Jangan Keliru! Ini Perbedaan Psoriasis dan Eczema

Kulit yang gatal, kering, dan bersisik sering kali membuat banyak orang mengira dirinya terkena satu jenis penyakit kulit saja. Padahal, gejala tersebut bisa disebabkan oleh dua kondisi berbeda, yaitu psoriasis dan eczema (eksim). Keduanya sama-sama menimbulkan rasa tidak nyaman hingga mengganggu aktivitas, namun memiliki penyebab, ciri khas, dan penanganan yang berbeda. Mengetahui perbedaan psoriasis dan eczema sangat penting agar tidak salah dalam mengambil langkah perawatan maupun pengobatan.

Apa Itu Psoriasis dan Eczema?

Psoriasis adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan sel kulit tumbuh terlalu cepat. Akibatnya, kulit menjadi menebal, kering, bersisik, dan sering menimbulkan rasa gatal atau nyeri. Kondisi ini biasanya muncul di area kulit kepala, siku, lutut, atau punggung bawah. Psoriasis bukan penyakit menular, namun dapat kambuh secara berulang dan dipengaruhi oleh faktor genetik, stres, atau kondisi kesehatan tertentu.

Eczema atau eksim adalah peradangan kulit yang menyebabkan kulit menjadi merah, gatal, kering, bahkan pecah-pecah. Kondisi ini lebih sering muncul pada anak-anak, namun juga bisa dialami orang dewasa. Penyebab eczema umumnya terkait dengan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap iritasi atau alergen tertentu, seperti debu, sabun, makanan, atau udara dingin. Berbeda dengan psoriasis, eczema lebih sering berhubungan dengan faktor alergi dan sensitivitas kulit.

Penyebab Psoriasis dan Eczema

Perbedaan utama antara psoriasis dan eczema ada pada faktor penyebabnya. Psoriasis termasuk penyakit autoimun, yaitu ketika sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi normal dan mempercepat proses pembentukan sel kulit. Hal ini membuat sel kulit menumpuk di permukaan hingga tampak kering, bersisik, dan membentuk plak putih.

Sementara itu, eczema memiliki pemicu yang lebih beragam dan rumit. Faktor keturunan serta lingkungan sangat berperan dalam kemunculannya. Pada sebagian penderita, ditemukan adanya mutasi gen yang berhubungan dengan pembentukan lapisan pelindung kulit. Akibatnya, kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi, alergi, maupun infeksi.

Ini Perbedaan Psoriasis dan Eczema yang Perlu Anda Pahami

Meskipun sama-sama menimbulkan keluhan pada kulit, psoriasis dan eczema memiliki ciri khas yang berbeda. Perbedaan ini terlihat mulai dari sensasi yang dirasakan, tampilan kulit, area muncul, hingga faktor pencetusnya. Memahami perbedaan ini sangat penting agar tidak salah dalam mengenali gejala dan memilih penanganan yang tepat.

1. Sensasi pada kulit

Eczema: menimbulkan rasa gatal yang sangat hebat, bahkan bisa sampai membuat penderita menggaruk hingga berdarah. Bila luka terbuka, risiko infeksi sekunder seperti nanah, bengkak, atau demam dapat muncul.

Psoriasis: rasa gatal biasanya lebih ringan, namun sering disertai sensasi panas atau perih seperti digigit semut api. Kulit juga tampak menebal dan bersisik seperti berketombe.

2. Tampilan kulit

Eczema: kulit terlihat merah, meradang, dan jika sering digaruk bisa menebal.

Psoriasis: kulit juga memerah, tetapi penebalannya lebih jelas. Awalnya muncul benjolan kecil yang melebar, lalu ditutupi sisik putih keperakan sehingga kulit tampak kering, bersisik, dan mengelupas.

3. Lokasi muncul

Eczema: umumnya di area lipatan tubuh, seperti belakang lutut, lipatan siku, leher, dan pergelangan tangan.

Psoriasis: biasanya di area non-lipatan, seperti siku bagian luar, lutut, punggung, kulit kepala, telapak tangan, telapak kaki, kuku, telinga, hingga kelopak mata.

4. Faktor pemicu

Eczema: sering dipicu oleh iritasi atau alergi, misalnya sabun, deterjen, debu, bulu hewan, kelembapan, perubahan suhu, hingga makanan tertentu (susu sapi, telur, kacang, kedelai, gandum).

Psoriasis: bisa kambuh karena stres, infeksi, atau obat-obatan, namun beberapa pemicunya mirip dengan eczema.

5. Usia penderita

Eczema: lebih sering dialami bayi dan anak-anak, dan pada sebagian kasus dapat membaik atau hilang seiring bertambahnya usia.

Psoriasis: biasanya muncul di usia remaja akhir hingga dewasa muda (15–35 tahun).

6. Kondisi yang terkait

Eczema: sering dialami orang dengan kulit sensitif, alergi, atau riwayat keluarga yang juga memiliki eczema atau asma.

Psoriasis: kerap berkaitan dengan penyakit kronis lain seperti diabetes, penyakit jantung, obesitas, hingga gangguan mental seperti depresi.

Dengan memahami perbedaan psoriasis dan eczema, kita dapat lebih waspada terhadap gejala yang muncul pada kulit. Jika keluhan terus berulang, semakin parah, atau mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter kulit. 

Kapan Sebaiknya Berkonsultasi ke Dokter?

Psoriasis maupun eczema sama-sama membutuhkan perhatian medis jika gejalanya semakin parah atau tidak membaik dengan perawatan rumahan. Segera konsultasikan ke dokter bila:

  • Kulit terasa sangat gatal hingga mengganggu tidur atau aktivitas sehari-hari.
  • Muncul luka terbuka, nanah, atau tanda infeksi seperti bengkak dan demam.
  • Area kulit yang terkena semakin meluas atau sering kambuh.
  • Obat atau krim yang digunakan tidak lagi efektif meredakan gejala.
  • Gejala disertai keluhan lain, seperti nyeri sendi pada psoriasis atau reaksi alergi berat pada eczema.

Meskipun terlihat mirip, psoriasis dan eczema memiliki perbedaan yang penting untuk dikenali. Dengan memahami gejala, penyebab, serta kapan harus mencari pertolongan medis, Anda dapat mencegah kondisi menjadi lebih parah dan mendapatkan perawatan yang tepat. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter kulit agar diagnosis jelas dan terapi bisa disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Artikel ditulis oleh dr. Fiedya Wati Kusuma, Sp.D.V.E (Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin RS EMC Tangerang)