Waspada Gangguan Endokrin yang Memicu Diabetes & Tiroid

Gangguan endokrin adalah penyakit yang terkait dengan kelenjar endokrin pada tubuh. Sistem endokrin adalah jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon, yang merupakan sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Hormon membantu tubuh mengatur berbagai proses, seperti nafsu makan, pernapasan, pertumbuhan, keseimbangan cairan, feminisasi, dan virilisasi (pembentukan tanda-tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara atau testis) serta pengendalian berat badan.

Penyebab gangguan endokrin

Gangguan pada kelenjar endokrin bisa menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari malnutrisi, gondok, diabetes, gangguan jantung, hipertensi, hingga tumor ganas pada sistem pencernaan. Gangguan kelenjar endokrin umumnya disebabkan perubahan gaya hidup yang cenderung meninggalkan pola hidup sehat. Ada banyak faktor risiko yang membuat seseorang mengalami gangguan endokrin, yaitu:

  • Meningkatnya kadar kolesterol
  • Riwayat keluarga atau keturunan
  • Riwayat penyakit terhadap gangguan autoimun
  • Pola makan yang tidak baik
  • Kehamilan (pada kasus hipotiroid)
  • Operasi, trauma, infeksi atau cedera serius

Jenis gangguan endokrin yang sering ditemukan

Gejala-gejala dari gangguan endokrin bisa terlihat ringan atau tidak ada gejala hingga serius dan mempengaruhi seluruh tubuh. Tergantung pada bagian spesifik dari sistem endokrin yang terpengaruh. Penyakit diabetes melitus dan penyakit tiroid adalah dua kelainan endokrinopati yang paling sering ditemukan.

  1. Diabetes Melitus

Gangguan sistem endokrin yang paling umum adalah diabetes melitus, yang terjadi apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang cukup atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang tersedia dengan optimal.

Gejala diabetes sendiri meliputi, haus atau lapar yang berlebih, kelelahan, sering buang air kecil, mual dan muntah, kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak disertai alasan, serta perubahan pada penglihatan.

  1. Tiroid

Gangguan sistem endokrin yang menyebabkan gangguan pada kelenjar tiroid, dapat menyebabkan hipertiroid dan hipotiroid.

Hipertiroid adalah kondisi yang ditandai dengan kelenjar tiroid yang overaktif, sehingga tubuh lebih aktif dalam memproduksi hormon. Gejala umum hipertiroid meliputi, diare, kesulitan tidur, kelelahan, intoleransi terhadap panas, mudah marah, perubahan mood, detak jantung yang cepat, tremor, dan penurunan berat badan tanpa penyebab.

Sedangkan hipotiroid merupakan kondisi di mana tiroid underaktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid. Gejala umum dari hipotiriod meliputi, intoleransi terhadap dingin, sembelit, menurunnya produksi keringat, rambut kering, kelelahan, nyeri pada sendi dan otot, periode menstruasi yang terlewat, detak jantung yang melambat, muka membengkak, hingga kenaikan berat badan yang drastis.

Pengobatan pada gangguan endokrin

Apabila gejala gangguan sistem endokrin mulai mengganggu, maka dapat diatasi dengan memperbaiki ketidakseimbangan hormon. Salah satunya dengan pemberian hormon sintesis. Namun ada beberapa cara untuk mencegah munculnya gangguan sistem endokrin, yaitu dengan tetap menjaga berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan sehat, dan banyak berolahraga. Sertakan yodium dalam diet, hal ini dapat membantu mencegah masalah tiroid.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, lakukan konsultasi dengan dokter Anda untuk pengobatan yang tepat karena kondisi tubuh tiap orang berbeda. #LiveExcellently

Artikel ditulis oleh dr. Roy Panusunan Sibarani, FES, Sp.PD-KEMD (Dokter Spesialis Penyakit Dalam – Konsultan Diabetes & Endokrin Rumah Sakit EMC Sentul).