Apa Itu NPD? Ini Tanda dan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-Hari

Istilah narsistik belakangan ini sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang terkesan egois atau terlalu fokus pada dirinya sendiri. Namun, tidak semua sikap seperti itu berarti seseorang mengalami gangguan kepribadian narsistik atau NPD.

NPD adalah salah satu jenis gangguan mental serius. Kondisi ini hanya dapat diidentifikasi melalui evaluasi oleh tenaga profesional di bidang kesehatan jiwa, seperti psikolog klinis atau psikiater.

Apa itu NPD?

NPD (Narcissistic Personality Disorder) atau gangguan kepribadian narsistik merupakan salah satu jenis gangguan mental yang memengaruhi cara seseorang membentuk harga diri, memandang identitas diri, dan berperilaku terhadap lingkungan sosialnya. 

Penderita kondisi ini umumnya memiliki kebutuhan besar untuk dikagumi dan diperlakukan secara istimewa. Ketika ekspektasi ini tidak terpenuhi, mereka bisa menunjukkan respons emosional seperti mudah tersinggung dan merasa terluka.

Apa yang Menyebabkan NPD?

Hingga kini, para ahli belum dapat memastikan secara pasti apa penyebab utama dari gangguan kepribadian narsistik atau NPD. Namun, para ahli percaya bahwa kondisi ini dapat dipengaruhi oleh kombinasi beberapa faktor berikut:

  • Lingkungan, seperti pola asuh yang terlalu memanjakan, mengontrol, atau mengabaikan kebutuhan emosional anak dapat berdampak pada perkembangan kepribadian. Pujian atau kritik berlebihan diyakini dapat memengaruhi cara seseorang membentuk citra dirinya.
  • Riwayat keluarga, risiko kondisi ini dapat meningkat bila memiliki keluarga dengan karakteristik kepribadian serupa atau pernah mengalami gangguan sejenis.
  • Neurobiologi, perbedaan dalam struktur atau fungsi otak, bisa berperan dalam munculnya gangguan ini. 

Gejala NPD

Berikut ini adalah beberapa perilaku yang menggambarkan NPD atau gangguan kepribadian narsistik, yaitu: 

  1. Berhak Mendapat Tindakan Istimewa
    Penderita NPD atau gangguan kepribadian narsistik cenderung memandang dirinya lebih hebat dari orang lain dan berharap diperlakukan secara khusus oleh orang di sekitarnya. 

  2. Selalu Ingin Dipuji
    Orang dengan NPD atau gangguan kepribadian narsistik menganggap pujian menjadi kebutuhan. Mereka kerap memamerkan prestasi atau keunggulan secara berlebihan demi mendapat pengakuan.

  3. Selalu Merasa Benar
    Orang dengan NPD atau gangguan kepribadian narsistik bersikap sangat sensitif terhadap kritik. Hal ini mereka lakukan karena di dalam dirinya, mereka kerap mengalami kecemasan serta merasa hampa dan ragu.

  4. Manipulatif
    Orang dengan NPD atau gangguan kepribadian narsistik rela menggunakan cara apa pun untuk memastikan kebutuhan pribadi terpenuhi, termasuk mengontrol atau mengakali orang lain.

  5. Suka Memanfaatkan Orang
    Orang dengan NPD atau gangguan kepribadian narsistik cenderung menjalin hubungan berdasarkan manfaat yang bisa diperoleh, seperti status, uang, atau koneksi.

  6. Tidak Awet Berteman
    Orang dengan NPD atau gangguan kepribadian narsistik sering terlibat konflik dengan teman atau pasangan karena sifat posesif, mudah tersinggung, atau ingin selalu menjadi pusat perhatian.

  7. Bertopeng Percaya Diri
    Orang dengan NPD atau gangguan kepribadian narsistik tampaknya percaya diri dan dominan. Namun sebenarnya menutupi keraguan dan harga dirinya yang rapuh.

  8. Kurang Memiliki Empati
    Orang dengan NPD atau gangguan kepribadian narsistik umumnya sulit memahami atau peduli terhadap perasaan orang lain. Akibatnya, hubungan dengan orang lain pun jadi sering bermasalah.

  9. Merasa Lebih Unggul
    Orang dengan NPD atau gangguan kepribadian narsistik menunjukkan perilaku superioritas, merendahkan individu lain, dan hanya menjalin relasi dengan pihak yang mereka anggap setara secara sosial atau intelektual.

  10. Perasaan Iri
    Orang dengan NPD atau gangguan kepribadian narsistik bisa menunjukkan rasa iri terhadap kesuksesan orang lain, sambil meyakini bahwa dirinya juga menjadi objek kecemburuan.

Dampak NPD dalam Kehidupan Anda

NPD atau gangguan kepribadian narsistik dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan, baik bagi individu yang mengalaminya maupun orang-orang di sekitarnya. Ketika tidak mendapatkan penanganan yang memadai, gangguan kepribadian narsistik dapat berdampak:

  • Kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan sosial.
  • Konflik berulang dalam lingkungan kerja atau keluarga.
  • Isolasi sosial akibat perilaku yang sulit dipahami orang lain.
  • Berpotensi memicu gangguan psikologis tambahan, termasuk kecemasan dan depresi.

Dampak-dampak ini dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan. Maka, konsultasi dan penanganan oleh ahli kesehatan mental diperlukan untuk memastikan diagnosis dan perawatan yang sesuai.

Konsultasikan Kondisi Anda ke Profesional

NPD atau gangguan kepribadian narsistik tidak bisa disamakan dengan perilaku narsis pada umumnya. Untuk menentukan apakah seseorang benar-benar mengalami NPD, diperlukan evaluasi mendalam oleh tenaga profesional, seperti psikolog klinis atau psikiater.

Saat ini, istilah NPD sering disalahgunakan atau disalahpahami. Akibatnya, tidak sedikit orang yang mengalami miskonsepsi atau bahkan salah diagnosis.

Sebaiknya tidak melakukan diagnosa mandiri, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Konsultasi dengan profesional berlisensi sangat penting agar penanganan yang diberikan sesuai dan kualitas hidup tetap terjaga.

Artikel ditulis oleh Ibu Helena Kristina Leman,S.Psi.,M.Psi.,Psikolog (Psikolog RS EMC Grha Kedoya).