Serba-Serbi Stevens Johnson Syndrome yang Wajib Diketahui!

Stevens-Johnson Syndrome adalah kelainan kulit dan selaput lender yang diakibatkan oleh suatu reaksi alergi terhadap obat atau infeksi. Selaput lendir pada umumnya terdapat pada bagian dalam dari saluran pernapasan, pencernaan, saluran reproduksi, dan organ lainnya. Mulanya, sindrom ini pertama kali ditemukan pada 1922 sebagai penyakit yang bisa menyerang siapa saja serta termasuk kondisi yang cukup serius.

Sindrom Stevens-Johnson terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap obat atau infeksi. Penyakit ini merupakan kondisi gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan dan rawat inap di rumah sakit. Kondisi ini dapat disembuhkan dengan menyembuhkan penyebab dasar atau segera menghentikan konsumsi obat-obatan yang berpotensi menyebabkan Sindrom Steven-Johnson guna mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Selain itu, kondisi kulit bisa benar-benar sembuh kurang lebih berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, tergantung dari tingkat keparahan. Apa saja  penyebab, gejala, dan cara pengobatan Sindrom Stevens Johnson ?

Penyebab Stevens Johnson Syndrome

Pada orang dewasa, Stevens-Johnson Syndrome dapat disebabkan oleh alergi obat berikut ini:

  1. Obat penurun panas
  2. Obat asam urat
  3. Obat pereda nyeri
  4. Obat antibiotik
  5. Obat antivirus
  6. Obat antikejang
  7. Obat herbal seperti obat pelangsing

Sedangkan pada anak-anak, sindrom ini lebih sering dipicu oleh infeksi virus, maupun alergi obat. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri.

Beberapa infeksi virus yang bisa menyebabkan Stevens-Johnson Syndrome adalah:

  1. Pneumonia.
  2. HIV.
  3. Hepatitis A.
  4. Gondongan.
  5. Influenza.
  6. Penyakit Bornholm.
  7. Herpes.

Gejala Stevens Johnson Syndrome

Gejala awal yang muncul pada Stevens-Johnson Syndrome menyerupai gejala flu, yaitu:

  1. Demam hingga 38 derajat Celcius atau lebih.
  2. Tubuh terasa lelah.
  3. Perih di mulut dan tenggorokan.
  4. Mata terasa panas.
  5. Batuk.
  6. Nyeri sendi.
  7. Sakit kepala.

Saat gejala memburuk, tanda dan gejala di kulit mulai muncul beriringan dengan gejala di atas adalah sebagai berikut:

  1. Nyeri kulit yang meluas.
  2. Ruam merah atau ungu yang menyebar.
  3. Lepuh pada kulit dan selaput lendir mulut, hidung, mata dan alat kelamin.
  4. Pergantian kulit dalam beberapa hari setelah kulit melepuh.

Bagaimana Cara Pengobatannya?

Pengobatan Stevens-Johnson Syndrome perlu dilakukan di rumah sakit hingga luka bakar dan melepuh yang timbul di kulit perlahan menghilang. Berdasarkan tingkat keparahannya, pengobatan bisa berbeda-beda di setiap kondisi. Beberapa pengobatan yang umum dilakukan adalah penggunaan antibiotik. Berikut adalah beberapa cara untuk pengobatannya:

  1. Berhenti Mengonsumsi Obat-obatan
    Langkah pertama dalam pengobatan Stevens-Johnson Syndrome adalah menghentikan penggunaan obat-obatan yang diduga menjadi pemicunya. Dokter akan meninjau riwayat penggunaan obat pasien dan menghentikan obat-obatan yang dicurigai. Dalam beberapa kasus, alternatif pengobatan yang aman mungkin diberikan untuk menggantikan obat yang telah dihentikan.

  2. Pemberian Nutrisi dan Cairan Tambahan
    Pasien Stevens-Johnson Syndrome sering mengalami dehidrasi dan kehilangan cairan tubuh karena luka-luka kulit yang parah. Dengan pemberian cairan tambahan dan nutrisi bisa membantu perawatan sekaligus mencegah komplikasi. Oleh karena itu, pemberian cairan tambahan dan nutrisi melalui infus intravena atau tabung nasogastrik sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan nutrisi yang optimal.

  3. Perawatan Luka
    Luka kulit yang timbul akibat Stevens-Johnson Syndrome memerlukan perawatan yang cermat dan terarah. Dokter akan merawat luka dengan melakukan kompres air dingin dan basah untuk membantu meredakan rasa sakit dan mengurangi peradangan, serta melakukan pengangkatan kulit mati yang terkelupas untuk mencegah infeksi dan memberikan pelembab yang lembut untuk membantu proses penyembuhan.

  4. Perawatan Mata
    Jika mata terpengaruh oleh Stevens-Johnson Syndrome, perawatan khusus oleh dokter spesialis mata diperlukan. Ini dapat mencakup penggunaan tetes mata yang mengandung steroid untuk mengurangi peradangan dan obat-obatan lain untuk memelihara kelembaban mata serta mencegah kerusakan lebih lanjut.

  5. Penggunaan Obat-obatan
    Selain perawatan di rumah sakit, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat membantu dalam mengatasi Stevens-Johnson Syndrome. Obat pereda nyeri seperti analgesik dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada luka kulit. Antibiotik dapat diberikan untuk mengontrol infeksi yang dapat terjadi pada luka-luka kulit. Selain itu, penggunaan kortikosteroid oral atau globulin imun melalui infus intravena atau infus dapat membantu mengurangi peradangan dan memodulasi respons kekebalan tubuh.

Dengan pengobatan yang tepat dan perawatan yang intensif di rumah sakit, serta dukungan medis yang terus-menerus, pasien dengan Stevens-Johnson Syndrome memiliki harapan untuk pulih sepenuhnya. Namun, penting untuk diingat bahwa penanganan kondisi ini harus dilakukan oleh tim medis yang terlatih dan berpengalaman, karena Stevens-Johnson Syndrome merupakan kondisi yang serius dan memerlukan perhatian medis yang serius pula. Kesadaran akan gejala dan penyebab potensial serta penanganan yang cepat adalah kunci untuk meminimalkan risiko komplikasi dan mempercepat proses pemulihan pasien.

Baca juga: Kenali Psoriasis, Radang Kulit Kronis Akibat Autoimun

Artikel ditulis oleh dr. Syahriani, Sp.DV, M.Kes., FINSDV (Dokter Spesialis Dermatologi dan Venereologi RS EMC Sentul).