Inilah Penyakit-penyakit yang Mengintai Para Pengguna Psikotropika

Obat-obatan terlarang mempunyai efek samping yang sangat berbahaya apabila dikonsumsi dan disalahgunakan. Sayangnya, masih banyak orang-orang yang menjadi pengguna. Pada akhir tahun 2019 sendiri, jumlah pecandu narkoba di Indonesia mencapai kurang lebih sebanyak 3.600.000 pengguna.

Menggunakan psikotropika sebenarnya sangat berdampak buruk bagi kondisi tubuh secara keseluruhan, baik secara fisik maupun mental. Hasil penelitian mengatakan bahwa pecandu narkoba kerap diintai oleh beberapa penyakit tertentu, antara lain:

  1. HIV/AIDS

Pengguna narkoba dengan media suntik berperan dalam peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan para pecandu suntik biasanya menggunakan satu jarum suntik yang sama untuk menyuntik lebih dari satu orang. Biasanya, satu jarum suntik digunakan secara bergiliran antara 3 hingga 5 orang. Jarum suntik tersebutlah yang menjadi media penyebaran virus HIV/AIDS.

  1. Hepatitis B dan C

Selain HIV/AIDS, penyakit hepatitis B dan C juga banyak dialami oleh pengguna narkoba suntik. Virus hepatitis B dan C juga ditularkan melalui darah yang bisa berasal dari saling tukar jarum suntik oleh IDU (Injection Drug User). Umumnya, seseorang tidak menyadari jika ia terinfeksi penyakit ini hingga kondisinya semakin parah bahkan hingga menjadi sirosis serta kanker hati

  1. Menurunnya kemampuan kognitif

Pada umumnya, narkoba bisa berdampak buruk bagi otak dan kemampuan kognitif. Misalnya, efek dari ekstasi dapat mengakibatkan seseorang menjadi lupa ingatan dalam jangka waktu yang lama, mengalami penurunan kemampuan berpikir, dan merasa sulit berkonsentrasi. Seorang pengguna ganja dapat mengalami gangguan persepsi dan pola pikir sedangkan pengguna sabu-sabu rentan mengalami gangguan syaraf.

  1. Gangguan hati (liver) dan ginjal

Fungsi hati dan ginjal adalah sebagai penyerap dan filter racun serta mengeluarkan racun-racun yang ada pada tubuh kita. Namun, pada tubuh para pecandu narkoba, dua organ tersebut harus bekerja lebih keras untuk membuang zat-zat berbahaya di dalam tubuh dan hal itulah yang memunculkan risiko gangguan fungsi hati dan ginjal.

  1. Gangguan paru-paru dan pernapasan

Gangguan ini berkaitan dengan narkoba serbuk yang penggunaannya dengan cara hirup/isap. Cara ini dapat merusak sistem pernapasan, apalagi kebanyakan dari barang yang dijual di pasaran adalah barang yang telah dicampur dengan zat berbahaya yang sama sekali tidak boleh masuk ke dalam tubuh manusia.

  1. Gangguan mental

Jika seorang pecandu menggunakan narkoba dalam jangka waktu yang panjang, zat-zat kimia yang terkandung di dalamnya bisa memicu kelainan perilaku, seperti gangguan emosi, berhalusinasi dan gangguan cara berpikir yang berujung pada gangguan kejiwaan. 

Tidak hanya gangguan kesehatan, tak jarang pengguna narkoba tak bisa mengontrol diri hingga menggunakan obat-obatan terlarang tersebut secara overdosis. Tak hanya merusak tubuh, kondisi tersebut juga bisa berujung pada kematian.

Nah, setelah mengetahui berbagai dampak negatif dan tingkat adiksi yang sulit dilepaskan akibat penggunaan narkoba, lebih baik jauhkan diri kita dari obat-obatan terlarang serta berikan edukasi pada orang-orang terdekat agar kita bisa memiliki hidup yang lebih baik.

Artikel ini di review oleh dr. Meirda Kencana, Rumah Sakit EMC Tangerang.