Waspada Stroke Iskemik, Salah Satu Penyebab Disabilitas dan Kematian Terbanyak

Stroke iskemik merupakan salah satu penyebab terbanyak disabilitas jangka panjang dan kematian. Stroke iskemik adalah jenis stroke dengan prevalensi terbanyak, yaitu 75%–85% dari semua jenis stroke, yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah di otak. Stroke iskemik dapat menyebabkan disfungsi motorik, termasuk paresis atau kelemahan otot Pada stroke Iskemik terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak menyempit atau tersumbat. Sumbatan ini disebabkan adanya pembekuan darah atau aliran darah yang menurun drastis. Masalah ini juga dapat disebabkan oleh potongan-potongan plak akibat aterosklerosis yang pecah sehingga menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah.

Ada dua jenis stroke iskemik yang rentan terjadi, yaitu trombotik dan emboli. Pada stroke trombotik terjadi saat gumpalan darah terbentuk di salah satu arteri yang memasok darah ke otak. Gumpalan tersebut melewati aliran darah dan tersangkut sehingga menghalangi aliran darah. Pada stroke emboli terjadi saat gumpalan darah atau kotoran lain terbentuk di bagian tubuh lain, kemudian pindah ke otak.

Gejala utama Stroke Iskemik adalah mati rasa atau salah satu sisi tubuh terasa lemah. Kelumpuhan wajah atau paralisis. Mendadak bingung dan sulit berbicara atau memahami. Hilang koordinasi atau keseimbangan.

Ketika seseorang terkena stroke iskemik dokter harus sesegera mungkin untuk memulihkan aliran darah ke otak. Penanganan yang paling utama untuk dilakukan adalah pemberian obat yang dapat memecah gumpalan dan harus diberikan dalam kurun waktu 4,5 jam sejak gejala awal dirasakan melalui intravena. Semakin cepat obat diberikan, semakin baik penanganannya. Perawatan cepat tidak hanya dapat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup, tetapi juga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

Metode lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan menghilangkan bekuan dengan stent retriever: dengan menggunakan perangkat yang terpasang dengan kateter untuk mengeluarkan gumpalan dari pembuluh darah yang menyebabkan sumbatan di otak. Prosedur ini sangat bermanfaat jika ditemukan gumpalan besar yang tidak dapat larut seutuhnya dengan obat.

Stroke iskemik bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin memeriksakan diri bila menderita riwayat penyakit tertentu. Selain itu, cara pencegahan stroke iskemik sama dengan upaya mencegah penyakit jantung, seperti:

  • Tidak merokok
  • Mempertahankan berat badan ideal
  • Mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah agar tetap normal
  • Memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan
  • Berolahraga secara rutin, selama minimal 30 menit setiap hari
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
  • Mengelola stres dengan latihan pernapasan dan relaksasi, seperti yoga

Artikel ditulis oleh dr. Abrar Arham Sp,BS (Spesialis Bedah Saraf RS EMC Pulomas).