Masalah Buang Air Kecil pada Wanita: Mengapa Perlu Konsultasi ke Dokter Urologi

Masalah buang air kecil adalah salah satu keluhan kesehatan yang sering terjadi pada wanita, tetapi sayangnya sering diabaikan atau dianggap hal biasa. Banyak wanita mengalami gejala seperti rasa nyeri atau perih saat berkemih, buang air kecil yang terlalu sering terutama pada malam hari (nokturia), rasa tidak tuntas setelah buang air kecil, atau bahkan kesulitan menahan buang air kecil sehingga mengakibatkan gejala mengompol (inkontinensia urin). 

Gejala-gejala ini bisa terjadi akibat berbagai penyebab, mulai dari infeksi saluran kemih, gangguan otot kandung kemih, iritasi, hingga kondisi yang lebih kompleks seperti batu saluran kemih, prolaps organ panggul, atau bahkan tumor pada saluran kemih. Namun, tidak semua wanita menyadari bahwa kondisi-kondisi ini berada dalam lingkup keahlian dokter urologi, yang secara khusus menangani kelainan sistem kemih dan organ reproduksi bagian bawah, termasuk pada wanita.

BACA JUGA: Apa Itu Vaginismus? Kenali dan Atasi dengan Tepat!

Konsultasikan Masalah Buang Air Kecil ke Dokter

Salah satu alasan utama mengapa wanita perlu berkonsultasi dengan dokter urologi ketika mengalami masalah buang air kecil adalah untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan menyeluruh. Banyak keluhan pada saluran kemih memiliki gejala yang mirip namun memiliki penyebab yang berbeda, sehingga penanganannya pun tidak bisa disamaratakan. Misalnya, sering buang air kecil bisa terjadi akibat infeksi saluran kemih, kandung kemih overaktif (overactive bladder), atau gangguan saraf. 

Hanya dengan evaluasi medis yang tepat, termasuk wawancara riwayat medis, pemeriksaan fisik, tes urine, dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti ultrasound atau urodinamik, dokter urologi dapat menentukan penyebab pasti dari gejala yang dirasakan dan memberikan penanganan yang sesuai. Penanganan yang keliru atau tertunda tidak hanya membuat gejala semakin parah, tetapi juga dapat meningkatkan risiko komplikasi, termasuk kerusakan ginjal, infeksi yang menjalar, atau penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Masalah Buang Air Kecil pada Wanita

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa beberapa kondisi yang menyebabkan gangguan buang air kecil bersifat kronis dan progresif, salah satunya mengompol (inkontinensia urin), yang tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik, tetapi juga berdampak besar secara emosional dan sosial. 

Banyak wanita yang merasa malu, menarik diri dari pergaulan, hingga mengalami gangguan kepercayaan diri akibat masalah ini. Padahal, dengan penanganan medis yang tepat, sebagian besar kasus inkontinensia dapat dikendalikan atau bahkan disembuhkan melalui kombinasi terapi perilaku, fisioterapi otot dasar panggul, obat-obatan, atau prosedur medis tertentu. Hal serupa juga berlaku untuk infeksi saluran kemih yang sering kambuh, kondisi ini dapat dicegah dengan strategi yang tepat.

Periksakan ke Dokter Urologi 

Kesalahpahaman umum lainnya adalah anggapan bahwa dokter urologi hanya menangani pasien laki-laki, terutama yang mengalami masalah prostat atau gangguan ereksi. Padahal, dalam praktiknya, dokter urologi juga banyak menangani pasien perempuan. 

Dokter spesialis urologi memiliki subspesialisasi dalam urologi wanita (female urology), yang secara khusus menangani gangguan yang berkaitan dengan kandung kemih, uretra, dan otot dasar panggul wanita. Dengan kata lain, wanita tidak perlu merasa ragu atau tidak pantas untuk berkonsultasi ke dokter urologi. Justru dengan berkonsultasi ke tenaga medis yang memiliki kompetensi di bidang tersebut, pengobatan dapat dilakukan secara lebih akurat dan komprehensif.

Cegah Komplikasi Serius dan Lakukan Pemeriksaan

Kesehatan saluran kemih merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan. Gangguan buang air kecil bukanlah sesuatu yang harus ditoleransi atau disembunyikan. Justru, dengan semakin cepat mencari pertolongan medis, peluang untuk mengatasi masalah secara efektif juga semakin besar. 

Oleh karena itu, jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala buang air kecil yang tidak biasa, berlangsung lama, atau mengganggu aktivitas sehari-hari, jangan tunda untuk berkonsultasi dengan dokter urologi. Tindakan ini bukan hanya soal mengatasi gejala, tetapi juga langkah penting dalam menjaga kualitas hidup, kesehatan jangka panjang, serta mencegah komplikasi serius di masa depan.

Artikel ditulis oleh dr. Faisal Abdi Matondang, Sp.U (Dokter Spesialis Bedah Urologi RS EMC Pulomas).