah, darah menjadi lebih kental dan pembuluh darah akan mengerut agar menghemat jumlah air yang ada. Beban kerja jantung yang meningkat dapat menyebabkan gejala sesak napas, tekanan darah tinggi, hingga henti jantung pada dehidrasi berat.
  4. Gaya Hidup Yang Tidak Sehat
    Gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, mengonsumsi minuman keras dan sering bergadang dapat menyebabkan seseorang terkena berbagai macam penyakit. Untuk menghindar dari penyakit jantung, kita harus memilih menjalani gaya hidup sehat.

Tips Mencegah Serangan Jantung Saat Berolahraga

  1. Berolahraga saat kondisi sedang sehat
    Seperti yang kita ketahui, berolahraga merupakan aktivitas fisik yang baik untuk dilakukan. Namun, dalam melakukan olahraga perlu diperhatikan apakah tubuh dalam keadaan sehat atau tidak. Ketika sedang merasa kurang enak badan, lebih disarankan untuk beristirahat. Berolahraga saat sakit membuat tubuh kita menjadi terlalu lelah dan tidak optimal dalam mendapatkan manfaat.
  2. Pilih olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh
    Banyak olahraga yang dapat dipilih untuk dilakukan, namun untuk orang yang memiliki masalah jantung perlu diperhatikan olahraga yang boleh dan tidak boleh untuk dilakukan. Orang yang memiliki masalah jantung dapat melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, lompat tali, bersepeda, dan berenang.
  3. Melakukan olahraga bertahap dengan mulai dari intensitas rendah
    Olahraga memiliki banyak manfaat yang pastinya membuat orang berlomba-lomba melakukannya. Namun, jika pemula melakukan olahraga secara berlebihan akan berbahaya. Olahraga dapat dilakukan secara rutin mulai dari 30 menit setiap hari dalam seminggu. Setelah melakukan secara rutin, kita dapat menambahkan durasi olahraga secara perlahan.
  4. Segera melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami gejala gangguan jantung
    Gejala serangan jantung perlu kita kenali, sehingga saat mengalami gejala tersebut dapat segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Umumnya, gejala serangan jantung saat berolahraga adalah tiba-tiba terjatuh, pingsan, sesak napas, nyeri pada dada, dan napas yang terhenti. Jika mengalami tanda-tanda tersebut atau melihat seseorang mengalami gejala tersebut, segera menghubungi pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Artikel ditulis oleh dr. Emile Tumpal Hombaron, Sp.JP (K) FIHA (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS EMC Alam Sutera).