Sering Anyang-anyangan? Waspadai Terjadinya Infeksi Saluran Kemih

Apakah Anda pernah merasakan anyang-anyangan? Jika ya maka kemungkinan Anda pernah terkena infeksi saluran kemih atau ISK. Banyak orang tidak menyadari gejala ISK yang dialaminya. Sebenarnya ISK merupakan suatu gangguan kesehatan yang umum dan tidak terlalu berbahaya jika cepat ditangani serta ditangani dengan tepat.

Apa itu Infeksi Saluran Kemih (ISK)?

ISK adalah suatu infeksi yang terjadi pada saluran kemih dan biasanya disebabkan oleh bakteri. Utamanya bakteri E Coli. Gejala ISK yang sering terjadi adalah nyeri saat berkencing, selalu merasa ingin kencing meskipun tidak ada air seni yang keluar (anyang-anyangan), nyeri di perut bagian bawah, dan yang terparah air seni keluar bercampur darah.

Demikian dijelaskan dr. Johan R Wibowo, SpU, Dokter Spesialis Urologi RS EMC Alam Sutera. Menurut Johan, akibat terparah dari ISK sendiri adalah masuknya bakteri-bakteri yang ada di saluran kemih ke ginjal. Jika hal itu terjadi, fungsi tubuh bisa jadi terganggu karena bakteri telah masuk kedalam ginjal.

Apa saja penyebab ISK dan bagaimana pengobatannya?

Penyebab ISK secara umum banyak diketahui karena kurangnya minum air putih atau sering menahan kencing. Padahal, kata Johan, penyebab utama ISK adalah kurang higienitasnya alat vital. Contohnya, pada wanita, letak vagina dan saluran kencing berdekatan. Jadi besar kemungkinan bakteri yang ada di vagina bisa masuk ke saluran kencing, hal ini pula yang menyebabkan ISK lebih banyak terjadi pada wanita. Perbandingannya wanita dan pria yang mengidap ISK adalah 3:1.

“Saluran kencing wanita lebih pendek dibandingkan pria. Maka itu, wanita cenderung lebih muda terkena ISK,” tegas Johan. Ditambahkan, penyakit ini juga kerap diderita wanita yang baru menikah. Aktivitas seks yang terlalu sering dapat menyebabkan vagina lebih lembab. Kondisi itu bisa menimbulkan kuman yang lebih banyak daripada orang yang tidak melakukan hubungan seks.

Meski kebanyakan menyerang wanita dewasa, semua orang bisa saja terkena ISK. Bahkan, Johan mengatakan , anak kecil sampai orang yang sudah berumur pun bisa menderita penyakit ini. “ini kan disebabkan infeksi bakteri. Jadi siapapun bisa terkena, termasuk wanita hamil,” tegasnya.

Ketika seorang wanita hamil mengidap ISK, proses penyembuhan relatif membutuhkan waktu lebih lama dibanding mereka yang tidak sedang mengandung. Pasalnya, pemberian antibiotik sebagai obat utama melawan bakteri hampir tidak diperbolehkan pada wanita hamil. Pengobatan jadi terbatas pada pilihan obat-obatan yang tidak akan mengganggu perkembangan janin.

Itulah serba-serbi terkait ISK, mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatan yang perlu dilakukan. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari ISK, antara lain menjaga kebersihan alat vital. Upayakan menggunakan pakaian dalam yang tidak lembab. Jangan biarkan kuman atau bakteri tumbuh dan masuk ke saluran kemih.

Artikel Ini ditulis oleh Dr. Johan R. Wibowo, Sp.U (Dokter Spesialis Urologi di RS EMC Alam Sutera).