Hernia adalah kondisi ketika organ atau jaringan tubuh menonjol keluar melalui celah otot atau jaringan yang lemah di sekitarnya. Banyak orang mengira hernia hanya menyerang orang tua, padahal kenyataannya, hernia juga dapat terjadi pada usia muda, bahkan pada bayi sekalipun.
Perbedaan usia hanya memengaruhi penyebab dan faktor risikonya, namun gejala dan dampaknya dapat sama seriusnya jika tidak segera ditangani.
Penyebab Hernia Berdasarkan Usia
1. Hernia pada Lansia
Pada orang lanjut usia, kelemahan otot akibat proses penuaan menjadi penyebab utama. Seiring waktu, otot kehilangan kekuatannya sehingga lebih mudah meregang. Akibatnya, jaringan di bawah kulit bisa menonjol keluar dan membentuk hernia.
2. Hernia pada Usia Muda
Sementara itu, hernia pada usia muda umumnya disebabkan oleh faktor gaya hidup, seperti:
- Mengangkat beban berat secara berlebihan
- Sering mengejan saat buang air besar
- Batuk kronis yang tidak diobati
- Obesitas yang meningkatkan tekanan pada perut
Pada pria muda, hernia inguinalis (hernia di area selangkangan) adalah jenis yang paling sering terjadi.
Gejala Umum Hernia yang Perlu Diwaspadai
Beberapa tanda hernia yang sering muncul antara lain:
- Muncul benjolan di perut atau selangkangan, yang tampak saat berdiri, batuk, atau mengejan, dan bisa hilang saat berbaring
- Rasa nyeri atau tidak nyaman di area benjolan
- Sensasi tertarik atau perih di sekitar lokasi hernia
Jika dibiarkan, hernia bisa berkembang menjadi hernia inkarserata, yaitu kondisi ketika usus terjepit sehingga aliran darah terganggu. Ini merupakan darurat medis yang memerlukan tindakan operasi segera.
Cara Mencegah Hernia
Pencegahan hernia sebenarnya sederhana, namun harus dilakukan secara rutin dan konsisten. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Hindari mengangkat beban berat dengan posisi tubuh yang salah. Gunakan otot kaki dan paha, bukan hanya otot perut.
- Jaga berat badan ideal. Kelebihan berat badan menambah tekanan pada dinding perut.
- Konsumsi makanan tinggi serat dan minum air putih yang cukup untuk mencegah sembelit, karena sering mengejan dapat memicu hernia.
- Hindari merokok. Batuk kronis akibat rokok dapat meningkatkan tekanan di perut dan memperburuk risiko hernia.
Penanganan dan Pengobatan Hernia
Penanganan hernia tergantung pada jenis dan tingkat keparahannya. Pada kasus ringan, dokter mungkin hanya menyarankan pemantauan rutin, terutama jika benjolan masih dapat kembali ke posisi semula dan tidak menimbulkan nyeri.
Namun, jika hernia sudah besar, menimbulkan nyeri, atau berisiko terjepit, maka tindakan operasi menjadi pilihan utama. Prosedur operasi hernia modern kini sudah sangat aman dan dapat dilakukan dengan teknik laparoskopi (sayatan kecil) yang mempercepat proses pemulihan pasien.
Segera Periksakan ke Dokter untuk Penanganan Tepat
Hernia bukanlah penyakit yang bisa dianggap sepele. Meski pada awalnya tampak ringan, kondisi ini dapat membahayakan jika dibiarkan tanpa pengobatan. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini, menerapkan gaya hidup sehat, dan segera berkonsultasi dengan dokter bila terdapat tanda-tanda mencurigakan. Dengan pencegahan dan penanganan yang tepat, hernia dapat dihindari atau diobati secara efektif, baik pada usia muda maupun lanjut usia.
Artikel ditulis oleh dr. Irawan Sukarno, Sp. B, FICS (Dokter Spesialis Bedah Umum RS EMC Cikarang).