Pernah Anda berpikir, operasi apa saja yang biasanya dilakukan oleh dokter bedah anak? Tidak semua operasi itu menakutkan, justru banyak prosedur yang dilakukan untuk membantu anak tumbuh lebih sehat dan nyaman. Yuk, kenali lebih dekat jenis-jenis operasi yang biasa ditangani dokter bedah anak, supaya sebagai orang tua kita bisa lebih siap dan tenang saat menghadapi situasi ini.
Mengapa Bedah Anak Membutuhkan Keahlian Khusus?
Bedah anak merupakan cabang ilmu kedokteran yang menangani pembedahan pada neonatus (bayi dibawah usia 1 bulan), balita, anak-anak, hingga remaja muda. Kelainan yang memerlukan pembedahan dapat disebabkan oleh kongenital (kelainan bawaan), infeksi, neoplasma (benjolan/tumor), dan trauma. Ilmu bedah anak memiliki pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan bedah pada orang dewasa karena tubuh anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan.
Selain itu, anak-anak memiliki respons fisiologis yang berbeda terhadap anestesi dan pembedahan. Oleh karena itu, dokter bedah anak harus memiliki keterampilan khusus untuk menangani pasien-pasien muda ini dengan penuh perhatian dan kehati-hatian. Berikut adalah beberapa jenis operasi yang umum dilakukan pada anak.
Jenis-Jenis Operasi pada Anak yang Sering Dilakukan
1. Operasi Hernia
Salah satu operasi yang paling sering dilakukan pada anak adalah operasi hernia, yaitu kondisi ketika terdapat lubang abnormal pada bagian tubuh yang seharusnya tertutup rapat. Jenis hernia yang dapat terjadi pada anak antara lain:
- Hernia inguinalis
Terjadi ketika sebagian usus atau organ dalam perut menonjol melalui celah di dinding perut, biasanya di area selangkangan. Kondisi ini lebih sering dialami bayi prematur dan memerlukan pembedahan untuk mencegah komplikasi serius, seperti terjepitnya usus. - Hernia umbilikalis
Kelainan ketika pusar gagal menutup, sehingga organ perut dapat keluar melalui lubang di area pusar. Meski lubang ini kadang bisa menutup sendiri, sering kali terjadi sumbatan usus akibat jepitan pada lingkaran pusar, sehingga membutuhkan operasi segera. - Hernia diafragmatika
Merupakan kelainan bawaan ketika terdapat lubang pada sekat (diafragma) yang memisahkan rongga dada dan perut. Operasi ini biasanya dilakukan segera setelah bayi lahir, setelah kondisi pasien distabilkan.
2. Operasi yang Disebabkan Oleh Infeksi
Antara lain adalah pemotongan usus buntu (appendektomi) pada kasus peradangan atau kebocoran usus buntu, necrotizing enterocolitis (radang usus disertai kematian jaringan usus) pada bayi, infeksi typhoid berat yang menyebabkan kebocoran usus halus, infeksi usus besar yang disebabkan berbagai bakteri atau autoimun.
3. Operasi Kelainan Kongenital
yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memperbaiki cacat bawaan sejak lahir. Contohnya adalah :
- Atresia intestinal yaitu kondisi dimana saluran makan tidak tersambung sama sekali atau tersambung tidak sempurna. Atresia dapat ditemukan mulai dari esofagus (saluran antara mulut dan lambung), usus dua belas jari, usus halus, usus besar, hingga anus. ),
- Penyakit hirschsprung yaitu terdapat gangguan persarafan pada usus besar (pada kasus berat dapat meluas hingga usus halus). Operasi dapat dilakukan bertahap atau satu kali.
- Perlekatan atau jaringan menyerupai tali pada bibir atau lidah yang menyebabkan kesulitan bicara atau menelan.
- Kelainan bawaan pada jari seperti polydactily (jumlah jari lebih dari normal), syndactily (beberapa jari menempel jadi satu), web finger (terdapat jaringan tambahan antara beberapa jari)
BACA JUGA: Kenali Dokter Anak: Sahabat Terbaik Tumbuh Kembang Si Kecil!
4. Operasi Hipospadia
Di bidang urologi anak, operasi hipospadia menjadi salah satu prosedur yang sering dilakukan. Hipospadia adalah kelainan di mana lubang uretra pada anak laki-laki tidak berada di ujung penis, melainkan di bagian bawahnya.
Operasi dilakukan untuk memperbaiki posisi uretra agar anak dapat buang air kecil dengan normal, mengurangi resiko infertilitas di kemudian hari dan alasan kosmetik. Selain hipospadia, terdapat pula operasi kriptorkismus atau testis tidak turun, yang bertujuan untuk memindahkan testis ke dalam kantung zakar agar perkembangan reproduksi anak tetap normal.
5. Pengangkatan Massa Tumor Jinak Maupun Ganas
Dibidang neoplasma dilakukan operasi pengangkatan massa tumor jinak maupun ganas. Kanker pada anak seperti neuroblastoma, tumor Wilms (kanker ginjal pada anak),tumor kelenjar getah bening, dan leukemia sering kali memerlukan kombinasi pembedahan dengan terapi lain seperti kemoterapi dan radioterapi.
Meskipun kanker pada anak lebih jarang dibandingkan pada orang dewasa, deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Dengan kemajuan teknologi dan keahlian dokter bedah anak, banyak dari operasi ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dan membantu anak-anak menjalani kehidupan yang lebih sehat. Operasi dapat dilakukan secara open (sayatan terbuka/luas) atau dengan sayatan minimal dengan alat laparoskopik. Bagi orang tua, memahami jenis operasi, waktu tepatnya (timing) untuk dilakukan tindakan, resiko serta komplikasi operasi sangat diperlukan untuk keputusa medis yang tepat serta memberikan dukungan terbaik bagi anak yang harus menjalani pembedahan.
Artikel ditulis oleh dr. Dina Perdanasari, Sp.BA (Dokter Spesialis Bedah Anak RS EMC Pekayon & Pulomas).