Fibrosis liver adalah proses pembentukan jaringan parut yang disebabkan perubahan komposisi jaringan yang mengubah struktur bentuk normal hati. Jaringan parut akan terbentuk ketika sel liver yang sehat berusaha untuk memulihkan selnya sendiri dari luka atau peradangan serius/jangka panjang di liver. Pembentukan fibrosis berawal dari peradangan atau cedera liver yang berulang-ulang atau berlangsung dalam jangka panjang. Peradangan dan cedera liver biasanya timbul akibat penyakit liver kronis, seperti hepatitis B, hemokromatosis, atau perlemakan liver. Fibrosis yang tidak ditangani dapat menurunkan fungsi liver dan mengganggu kemampuannya dalam menyembuhkan diri. Jika peradangan terus berlanjut, penderita berisiko mengalami penyakit liver yang lebih serius.
Data epidemiologis melaporkan bahwa Penyakit Siroris Hati, yang berkembang dari Fibrosis hati ini telah menyebabkan kematian lebih dari 700 ribu jiwa setiap tahunnya. Oleh karena itu penanagan yang tepat terhadap penyakit fibrosis hati ini tentunya akan berdamapak kepada berkurangnya kematian akibat penyakit sirosis hati.
Apa penyebab fibrosis liver?
- Pembentukan fibrosis umumnya berawal dari penyakit yang menyerang organ liver. Penyakit ini menyebabkan cedera atau peradangan pada liver yang berlangsung selama bertahun-tahun.
- Beberapa penyakit kronis yang kerap menyerang liver yakni:
- hepatitis autoimun
- penyumbatan saluran empedu,
- hepatitis B dan C,
- penyakit liver alkoholik
- perlemakan liver non-alkoholik, dan
- kelebihan zat besi yang berbahaya.
Liver akan berusaha memperbaiki diri setiap kali mengalami cedera atau peradangan. Proses perbaikan ini memerlukan banyak bahan, khususnya protein. Pada proses ini protein berlebih dapat menumpuk dalam jaringan liver.
Jika liver terus mengalami cedera atau peradangan, sel-sel liver tidak mampu memperbaiki dirinya lagi. Pada saat yang sama, protein berlebih berupa kolagen dan glikoprotein terus menumpuk lalu membentuk jaringan parut.
Seiring perkembangan penyakit, jaringan parut dapat memenuhi seluruh organ ini. Fibrosis liver yang tidak diobati dengan baik dapat mengakibatkan sirosis, yakni tahap akhir penyakit liver yang harus ditangani dengan transplantasi liver.
Gejala Fibrosis liver
- Umumnya fibrosis liver tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, gejala fibrosis liver baru dirasakan pada saat kerusakan liver semakin meluas. Gejala yang timbul dapat berupa:
- Nafsu makan menurun
- Telapak tangan memerah
- Mudah merasa lelah
- Mual
- Mengalami penurunan berat badan secara signifikan
- Lemas dan lesu
Kondisi diatas merupakan gejala awal dari fibrosis liver. Apabila fibrosis liver telah mencapai tahap akhir, maka akan disertai dengan beberapa gejala lain, seperti:
- Kulit dan mata menguning
- Kulit terasa gatal
- Perubahan warna urine menjadi lebih gelap
- Perut dan kaki membengkak
- Perubahan pembuluh darah di sekitar pusar
- Muntah darah
- Warna kotoran BAB menjadi hitam
- Pembesaran payudara pada pria
- Mudah mengalami memar dan berdarah
- Sering kebingungan saat beraktivitas
- Rambut rontok
- Koma
BACA JUGA : Yuk, Kupas Tuntas Mitos dan Fakta Penyakit Liver!
Pengobatan Fibrosis liver
Pengobatan Fibrosis liver dilakukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan penyakit yang diderita pasien. Namun, perlu diketahui bahwa sirosis liver adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan, hanya saja bisa dilakukan perawatan untuk mencegah pemburukan dan menangani komplikasi beserta meringankan gejalanya.
Beberapa cara penanganan yang sering direkomendasikan oleh dokter untuk pasien Fibrosis liver adalah sebagai berikut:
-
Menghentikan Kebiasaan Minum Alkohol
Seperti yang sudah dibahas di atas bahwa Fibrosis liver disebabkan oleh konsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk itu, bila Anda telah didiagnosis mengalami Fibrosis liver dan memiliki kebiasaan minum alkohol, usahakan untuk segera menghentikannya.
-
Diet Rendah Garam
Diet rendah garam merupakan pengobatan Fibrosis liver untuk mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh. Upaya ini juga membantu mengontrol asites (penumpukan cairan dalam perut) dan pembengkakan pada tubuh.
-
Mengonsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter
Meski sirosis liver tidak dapat disembuhkan, dokter akan memberikan beberapa obat untuk menangani pemicu serta membantu mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut. Berikut ini beberapa obat yang diresepkan dokter sesuai dengan faktor pemicu dan gejala berdasarkan kondisi pasien
- Vitamin K
- Obat pembekuan darah
- Kortikoseroid
- Antibiotik
- Diuretik
- Obat-obatan antiviral
Cara-cara di atas adalah langkah penanganan Fibrosis liver yang diberikan apabila jaringan parut belum sepenuhnya mengganggu fungsi liver. Apabila Fibrosis liver sudah mencapai tahap lanjut dan pasien menunjukkan tanda-tanda komplikasi, maka dokter mungkin akan merekomendasikan operasi atau transplantasi liver. Prosedur tersebut merupakan langkah lanjutan apabila kondisi pasien tidak membaik setelah menjalani pengobatan.
Artikel ditulis oleh dr. Farid Amansyah, Sp.PD, FINASIM (Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Sentul).