Benarkah Keloid Bisa Hilang Sendiri? Ini Faktanya!

Apa Itu Keloid?

Keloid merupakan kondisi pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan akibat adanya gangguan pada proses penyembuhan luka. Berbeda dengan bekas luka biasa, keloid cenderung terus membesar melewati batas luka awal, sering kali menyebabkan rasa gatal, nyeri, atau bahkan gangguan estetika yang mengganggu kepercayaan diri.

Keloid dapat muncul setelah luka, operasi, tindik, luka bakar, atau bahkan jerawat yang meradang. Kondisi ini lebih umum terjadi pada individu dengan riwayat keluarga keloid, terutama pada orang dengan kulit yang lebih gelap.

Apakah Keloid Bisa Hilang Sendiri?

Jawabannya: Tidak!
Berbeda dengan bekas luka biasa yang bisa memudar seiring waktu, keloid tidak akan hilang sendiri. Justru, keloid bisa bertambah besar seiring waktu karena pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan. Dalam beberapa kasus, keloid mungkin menjadi lebih lunak dan tampak sedikit mengecil setelah bertahun-tahun, tetapi tidak akan benar-benar menghilang tanpa intervensi medis.

Mengapa Keloid Tidak Bisa Hilang Sendiri?

Keloid terjadi akibat produksi kolagen yang berlebih ketika proses penyembuhan luka berlangsung. Tidak seperti jaringan parut normal yang berhenti tumbuh setelah luka sembuh, keloid terus berkembang karena adanya gangguan dalam mekanisme penyembuhan tubuh.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan keloid meliputi:

  • Faktor Genetik – Jika orang tua memiliki keloid, risiko Anda juga lebih tinggi.
  • Lokasi Luka – Keloid lebih sering muncul di area bekas luka seperti dada, bahu, punggung, daun telinga, dan rahang bawah,
  • Usia – Lebih sering terjadi pada orang berusia 10-30 tahun.
  • Jenis Luka – Luka operasi, tindik, tato, dan jerawat parah lebih berisiko menyebabkan keloid.

Bagaimana Cara Mengatasi Keloid?

Meskipun keloid tidak bisa hilang sendiri, ada beberapa pilihan terapi yang bisa membantu mengecilkan atau menghilangkannya:

  1. Injeksi Kortikosteroid
    Injeksi kortikosteroid seperti triamcinolone acetonide dapat mengurangi peradangan dan mengecilkan keloid secara bertahap. Biasanya diberikan setiap 4–6 minggu hingga keloid mengecil.
  1. Terapi Laser
    Laser, terutama jenis pulsed-dye laser (PDL), dapat membantu mengurangi kemerahan dan ukuran keloid, meskipun sering kali membutuhkan beberapa sesi.
  1. Operasi Eksisi (Bedah Pengangkatan Keloid)
    Mengangkat keloid melalui operasi bisa menjadi pilihan, tetapi risiko kambuhnya cukup tinggi jika tidak disertai terapi tambahan seperti injeksi kortikosteroid atau radioterapi pascaoperasi.
  1. Radioterapi
    Dosis rendah radioterapi setelah operasi pengangkatan keloid dapat membantu mengurangi kemungkinan keloid tumbuh kembali.
  1. Penggunaan Gel atau Lembaran Silikon
    Penggunaan silikon gel atau silicone sheet secara rutin dapat membantu menekan pertumbuhan keloid, terutama pada keloid yang masih baru.
  1. Cryotherapy (Terapi Beku)
    Cryotherapy menggunakan nitrogen cair untuk membekukan dan mengecilkan keloid. Metode ini lebih efektif pada keloid kecil.

Kesimpulan

  • Keloid tidak bisa hilang sendiri tanpa intervensi medis.
  • Keloid bisa terus bertumbuh dan bahkan bertambah besar seiring waktu.
  • Ada berbagai metode pengobatan keloid, termasuk injeksi kortikosteroid, laser, operasi, dan radioterapi.
  • Jika Anda memiliki keloid yang mengganggu, konsultasikan dengan dokter spesialis bedah atau dermatologi untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Jadi, jika Anda atau orang terdekat memiliki keloid, jangan menunggu hingga hilang sendiri, karena hal itu tidak akan terjadi. Semakin cepat ditangani, semakin besar peluang untuk mengurangi ukuran dan dampaknya.

Artikel ditulis oleh dr. Regina Esterlina Rehatta, Sp.B, FICS (Dokter Spesialis Bedah Umum RS EMC Cibitung).