dr. Andri, SpKJ, FAPM Jadi Salah Satu Pembicara Asia di Forum Psikiatri Dunia WASAD 2025 di Munich

Munich, Jerman — 24 Oktober 2025.
Psikiater asal Indonesia, dr. Andri, Sp.KJ, FAPM, dari RS EMC Alam Sutera, Tangerang Selatan, menjadi salah satu pembicara Asia dalam World Association for Stress Related and Anxiety Disorders (WASAD) Congress 2025 yang diselenggarakan di Munich, Jerman.

Dalam forum internasional yang didominasi oleh pakar dari Eropa dan Amerika Serikat, dr. Andri mempresentasikan karya ilmiahnya berjudul:
“Evidence vs. Efficacy: Real-World Outcomes of Anxiety Treatment in Resource-Limited Settings.”

Membawa Suara Dunia Berkembang ke Forum Global

Sebagai salah satu pembicara dari Asia — selain perwakilan dari Jepang dan Pakistan — dr. Andri mengangkat realitas praktik psikiatri di negara berkembang seperti Indonesia, di mana kecemasan sering muncul dalam bentuk keluhan fisik atau psikosomatik, seperti nyeri dada, pusing, atau gangguan pencernaan yang berulang.

“Dalam konteks seperti Indonesia, kita sering menemui pasien dengan gejala tubuh yang dominan, padahal akarnya adalah kecemasan. Tantangannya, panduan internasional belum sepenuhnya memperhitungkan keterbatasan akses terapi psikologis di negara berkembang,” ujar dr. Andri di sela-sela acara.

Dari Bukti Ilmiah ke Realitas Klinik

Dalam presentasinya, dr. Andri menekankan pentingnya memahami perbedaan antara hasil penelitian (efficacy)dengan hasil nyata di kehidupan pasien (real-world effectiveness).
Ia memaparkan beberapa kasus nyata pasien Indonesia yang menunjukkan bahwa terapi kombinasi antidepresan dan benzodiazepine dosis rendah dalam waktu terbatas dapat membantu pasien dengan gejala fisik dominan akibat kecemasan.

Penekanan ini juga didukung oleh hasil meta-analisis tahun 2024 yang diterbitkan di Comprehensive Psychiatry, menunjukkan benzodiazepine lebih efektif untuk gejala somatik dibanding antidepresan tunggal, meski penggunaannya harus tetap etis dan diawasi ketat.

Peran Asia dalam Diskursus Psikiatri Global

Forum WASAD 2025 mempertemukan para ahli psikiatri dari seluruh dunia untuk membahas kemajuan terapi gangguan stres dan kecemasan.
Bagi dr. Andri, keikutsertaan ini bukan sekadar kehormatan pribadi, tetapi juga representasi kontribusi Asia, khususnya Indonesia, dalam percakapan global tentang kesehatan jiwa.

“Psikiatri adalah ilmu yang universal, tapi penerapannya harus kontekstual. Kita perlu terus berbagi pengalaman dari negara berkembang agar pendekatan global menjadi lebih manusiawi dan relevan,” tutur dr. Andri.

Tentang dr. Andri

  1. Andri, SpKJ, FAPM, adalah psikiater yang dikenal luas sebagai ahli gangguan kecemasan dan psikosomatik.
    Beliau aktif berpraktik di RS EMC Alam Sutera, dan dikenal melalui edukasi publiknya di media sosial dan platform Kompasiana, di mana ia kerap menulis tentang hubungan pikiran dan tubuh dalam kesehatan mental.