Banyak orang langsung mengasumsikan bahwa ia mengidap penyakit parkinson jika memiliki gejala tangan gemetar, gerakan bagian tubuh lain yang tidak terkontrol, atau dalam istilah medis disebut tremor. Faktanya, tremor memang menjadi salah satu gejala dari penyakit parkinson, namun ada juga jenis tremor yang ternyata diidap oleh lebih dari 41 juta penduduk di seluruh dunia dan tidak termasuk dalam gejala penyakit parkinson. Jenis tremor tersebut dikenal sebagai tremor esensial.
Tremor esensial merupakan jenis tremor yang umum ditemukan. Gejala yang ditimbulkan seperti tangan gemetar saat beraktivitas, suara yang bergetar ketika berbicara, hingga kesulitan untuk berjalan. Jenis tremor ini memiliki progress yang cukup lambat walaupun begitu pada beberapa orang, tremor esensial bisa menjadi penghambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, berpakaian dan menulis. Tremor Esensial biasanya menyerang mereka yang berusia 40 tahun ke atas, namun beberapa kasus tremor esensial ditemukan pada mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Penyebab pasti dari tremor esensial sendiri belum dapat dipastikan, namun dapat dikatakan bahwa tremor ini disebabkan oleh aktivitas listrik abnormal di otak. Salah satu perbedaan tremor esensial dengan gejala tremor pada penyakit parkinson terletak pada waktu kemunculannya, di mana tremor esensial timbul pada saat anggota tubuh sedang digunakan untuk beraktivitas, sedangkan tremor parkinson akan muncul saat anggota tubuh sedang tidak digunakan atau beristirahat.
Prosedur penanganan tremor cukup beragam dan hal tersebut bergantung pada diagnosis penyebabnya. Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan seperti propranolol, primidone, atau obat penenang jika gejala Tremor masih tergolong ringan. Namun, jika penggunaan obat-obatan tidak memberikan hasil yang memuaskan, dokter biasanya akan menganjurkan pasien melakukan operasi. Salah satu metode penanganan tremor esensial tanpa sayatan berlebih yang paling umum digunakan adalah Deep Brain Stimulation (DBS).
Deep Brain Stimulation adalah bedah minimal invasif dengan memasang elektroda di dalam otak yang terhubung melalui kawat halus pada pacemaker (alat stimulasi) yang ditempatkan di bawah kulit tulang selangka. Pada penyakit parkinson, stimulasi akan diberikan pada daerah yang lebih dalam dan dekat dengan thalamus (batang otak). Sedangkan pada tremor esensial, stimulasi akan dilakukan di thalamus. Stimulasi dimulai dengan mengirimkan arus listrik melalui elektroda sehingga akan mengganggu komunikasi sel-sel tremor. Bedah minimal invasif Deep Brain Stimulation memiliki persentase 80% sehingga signifikan untuk mengurangi tremor dibandingkan penanganan lewat obat-obatan. Dengan begitu, pasien tremor esensial bisa mengurangi penggunaan obat atau bahkan tidak lagi menggunakan obat untuk menghentikan tremor.
Metode DBS sendiri menjadi standar penanganan tremor esensial juga tremor pada penyakit parkinson di dunia karena hanya memiliki risiko yang minim dibanding dengan jenis operasi lain seperti thalamotomy. Perangkat yang ditanamkan di otak juga dapat diprogram ulang secara wireless dan tanpa rasa sakit. Selain menggunakan metode DBS, dokter juga akan menganjurkan pasien untuk memulai gaya hidup sehat, seperti menghindari merokok, mengurangi alkohol dan kafein bahkan akan lebih baik untuk tidak mengkonsumsinya sama sekali. Mengatur cara dan pola makan serta istirahat yang cukup penting dilakukan untuk menghindari tremor bertambah kencang.
Prosedur DBS terbukti efektif mengurangi tremor pada pasien sekaligus mengurangi trauma pada pasien akibat sayatan bedah berlebih. Kemajuan teknologi pada prosedur penanganan tremor esensial dan dokter saraf yang kompeten akan membantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari. #LiveExcellently