Tumor Otak, Penyebab dan Penanganannya !

Tumor otak adalah pertumbuhan jaringan abnormal yang terdapat di dalam atau di sekitar otak. Tumor otak dapat berupa jinak, tumbuh dengan lambat. Sementara lainnya ganas, disebut dengan kanker, tumbuh dengan cepat dan bersiat agresif.

Hanya sekitar sepertiga dari tumor otak bersifat kanker. Tetapi kanker atau tidak, tumor otak dapat mengganggu fungsi otak jika tumbuh cukup besar untuk menekan saraf, pembuluh darah dan jaringan di sekitarnya.

Tumor yang berkembang di otak disebut tumor primer. Tumor yang menyebar ke otak setelah terbentuk di bagian tubuh yang berbeda disebut tumor sekunder atau tumor metastatik.

INSIDENSI

Tumor otak pada sekitar 85.000 orang di setiap tahun. Dari tumor tersebut, sekitar 60.000 adalah jinak, dan sekitar 25.000 bersifat ganas.

Tumor otak lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Meskipun paling umum di antara orang dewasa yang lebih tua, mereka dapat berkembang pada usia berapa pun. Tumor otak adalah penyebab utama kematian terkait kanker pada anak-anak di bawah usia 14 tahun

JENIS dan KLASIFIKASI

Jenis dan klasifikasi tumor otak berdasarkan lokasi di mana tumor terbentuk dan jenis sel yang terlibat. Tumor otak jinak yang sering terjadi, antara lain:

  • MENINGIOMA: ini adalah jenis tumor otak primer PALING SERING. Meningioma berkembang perlahan. Mereka terbentuk di meninges, lapisan jaringan yang melindungi otak.
  • Neuroma akustik: tumor ini terjadi pada saraf vestibular (saraf yang mengarah dari telinga bagian dalam ke otak). Neuroma akustik juga disebut schwannoma vestibular.
  • Adenoma hipofisis: tumor ini terbentuk di kelenjar hipofisis, terletak di dasar otak. Kelenjar pituitari membuat dan mengontrol hormon dalam tubuh.
  • Beberapa tumor jinak lainnya seperti khordoma, pinealositoma, kraniofraingioma, dan lain sebagainya.

Tumor otak ganas yang sering terjadi, antara lain:

  • Glioma: tumor ini berkembang dari sel glia, yang mengelilingi dan membantu sel saraf. Glioma tidak selalu ganas, namun sebagian besar jenisnya termasuk ganas, disebut dengan Glioblastoma Multiforme (GBM).
  • Medulloblastoma: tumor yang tumbuh cepat, terbentuk di dasar tengkorak. Ini adalah kanker otak paling umum pada anak-anak.
  • Seluruh tumor otak memiliki Grade dari I-IV, I menandakan jinak, dan IV menandakan ganas. Pada beberapa kasus ada tumor otak jinak yang dapat berkembang menjadi ganas.

PENYEBAB dan PENCEGAHAN

Penyebab dari sebagian besar tumor otak belum teridentifikasi. Mutasi (perubahan) atau cacat pada gen dapat menyebabkan sel-sel di otak tumbuh tak terkendali, menyebabkan tumor. Satu-satunya penyebab lingkungan yang diketahui dari tumor otak adalah paparan radiasi dalam jumlah besar dari sinar-X atau pengobatan kanker sebelumnya. Beberapa tumor otak juga bisa terjadi ketika kondisi keturunan diturunkan di antara anggota keluarga.

Cara pencegahan paling mudah adalah dengan pola hidup sehat, hindari zat-zat karsinogenik terutama paparan sinar-X, dan waspada untuk melakukan deteksi dini jika ada riwayat anggota keluarga yang mengidap tumor otak, terutama jika memiliki gejala klinis.

GEJALA dan KLINIS

Beberapa orang dengan tumor otak bisa tidak memiliki gejala. Saat tumor otak tumbuh dan menekan saraf atau pembuluh darah di sekitarnya, hal itu dapat menyebabkan gejala. Tanda dan gejala tumor otak bervariasi tergantung pada lokasi, jenis, dan ukuran tumor. Beberapa gejala antara lain:

  • SAKIT KEPALA merupakan gejala paling awal dan paling sering dialami. Sakit kepala pada tumor otak memiliki ciri khas KRONIS dan PROGRESIF, artinya sakit yang dirasakan tidak pernah menghilang atau dapat membaik sesaat dengan obat-obatan namun semakin lama akan semakin memberat.
  • Perubahan perilaku atau kepribadian.
  • Kebingungan.
  • Kesulitan dengan keseimbangan atau koordinasi.
  • Kesulitan berkonsentrasi.
  • Mual dan muntah.
  • Mati rasa, lemas atau kesemutan di satu bagian atau sisi tubuh atau wajah.
  • Masalah dengan pendengaran, penglihatan atau bicara.
  • Kejang.
  • Kantuk yang tidak biasa.
  • Masalah dengan memori, berpikir, berbicara atau memahami bahasa.

PEMERIKSAAN

Dilakukan beberapa tes untuk memastikan adanya tumor otak. Tes ini meliputi:

  • Pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan: akan dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, kondisi kesehatan masa lalu dan saat ini, operasi dan perawatan medis, serta riwayat penyakit keluarga.
  • Pemeriksaan neurologis: berupa serangkaian tes untuk mencari perubahan pada keseimbangan, koordinasi, status mental, pendengaran, penglihatan, dan refleks. Perubahan ini dapat menunjukkan bagian otak yang mungkin terpengaruh oleh tumor.
  • Tes darah: untuk memeriksa penanda tumor (zat yang disekresikan ke dalam darah oleh tumor) yang terkait dengan jenis tumor tertentu.
  • Tes pencitraan: CT, MRI, angiografi, dan pemindaian PET membantu menemukan tumor dan menentukan apakah tumor itu bersifat kanker atau jinak. Bagian lain dari tubuh, seperti paru-paru, usus besar atau payudara juga akan diperiksa jika dicurigai adanya suatu proses metastase.

 

MANAJEMEN dan TERAPI

Pengobatan tumor otak tergantung pada lokasi, ukuran dan jenis tumor. Beberapa kombinasi terapi dapat digunakan untuk mengobati tumor:

  • PEMBEDAHAN: pembedahan adalah TERAPI UTAMA, terutama pada tumor jinak, berukuran besar, dan terletak di permukaan. Selain untuk mengangkat seluruh tumor dan menghilangkan efek penekanan tumor pada otak, dengan pembedahan juga diambil sampel tumor untuk menentukan diagnosis pasti jenis tumor. Bila tidak memungkinkan untuk dilakukan pembedahan maka dapat dilakukan biopsi.
  • Radioterapi: dilakukan pada jenis tumor yang sensitif terhadap sinar-X, dan sebagai terapi lanjutan pada tumor otak jinak yang tidak diangkat sepenuhnya waktu pembedahan atau sebagai terapi tambahan pada kanker otak. Beberapa teknik radioterapi yang lebih canggih saat ini telah dikembangkan seperti gamma knife, tidak menggunakan sinar-X namun sinar Gamma.
  • Kemoterapi: beberapa jenis tumor otak sensitif terhadap obat-obatan kemoterapi tertentu, biasanya pada kanker otak atau sebagai terapi lanjutan pada kanker otak yang telah melalui pembedahan.
  • Menunggu dengan waspada/pengawasan aktif: dilakukan pada kondisi tumor otak yang berukuran relatif sangat kecil, biasanya di bawah 1 cm, gejala minimal, dan dicurigai jinak,. Pada beberapa kasus tumor otak dapat tumbuh sangat lambat atau bahkan mengalami regresi spontan. Biasanya pemantauan dilakukan setiap 6 bulan sekali atau bisa lebih awal disesuaikan dengan keluhan penderita.
  • Beberapa terapi lain yang sedang dikembangkan antara lain: terapi stem cell, terapi genetik, imunoterapi, cell targeted therapy, dan lain sebagainya.

PROGNOSIS dan HARAPAN HIDUP

Hasil akhir dari pengobatan tumor otak sangat bervariasi. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prognosis termasuk jenis tumor, grade, dan lokasi; pengangkatan tumor total, dan usia serta kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Pada TUMOR OTAK JINAK, biasanya pada MENINGIOMA yang dapat TERANGKAT TOTAL, seseorang dapat kembali hidup normal, tanpa atau dengan gejala minimal. Oleh sebab itu, pentingnya waspada akan gejala dan memeriksakan diri sedini mungkin sebelum terlalu banyak jaringan otak yang rusak.

Pada beberapa kasus, tumor otak bisa kambuh setelah pengobatan. Kanker otak memerlukan pengobatan lanjutan, termasuk kemoterapi atau radioterapi, untuk mencegah tumor tumbuh atau menyebar. Pada kasus seperti ini, harapan hidup tidak terlalu baik.

Artikel ditulis oleh dr. I Gde Anom Ananta, Sp.BS (Dokter Spesialis Bedah Saraf RS EMC Tangerang).