Waspadai Hepatitis yang Rentan Menyerang Anak!

Hepatitis merupakan kondisi peradangan pada hati yang dapat disebabkan diantaranya oleh infeksi virus, penggunaan obat-obatan tertentu, atau masalah kekebalan tubuh. Namun, sebagian besar kasus hepatitis disebabkan oleh infeksi virus, termasuk virus hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Dalam hal ini, penyakit hepatitis dapat dibedakan menjadi dua kategori berdasarkan sifatnya, yaitu akut (singkat dan tiba-tiba) dan kronis (berkepanjangan). Perlu dicatat bahwa keduanya memiliki efek yang menghambat fungsi metabolisme tubuh. Selain itu, hepatitis diketahui sebagai penyakit yang dapat menyerang seluruh usia, terutama pada anak-anak yang berisiko tinggi terkena penyakit ini. Karena itu, penting bagi para orang tua untuk mengenali gejala hepatitis pada anak-anak.

3 Jenis Hepatitis yang Rentan Menyerang Anak-anak

Berikut adalah beberapa varian hepatitis yang berisiko menyerang anak-anak, yaitu:

  • Hepatitis A

Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV) yang menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi virus hepatitis A. Anak-anak rentan terhadap infeksi ini karena seringkali mereka tidak memiliki kekebalan yang cukup terhadap virus.

Gejala hepatitis A pada anak meliputi kelelahan, demam, hilang nafsu makan, mual, muntah, nyeri perut, dan kulit serta mata yang menguning (ikterus). Bahkan pada beberapa anak yang terinfeksi hepatitis A mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.

  • Hepatitis B

Hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang dapat menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau hubungan seksual dengan individu yang terinfeksi virus hepatitis B. Anak-anak dapat terinfeksi melalui ibu yang terinfeksi saat melahirkan, atau melalui kontak dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B.

Gejala hepatitis B pada anak-anak meliputi kelelahan, mual, muntah, demam, kulit serta mata yang menguning, urin berwarna gelap, dan tinja berwarna pucat. Infeksi hepatitis B pada anak-anak dapat menjadi kronis dan berlanjut hingga masa dewasa, yang dapat menyebabkan kerusakan hati yang serius.

  • Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV) yang menyebar melalui kontak dengan darah yang terinfeksi virus hepatitis C. Anak-anak dapat terinfeksi melalui transfusi darah yang tidak aman maupun melalui ibu yang terinfeksi saat melahirkan. Namun, gejala hepatitis C pada anak-anak sering kali sulit dikenali, dan infeksi ini dapat berlanjut menjadi penyakit hati kronis yang serius.

Cara Pencegahan Hepatitis pada Anak-anak

Cara pencegahan hepatitis pada anak-anak disesuaikan dengan kondisi dan resiko hepatitis yang terjadi. Untuk mencegah penyebaran hepatitis A, penting bagi anak-anak untuk mendapatkan vaksinasi yang direkomendasikan serta menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat, seperti mencuci tangan dengan baik dan memastikan makanan yang mereka konsumsi sudah terjamin kebersihannya, serta tidak jajan sembarangan.

Selanjutnya, lakukan imunisasi vaksin hepatitis B rutin kepada anak-anak sesuai anjuran dari dokter sebagai langkah pencegahan utama agar tidak terinfeksi virus hepatitis B. Selain itu, hindari kontak dengan darah dan cairan tubuh yang terinfeksi, perlunya penyuluhan pada anak-anak mengenai pentingnya untuk tidak berbagi jarum, jarum suntik, dan alat suntik lainnya, serta perlunya dilakukan screening sebelum transfusi darah diberikan ke penerima donor darah.

Penting bagi orang tua untuk menyadari faktor risiko dan memastikan anak mendapatkan tes hepatitis C jika mereka terpapar darah yang terinfeksi. Saat ini belum ada vaksin yang tersedia untuk hepatitis C, sehingga pencegahan terbaik adalah menghindari kontak dengan darah yang terinfeksi dan memastikan praktik medis menggunakan alat yang steril dan aman.

Hepatitis pada anak merupakan hal yang tidak kita inginkan. Oleh karena itu, penting bagi para orang tua untuk memahami pentingnya pencegahan dan pengenalan dini hepatitis pada anak-anak. Mengenali gejala awal dan memastikan anak-anak mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan dapat melindungi mereka dari risiko infeksi hepatitis yang serius. Selain itu, penting juga untuk mengajarkan kepada anak-anak kebiasaan hidup bersih dan sehat. Jika Anda menemui gejala hepatitis pada anak Anda, segera periksakan kepada dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat dan sesuai.

Artikel ditulis oleh dr. Analysa Margaretha Bogar, Sp.A (Spesialis Anak RS EMC Sentul).