Waspadai  Leukemia, Jenis  Kanker yang Paling Banyak Diidap Anak-anak

Kanker adalah salah satu gangguan kesehatan paling berbahaya dan kerap ditakuti banyak orang. Faktanya, kanker merupakan penyumbang angka kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Kanker dianggap berbahaya karena, pada umumnya, penyakit ini tidak menimbulkan gejala pada awal perkembangannya sehingga baru terdeteksi dan diobati setelah mencapai stadium lanjut.

Kanker dapat menjangkiti siapa saja, tidak terkecuali pada anak dan remaja. Salah satu kasus yang paling sering ditemui pada anak dan remaja adalah leukemia atau biasa dikenal sebagai kanker darah. Banyak orang menyebutnya sebagai childhood leukemia atau leukemia pada anak. Sebenarnya childhood leukemia ini tidak memiliki perbedaan dengan leukemia yang menyerang orang dewasa. Childhood leukemia terjadi akibat adanya ketidaknormalan pada produksi dan fungsi sel darah, khususnya sel darah putih. Leukosit atau sel darah putih yang seharusnya berfungsi sebagai salah satu aspek pendukung sistem kekebalan tubuh tidak menjalankan fungsinya dengan benar, tetapi justru berbalik menyerang tubuh penderitanya. Kondisi ini, menyebabkan daya tahan tubuh penderitanya melemah dan sangat rentan terkena berbagai infeksi atau masalah lainnya.

Gejala dan Tanda Umum Kanker Antara lain :

  • Penurunan berat badan yang berkelanjutan dan tidak dapat dijelaskan
  • Sakit kepala, sering disertai muntah di pagi hari
  • Peningkatan pembengkakan atau nyeri persisten (tulang, sendi, punggung, kaki)
  • Benjolan atau massa, terutama: Abodement, leher, dada, panggul, atau ketiak
  • Perkembangan memar, pendarahan, atau ruam yang berlebihan
  • Infeksi konstan
  • Warna keputihan di belakang pupil
  • Mual yang berlanjut atau muntah tanpa mual
  • Kelelahan yang konstan atau pucat yang nyata
  • Mata atau penglihatan berubah, terjadi tiba-tiba dan bertahan
  • Demam berulang atau persisten yang asalnya tidak diketahui

Penyebab terjadinya childhood leukemia sampai saat ini belum diketahui secara pasti. Secara umum, anak-anak yang mengidap childhood leukemia terdeteksi tidak memiliki faktor risiko yang mengarah pada penyakit ini. Namun, ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab atau faktor risiko terjadinya leukemia, seperti:

Keturunan dan mutasi genetik

Beberapa anak mewarisi mutasi DNA dari orang tua yang meningkatkan risiko terkena kanker darah. Kombinasi dari kondisi bawaan tertentu memang dipercaya dapat meningkatkan risiko pengembangan leukemia, tetapi sebagian besar leukemia pada anak tidak memiliki korelasi yang kuat dengan faktor mutasi genetik yang diturunkan. Dalam beberapa kasus, mutasi genetik ini terjadi lebih awal, bahkan dapat terjadi sebelum kelahiran. Sedangkan dalam beberapa kasus khusus yang jarang terjadi, mutasi genetik yang dapat terjadi akibat paparan radiasi atau bahan kimia penyebab kanker, tetapi paling sering terjadi tanpa alasan yang jelas.

Kombinasi faktor genetik dan lingkungan

Terjadinya childhood leucimia mungkin disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. Beberapa anak dilahirkan dengan mewarisi seperangkat gen yang berbeda dari anak kebanyakan, di mana pasangan gen yang diturunkan tidak sinkron dengan baik dan menghasilkan sifat genetik yang resesif. Hal ini membuatnya menjadi kurang efektif dalam menjalankan fungsi tubuh dalam memecah racun dan bertahan dari paparan zat berbahaya. Jika anak dengan faktor genetik seperti ini terpapar zat pencetus kanker maka sangat memungkinkan untuk terbentuknya childhood leukemia.

Selain faktor penyebab terjadinya childhood leukemia, ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan terkait leukemia pada anak. Salah satunya adalah gejala awal childhood leukemia. Sebenarnya dalam banyak kasus, anak yang menderita leukemia umumnya tidak merasakan gejala khusus karena gangguan kesehatan ini seringkali muncul secara tiba-tiba. Namun, ada beberapa gejala yang mungkin dapat membantu Anda untuk melakukan cek risiko terkait childhood leukemia.

  1. Sering mengalami anemia

Anak yang sering mengalami gejala anemia mungkin perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Anemia terjadi saat tubuh kekurangan sel darah merah sehingga fungsi darah dalam mengikat oksigen jadi menurun. Rendahnya produksi sel darah merah memiliki korelasi tidak langsung dengan tingginya kadar sel darah putih. Anak dengan kadar sel darah merah dan sel darah putih yang tidak normal berisiko lebih besar untuk mengalami anemia.

  1. Sering mengalami infeksi

Anak yang menderita leukemia memang memiliki kadar sel darah putih yang tinggi.  Namun, sebagian besar dari sel darah putih yang dimiliki tidak berfungsi dengan baik. Kondisi ini disebabkan oleh sel-sel abnormal menggantikan sel-sel darah putih yang sehat. Sehingga tugas utama sel darah putih yang berperan untuk membantu melindungi tubuh dan melawan infeksi menjadi tidak berfungsi dengan baik. Infeksi yang terjadi secara berulang dan terus menerus dapat mengindikasikan bahwa anak tidak memiliki cukup sel darah putih yang sehat dan itu bisa saja merupakan salah satu ciri leukemia pada anak.

  1. Mudah memar dan berdarah

Salah satu ciri yang paling umum dari leukemia pada anak adalah kondisi anak yang mudah memar dan berdarah. Jika anak dalam kondisi normal mengalami memar dan berdarah ketika terbentur keras dan terjatuh, anak dengan leukemia dapat mengalami memar, mimisan parah, dan gusi yang berdarah ketika terkena benturan atau tekanan yang ringan.

  1. Sering merasakan nyeri tulang dan sendi

Anak dengan gejala leukemia lebih mungkin untuk mengalami rasa sakit yang hebat pada tulang dan rasa nyeri yang mengganggu pada sendi. Hal ini dapat terjadi akibat sel-sel abnormal menumpuk di dalam sendi atau di dekat permukaan tulang.

  1. Sering mengalami kelelahan ekstrem

Gejala leukemia pada anak dapat ditandai dengan kondisi anak yang lesu dan kelelahan parah. Kondisi ini dapat terjadi ketika sel-sel leukemia menumpuk dalam darah dan menyebabkan keping darah menebal. Keping darah yang sangat tebal dapat menyebabkan sirkulasi melambat ketika melalui pembuluh kecil dan tentu saja memengaruhi performa serta daya tahan tubuh.

  1. Mengalami Demam

Demam yang dialami lebih dari 2 minggu tanpa penyebab yang jelas, disertai penurunan berat badan, keringat pada malam hari, tampak pucat, pendarahan, massa, nyeri tulang, limfadenopati.

  1. Sering Nyeri Kepala

Nyeri kepala biasanya muncul di pagi hari atau saat membangunkan anak dari tidur. Tidak memiliki riwayat migren, dan umumnya disertai muntah atau deficit neurologis, nyeri occipital atau makin terasa nyeri saat berbaring.

Setelah mengetahui faktor yang menyebabkan leukemia pada anak serta gejala yang mungkin muncul ketika anak terserang leukemia, cobalah untuk melakukan  pemeriksaan mandiri di rumah sebagai pemeriksaan dasar dan melakukan pemeriksaan lanjutan di rumah sakit dengan dokter dan tenaga medis profesional untuk memastikan kondisi medis yang tepat terkait leukemia pada anak.

Artikel ini ditulis oleh dr. Ribka Cordelia Iskandar, Sp.A (Dokter Spesialis Anak di RS EMC Tangerang). Konsultasikan masalah kesehatan Anak dengan dr Ribka pada hari : Senin – Jumat pk 08.00 – pk 14.00 WIB dan Sabtu pk 08.0 – 18.00 WIB di Rumah Sakit EMC Tangerang. #LiveExcellently