Sakit Kepala Sebelah (Migrain): Gejala, Penyebab, Mengobati

Pengertian sakit kepala sebelah atau migrain

Sakit kepala sebelah atau yang dikenal dengan migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang sering dikeluhkan. Rasa sakit yang dirasakan pada saat serangan migrain biasanya dimulai secara bertahap, dan intensitas sakit akan meningkat selama beberapa menit hingga satu jam atau lebih, dan menghilang secara bertahap pada akhir serangan. Tingkat keparahan sakit kepala dapat ringan sampai sedang, dan menjadi berdenyut pada kondisi yang parah dan biasanya terjadi pada satu sisi kepala saja.

Serangan migrain dapat dialami oleh orang dewasa dan anak-anak, dapat berlangsung selama beberapa jam atau beberapa hari. Kondisi migrain dapat dikategorikan kronis apabila seseorang mengalami 15 hari atau lebih sakit kepala per bulan.

Penyebab Migrain

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab migrain, tetapi diketahui bahwa faktor lingkungan dan genetika berperan dalam menyebabkan migrain yang dapat membuat seseorang menjadi lebih sensitif terhadap pemicu yang dapat menyebabkan migrain. Diduga migrain terjadi karena ketidakseimbangan aktivitas kimia di dalam otak.

Gejala Migrain

Serangan migrain unik dan bisa saja berbeda pada setiap individu. Ada beberapa gejala yang biasanya terjadi beberapa hari sebelum migrain menyerang. Berikut ini adalah beberapa tanda umum serangan migrain yang patut Anda waspadai :

  • Rasa sakit, terjadi bertahap dari ringan hingga berdenyut, dan diperburuk oleh cahaya, bersin, mengejan, gerakan konstan, menggerakkan kepala dengan cepat, atau aktivitas fisik. Pada 60-70% penderita rasa sakit hanya terjadi pada satu sisi kepala
  • Mual, muntah dan sensitif terhadap cahaya atau suara
  • Mengalami gejala yang disebut aura. Pada 20% orang penderita migrain mengalami satu atau lebih gejala aura dalam bentuk cahaya yang melayang atau bintik-bintik cerah, garis zigzag, perubahan penglihatan, atau mati rasa atau kesemutan pada jari-jari satu tangan, bibir, lidah, atau wajah bagian bawah.

Menurut Robert Cowan, MD, spesialis saraf dari Stanford University School of Medicine, kunci untuk mengetahui penyebab timbulnya migrain adalah memperhatikan lingkungan sekitar dan memahami apa yang dapat memicu sakit kepala. 

Faktor pemicu yang menyebabkan migrain

  • Perubahan hormon: Wanita dapat mengalami gejala migrain selama menstruasi, karena perubahan kadar hormon. Banyak wanita mengalami migrain karena dipengaruhi oleh menstruasi, kontrasepsi hormonal, kehamilan, dan menopause. Setelah pubertas, frekuensi migrain pada wanita meningkat hingga usia 40, dan kemudian akan  mulai berkurang setelahnya. Wanita menderita migrain tiga kali lebih sering daripada pria.
  • Pemicu emosional: Stres, depresi, kegelisahan, kegembiraan, dan syok dapat memicu migrain.
  • Kondisi fisik: Kecapekan dan kurang tidur, ketegangan bahu atau leher, postur yang buruk, dan kelelahan fisik semuanya dikaitkan dengan migrain. Gula darah rendah dan jet lag juga bisa bertindak sebagai pemicu.
  • Pemicu dari makanan: Alkohol dan kafein dapat berkontribusi untuk memicu migrain. Beberapa makanan tertentu juga dapat memiliki efek ini, termasuk cokelat, keju, buah jeruk, dan makanan yang mengandung tyramine Waktu makan yang tidak teratur dan dehidrasi juga disebut sebagai pemicu potensial.
  • Obat-obatan: Beberapa obat tidur, terapi penggantian hormon (HRT), dan pil kontrasepsi kombinasi semuanya dinamai sebagai pemicu yang mungkin.
  • Pemicu di lingkungan: gerakan pada layar monitor TV/laptop, bau yang kuat, perokok pasif, dan suara keras dapat memicu migrain. Kamar pengap, perubahan suhu, dan lampu terang juga bisa menjadi pemicu.

 

Cara mendiagnosa migrain

Jika seorang pasien mengalami migrain atau riwayat keluarga dengan migrain, dokter yang terlatih dalam mengobati sakit kepala (ahli saraf/spesialis neurologi) akan mendiagnosis migrain berdasarkan:

  1. Anamnesa riwayat medis pasien dengan memperhatikan informasi berikut:
    • Riwayat sakit kepala (frekuensi, tingkat keparahan, gejala)
    • Efek sakit kepala pada aktivitas sehari-hari
    • Sejarah sakit kepala di keluarga.
  2. Pemeriksaan fisik dan penilaian neurologis secara menyeluruh dan lengkap

Jika pasien mengalami kondisi yang tidak biasa, kompleks atau tiba-tiba menjadi parah, maka dokter akan melakukan tes untuk menyingkirkan penyebab lain dari rasa sakit yang dialami pasien, dimana pemeriksaan yang dilakukan termasuk diantaranya:

  • Pemindaian dengan mesin MRI akan menghasilkan gambar rinci otak dan pembuluh darah. Pemindaian MRI membantu dokter dalam mendiagnosis adanya kondisi lain yang terjadi di otak seperti tumor, stroke, perdarahan di otak, infeksi, dan kondisi otak dan sistem saraf (neurologis) lainnya.
  • CT scan. Pemindaian dengan CT scan berguna untuk mendapatkan gambar penampang otak secara terperinci dan hal ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis tumor, infeksi, kerusakan otak, pendarahan di otak dan masalah medis lainnya yang mungkin menyebabkan sakit kepala.

 

Cara mengobati migrain

Pengobatan migrain bertujuan untuk menghentikan gejala dan mencegah serangan kembali. Banyak obat yang diproduksi untuk mengatasi migrain yang terbagi dalam dua kategori yaitu obat pereda nyeri dan obat untuk mencegah serangan.

  1. Obat Pereda Nyeri:
    • Penghilang rasa sakit. Obat pereda nyeri yang dijual bebas atau diresepkan ini termasuk aspirin atau ibuprofen. Obat pereda migrain, yang merupakan kombinasi dari kafein, aspirin, dan asetaminofen yang dapat membantu melawan nyeri migrain yang bersifat ringan.
    • adalah obat resep yang bekerja dengan cara memblokir jalur rasa sakit di otak. Obat ini dapat dalam bentuk pil, suntikan atau semprotan hidung, dan berfungsi dalam meringankan banyak gejala migrain. Obat jenis Triptans ini tidak aman digunakan bagi mereka yang berisiko terkena stroke atau serangan jantung.
    • Dihydroergotamines Tersedia dalam bentuk semprotan hidung atau injeksi, obat ini paling efektif bila digunakan segera setelah dimulainya gejala migrain, dan digunakan untuk kondisi migrain dengan durasi dari 24 jam. Obat jenis ini harus dihindari oleh penderita penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, penyakit ginjal dan hati.
    • Lasmiditan Obat ini merupakan jenis baru dan dapat digunakan untuk pengobatan migrain dengan atau tanpa aura. Dalam uji coba obat, obat dengan zat aktif lasmiditan ini secara signifikan dapat mengurangi rasa sakit serta mual dan sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Obat jenis ini tidak boleh dikonsumsi dengan alkohol dan obat-obat lainnya yang bekerja menekan susunan saraf pusat.
    • Obat golongan opioid. Obat jenis opioid digunakan bagi penderita migrain yang tidak dapat menggunakan obat migrain lainnya. Jenis obat gol ini dapat menyebabkan ketagihan, sehingga obat ini hanya digunakan bila obat lainnya tidak efektif.
    • Obat anti mual. Obat ini efektif pada migrain dengan aura yang disertai mual dan muntah
  2. Obat untuk Pencegahan.
    • Obat penurun tekanan darah
    • Antidepresan
    • Obat anti kejang
    • Injeksi botox
    • Obat golongan Calcitonin gene-related peptide (CGRP) antagonists

Cara mencegah dan meringankan gejala migrain

Melihat kondisi dimana siapapun bisa berisiko mengalami migrain, dimana orang-orang yang memiliki riwayat keluarga dengan migrain atau orang-orang yang memiliki kondisi medis seperti depresi dan kecemasan cenderung berisiko lebih tinggi terhadap migrain, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau meringankan gejala-gejala migrain:

  1. Olahraga
    Olahraga dapat membuat tubuh melepas hormon-hormon endorfin yang dapat menurunkan nyeri. Endorfin juga dapat membantu seseorang untuk mengelola stres dengan lebih baik sehingga pemicu migrain bisa diminimalisir.
  2. Tidur cukup
    Biasakan tidur dan bangun di jam yang sama setiap hari dengan durasi tidur sekitar tujuh sampai delapan jam per hari. Kekurangan atau kelebihan tidur dapat menyebabkan sakit kepala berdenyut dan menurunkan ambang nyeri.
  3. Yoga
    Melakukan yoga setiap hari merupakan cara terbaik untuk mencegah migrain. Yoga tak hanya memberi manfaat seperti olahraga tetapi juga dapat menurunkan pemicu-pemicu sakit kepala lain seperti kecemasan hingga depresi. Yoga juga dapat menenangkan otak.
  4. Ruang sunyi dan gelap

    Ketika mengalami serangan migrain, menenangkan diri, berbaring dan membuat tubuh serileks mungkin di ruangan yang sunyi dan gelap akan membantu meringan kondisi sakit kepala.

    Suara berisik/bising, cahaya terang, dan keributan dapat memicu sakit kepala. Paparan yang konsisten terhadap hal-hal tersebut dapat membuat sakit kepala lebih buruk.

  5. Dinginkan kepala
    Saat mengalami migrain, salah satu hal pertama yang perlu dicari adalah es batu atau botol dingin yang dapat digunakan untuk mendinginkan kepala yang sakit diyakini dapat mengurangi nyeri. Sensasi dingin dapat membuat area yang nyeri mati rasa dan mengurangi aliran darah ke area nyeri tersebut.
  6. Kafein
    Satu cangkir kopi atau minuman berkafein lain dapat meringankan gejala migrain.

Itulah beberapa hal yang penting diketahui seputar sakit kepala sebelah atau migrain. Fakta bahwa kondisi tersebut sering dialami oleh manusia, penting bagi kita untuk untuk selalu melakukan pencegahan dan tahu cara mengobatinya. Jika dirasa migrain tak kunjung sembuh, maka perlu konsultasi lebih lanjut ke dokter di rumah sakit.