Tak Boleh Sembarangan, Ini Dampak Konsumsi Antibiotik Tanpa Petunjuk Dokter

Pernahkah Anda mengonsumsi antibiotik tanpa menggunakan resep dokter? Jika iya, sebaiknya hal tersebut tidak Anda lakukan lagi karena penggunaan antibiotik yang sembarangan dapat berdampak buruk bagi kesehatan Anda di masa depan. Antibiotik adalah golongan obat resep untuk mengatasi infeksi bakteri yang tidak semestinya dapat dibeli secara bebas.  

Pemilihan jenis antibiotik yang tepat untuk infeksi yang Anda alami perlu mempertimbangkan banyak faktor. Oleh karena itu, penggunaan antibiotik yang tepat dan aman selalu memerlukan petunjuk dari dokter.

Dokter pun tidak akan sembarangan memberi antibiotik kepada pasien. Sebelum memberikan resep obat, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri atau parasit yang memang bisa dimusnahkan oleh antibiotik. Jika infeksi disebabkan oleh virus, maka konsumsi antibiotik bukan hanya langkah yang tidak efektif tapi juga bisa merugikan tubuh Anda.

Jenis-jenis antibiotik pun beragam, seperti golongan penicillins, cephalosporins, macrolides, fluoroquinolones, sulfonamides, tetracyclines, dan jenis antibiotik lainnya. Dalam pemberian resep antibiotik, dokter akan memilih jenis antibiotik berdasarkan penyebab paling mungkin dari infeksi yang menyerang tubuh Anda. Dokter akan memilih antibiotik yang terbaik untuk melawan jenis bakteri penyebab infeksi.

Berikut adalah contoh penyakit akibat infeksi bakteri yang bisa diobati dengan antibiotik:

  1. Infeksi saluran kemih
  2. Luka atau infeksi kulit
  3. Meningitis atau radang selaput otak
  4. Infeksi menular seksual
  5. Pnemonia bakterialis

Lalu, penyakit akibat infeksi virus, seperti flu, sebagian besar jenis batuk, bronkitis, dan viral gastroenteritis tidak dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik.  

Dampak Penggunaan Antibiotik yang Tidak Sesuai Anjuran Dokter

  1. Merusak keseimbangan bakteri dalam perut

Antibiotik sangat efektif untuk membunuh bakteri, namun jika mengonsumsinya secara berlebihan, bakteri baik yang ada di dalam tubuh Anda juga akan ikut terbunuh. Usus mengandung sekitar 100 triliun bakteri. Tidak semua bakteri dalam perut adalah bakteri jahat yang dapat membuat manusia sakit. Beberapa bakteri yang disebut sebagai gut flora justru diperlukan untuk membantu sistem pencernaan.

  1. Menimbulkan resistensi antibiotik

Mengonsumsi antibiotik yang salah baik dari segi dosis, jenis, dan frekuensi, dapat mengakibatkan bakteri menjadi resisten. Bakteri yang resisten ini beradaptasi dan berubah menjadi kebal terhadap antibiotik yang dulunya mampu memusnahkannya. Hal ini sering terjadi akibat penyalahgunaan antibiotik.

Tubuh yang terinfeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik lebih sulit pulih dan diobati. Infeksi pun jadi lebih mudah berkembang dan menyebabkan berbagai komplikasi.

  1. Terjadi reaksi alergi

Bahaya antibiotik untuk Anda yang mengonsumsi obat antibiotik dengan mengandalkan takaran sendiri dan tanpa resep dokter dapat berisiko mengalami reaksi alergi. Bila jenis antibiotik yang Anda konsumsi ternyata kurang sesuai dengan kebutuhan tubuh yang sebenarnya, maka akan sulit bagi tubuh untuk menoleransi obat tersebut sehingga cenderung akan menimbulkan reaksi alergi.

Jika reaksi alergi sampai muncul, biasanya Anda akan mengalami pembengkakan pada lidah, wajah, dan bahkan akan timbul ruam pada kulit. Hal yang lebih serius juga bisa muncul, misalnya kesulitan bernapas atau yang dikenal juga dengan istilah anafilaksis. 

Itulah beberapa bahaya yang bisa timbul jika Anda menggunakan antibiotik dengan tidak tepat. Yang perlu diingat, mengonsumsi antibiotik harus senantiasa melalui konsultasi dan resep dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat hanya akan mengakibatkan kerugian seperti efek samping, pengeluaran biaya yang sia-sia dan resistensi yang dapat menyebabkan infeksi parah di kemudian hari. #LiveExcellently