Terpapar Covid-19? Yuk, Ketahui Jenis Obat untuk Kamu yang Sedang Isolasi!

Sampai sekarang, masih belum terdapat obat khusus yang efektif mengobati infeksi virus corona virus – 19 (covid-19). Namun, beberapa obat-obatan seperti antivirus dan antibiotik terbukti dapat meningkatkan imunitas dan mengatasi gejala yang umumnya muncul pada pasien Covid-19.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyak varian baru covid-19 yang muncul. Varian Omicron merupakan varian terbaru dan diperkirakan sebagai mayoritas penyebab banyaknya kasus Covid-19 di gelombang ketiga ini. Pada kasus ringan sampai sedang, isolasi mandiri (isoman) atau isolasi terpadu bisa dilakukan.

Lalu, jenis obat apa saja yang dapat membantu melawan Covid-19 ini saat Anda isoman? Yuk, simak lebih lanjut!

Obat untuk pasien tanpa gejala

Apabila anda sudah dinyatakan positif covid-19 meskipun tidak merasakan gejala apapun, berikut jenis multivitamin dan suplemen yang dapat dikonsumsi selama 14 hari

  • Multivitamin dengan kandungan vitamin B,E, Zinc.
  • Vitamin C sebanyak 500 mg per 6-8 jam
  • Vitamin D 1000-5000 IU per hari
  • Obat dengan kandungan antioksidan 

Obat untuk pasien dengan gejala ringan

Apabila hasil test Covid-19 Anda positif dan mengalami gejala ringan seperti flu, batuk, sakit tenggorokan, dan demam, Anda dapat mengkonsumsi beberapa obat-obatan berikut dengan rutin selama 14 hari:

  • Multivitamin dengan kandungan vitamin B,E, Zinc.
  • Vitamin C sebanyak 500 mg per 6-8 jam
  • Vitamin D 1000-5000 IU per hari
  • Antivirus sesuai dengan ketersediaan fasilitas Kesehatan masing-masing
  • Obat-obatan sesuai gejala seperti flu, batuk, dan demam seperti parasetamol.
  • Obat-obatan terhadap penyakit penyerta atau komplikasi yang ada

Itulah beberapa jenis obat-obatan yang perlu dikonsumsi jika Anda sedang isoman di rumah. Untuk pengobatan yang lebih akurat dan aman, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit terpercaya dan aman. Selain itu, Anda perlu menerapkan pola hidup sehat serta protokol kesehatan yang ketat selama menjalani isolasi mandiri ataupun isolasi terpadu. Stay safe and healthy!

Artikel ditulis oleh dr. Lucrezia Renata, Sp.PD (Spesialis Penyakit Dalam RS EMC Pekayon).