Bagaimana Cara Menangani Speech Delay yang Terjadi pada Anak?

Melihat tumbuh kembang anak secara baik dan bertahap adalah keinginan banyak orangtua. Satu tahapan yang cukup penting pada tumbuh kembang anak adalah tahap berbicara atau mengucapkan kata-kata. Namun, anak bisa saja mengalami keterlambatan bicara atau speech delay. Speech delay adalah keterlambatan kemampuan bicara dan bahasa yang tidak sesuai dengan usia anak. Kondisi ini membuat anak tidak mampu menyampaikan pikirannya akibat keterbatasan bahasa dan pemahaman yang dimilikinya. Apabila tidak ditangani, speech delay bisa menghambat perkembangan anak.

Penyebab speech delay dipengaruhi beberapa hal seperti kondisi medis, riwayat penyakit, masalah pendengaran, gangguan oromotor, dan autisme. Akan tetapi, belakangan banyak orang tua yang memberikan gadget kepada anaknya sejak usia yang sangat dini. Perilaku seperti ini bisa menghambat perkembangan bahasa anak. Pasalnya, anak di bawah dua tahun belum bisa mencerna bahasa yang ia dapatkan dari menonton. Yang mereka tahu hanyalah gambar yang menarik dan suara yang menyenangkan. Kurangnya stimulasi bahasa dari orang tua juga menjadi faktor penyumbang terhambatnya perkembangan bahasa anak. Apa saja tanda speech delay dan bagaimana cara menanganinya?

Tanda Speech Delay

Normalnya, anak berusia 2 tahun sudah menguasai 50 kosakata dan menggabungkan 2 kata menjadi kalimat sederhana. Namun, terjadi pengecualian pada pengidap speech delay. Beberapa kondisi yang perlu dicurigai sebagai gejala speech delay adalah sebagai berikut:

  1. Pada usia 12 bulan, anak tidak menggunakan gerakan, seperti menunjuk atau melambaikan tangan sampai jumpa.
  2. Memasuki usia 18 bulan, anak lebih memilih gerak tubuh untuk berkomunikasi. Selain itu, mereka juga kesulitan meniru suara dan memahami ucapan sederhana.
  3. Pada usia 2 tahun, mereka hanya bisa meniru ucapan atau tindakan dan tidak menghasilkan kata atau frasa secara spontan. Anak juga mengucapkan kata atau suara berulang kali bukan menggunakan bahasa lisan saat berkomunikasi. Anak tidak dapat mengikuti petunjuk sederhana dan memiliki nada suara yang tidak biasa (seperti suara serak atau sengau)

Bagaimana Cara Menanganinya?

  1. Sering Mengajak Anak Berbicara
    Rajin mengajak anak untuk berbicara menjadi salah satu cara menambah stimulasi untuk mengatasi speech delay pada anak. Ajak anak berdiskusi mengenai hal-hal yang menarik bagi mereka, misalnya membahas tentang kartun kesukaan atau kegiatan yang dilalui selama satu hari. Tidak perlu kalimat yang panjang, gunakan kalimat-kalimat sederhana yang mudah dimengerti anak, sehingga anak tidak kesulitan untuk menjawab semua pertanyaan. Ini dapat menciptakan suasana diskusi yang menarik untuk anak. Ke depannya, anak juga akan tertarik jika  kembali diajak berbicara.

  2. Dengarkan dengan Seksama dan Berikan Respon Positif
    Mendengarkan anak dengan seksama ketika mereka berbicara adalah langkah penting dalam membantu perkembangan bahasa mereka. Memberikan respon yang positif, seperti tersenyum, mengangguk, atau memberikan pujian, akan membuat anak merasa didengarkan dan dihargai. Hindari mengoreksi anak secara langsung ketika mereka membuat kesalahan dalam berbicara. Sebaliknya, bantu mereka untuk mengucapkan kata dengan benar dengan cara yang menyenangkan, seperti memberikan contoh dengan cara yang lembut dan mengajak mereka untuk mengulanginya.

  3. Membacakan Cerita
    Membacakan cerita untuk anak adalah cara yang efektif untuk membantu mereka memahami bahasa dan meningkatkan stimulasi untuk berbicara. Dengan membacakan cerita dengan suara yang jelas dan ekspresif, anak akan terlibat dalam cerita dan menyerap kosakata baru serta struktur bahasa. Penggunaan buku cerita dengan gambar yang menarik juga membantu anak dalam memahami konteks cerita dan memperkaya imajinasi mereka.

  4. Menyanyi Bersama
    Menyanyi bersama anak adalah kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat untuk perkembangan bahasa mereka. Lagu-lagu anak-anak sering kali memiliki pola yang sederhana dan berirama, sehingga membantu anak dalam belajar mengucapkan kata-kata dengan benar dan meningkatkan keterampilan berirama mereka. Selain itu, menyanyi bersama juga memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak, yang merupakan aspek penting dari perkembangan bahasa anak.

  5. Membatasi Penggunaan Gadget
    Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar gadget, seperti menonton TV atau bermain permainan elektronik, dapat menghambat perkembangan bahasa anak. Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan yang berlebihan terhadap media elektronik dapat mengganggu kemampuan bahasa dan komunikasi anak. Oleh karena itu, penting untuk membatasi waktu anak di depan layar dan lebih mengutamakan interaksi langsung dengan orang tua dan lingkungan sekitar yang kaya akan bahasa.

Baca juga: Terapi Wicara, Lebih dari Sekedar Solusi Keterlambatan Bicara

Mengatasi speech delay pada anak memerlukan kesabaran, perhatian, dan interaksi yang konsisten dari orang tua dan lingkungan sekitar. Penting untuk diingat bahwa setiap anak memiliki kecepatan perkembangan yang berbeda, dan mendukung mereka secara positif akan membantu mereka mencapai potensi bahasa mereka yang penuh. Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan yang kuat, anak-anak dengan speech delay dapat mengatasi kesulitan mereka dan berkembang menjadi pembicara yang percaya diri dan terampil.

Artikel ditulis oleh dr. Baginda, Sp.A, M.Si. Med (Dokter Spesialis Anak RS EMC Cikarang).