Ketahui Serba-Serbi Keloid Hingga Cara Mengobatinya!

Apa itu Keloid?

Keloid adalah jenis bekas luka yang muncul ketika produksi kolagen dan protein yang mendukung struktur kulit cenderung berlebihan selama proses penyembuhan luka. Sebagai hasilnya, keloid sering kali dapat timbul lebih besar dan lebih menonjol daripada bekas luka aslinya. Keloid dapat muncul setelah berbagai jenis luka, seperti bekas operasi, luka bakar, atau bekas jerawat. yang umumnya timbul sebagai respons berlebihan dari tubuh selama proses penyembuhan luka. Meskipun bekas luka ini tidak bersifat ganas, keloid tentu dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan ketidakpercayaan diri yang cukup berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

Apa Saja Penyebab Keloid?

  1. Faktor Genetik: Predisposisi genetik dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan keloid.
  2. Pigmen kulit lebih gelap: Beberapa kelompok etnis, terutama orang-orang dengan kulit berpigmen lebih gelap, cenderung lebih rentan terhadap pembentukan keloid.
  3. Jenis luka: Luka yang lebih dalam atau luka yang terjadi secara berulang dapat meningkatkan risiko keloid.
  4. Telah terjadi pembedahan: Pasien yang telah menjalani proses pembedahan dapat mengalami munculnya keloid pada area pembedahan.
  5. Perubahan hormonal: Fluktuasi hormon, seperti yang terjadi selama kehamilan, juga dapat memicu pembentukan keloid.

Yuk, Ketahui Gejala Keloid!

  1. Penebalan kulit: Area bekas luka yang akan menjadi keloid cenderung terasa lebih tebal daripada kulit sekitarnya.
  2. Warna yang berbeda: Keloid dapat memiliki warna yang berbeda dari kulit sekitarnya, dapat mengarah ke warna yang lebih gelap atau lebih terang.
  3. Rasa gatal atau nyeri: Beberapa orang yang memiliki keloid dapat mengalami sensasi gatal atau nyeri pada area kulit tersebut.
  4. Pertumbuhan yang berlanjut: Keloid dapat terus bertumbuh seiring waktu, kadang-kadang mencapai ukuran yang signifikan.

Bagaimana Cara Mengobati Keloid?

Adanya keloid tentu bukan menjadi masalah besar untuk kesehatan, namun kehadirannya dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri dan tidak nyaman apabila terlihat. Untuk mengobati keloid tersebut, apa saja pengobatan yang dapat dilakukan? Berikut informasinya.

  • Terapi steroid: Dengan melakukan injeksi steroid, hal ini dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan di area keloid.
  • Terapi laser: Penggunaan laser yang tepat dapat membantu mengurangi warna keloid dan meningkatkan tekstur kulit sehingga dapat memudarkan bekas luka keloid.
  • Pembedahan: Pengangkatan keloid melalui pembedahan dapat menjadi salah satu pilihan, tetapi risiko munculnya keloid kembali perlu dipertimbangkan dengan berkonsultasi terlebih dahulu bersama dokter yang menangani.
  • Krim atau gel topikal: Penggunaan krim atau gel khusus yang mengandung bahan-bahan seperti silicone atau vitamin E dapat membantu mengurangi ukuran keloid. Kenali dan pahami terlebih dahulu kandungan yang terdapat pada krim atau gel tersebut sebelum mengaplikasikannya pada area keloid.
  • Terapi Radiasi: Pemberian radiasi setelah pembedahan dapat membantu mencegah kembalinya keloid. Hal ini juga sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu bersama dokter agar dapat mengetahui serta memahami tahapan dan pemberian terapi radiasi yang sesuai.

Pencegahan Keloid

Bagi sebagian orang, mungkin keloid adalah suatu permasalahan kulit yang tidak diinginkan. Maka dari itu, terdapat beberapa cara agar ketika terdapat luka terbuka, bekas luka tersebut nantinya tidak berubah menjadi keloid.

  1. Melindungi luka dari paparan sinar matahari langsung dapat membantu mencegah pembentukan keloid.
  2. Menjaga kulit tetap lembab dengan menggunakan pelembab sehingga mencegah terjadinya keloid di area bekas luka.
  3. Menghindari tindakan yang dapat menyebabkan trauma pada kulit, seperti tindakan pembersihan luka yang berlebihan, dapat membantu mencegah keloid.

Keloid dapat menjadi masalah yang mengganggu baik secara fisik maupun emosional. Memahami serba-serbi keloid dan tindakan pencegahan serta pengobatan yang tepat sangat penting. Konsultasikan dengan profesional medis untuk mendapatkan perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit dan kebutuhan individu. Selain itu, menerapkan tindakan pencegahan sejak dini dapat membantu mengurangi risiko pembentukan keloid pada masa mendatang.

Artikel ditulis oleh dr. Dariatno, Sp.B (Spesialis Bedah Umum RS EMC Cibitung).