Persalinan Normal atau Caesar, Ini Perbandingannya

Memilih metode persalinan merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan besar bagi para calon ibu. Di Indonesia sendiri, metode melahirkan yang paling sering digunakan adalah metode persalinan normal dan operasi caesar. Pemilihan metode tersebut biasanya ditentukan berdasarkan beberapa faktor, seperti riwayat kehamilan dan kondisi kesehatan sang calon ibu. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa melahirkan dengan metode normal. Keduanya tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. 

Persalinan normal

Kelebihan:

  • Proses pemulihan cepat, bahkan dapat meninggalkan rumah sakit dalam waktu 24 sampai 48 jam setelah persalinan
  • Tidak ada risiko akibat operasi, rasa sakit berkepanjangan, stres akibat pembedahan, reaksi terhadap anestesi, maupun infeksi luka operasi
  • Mempercepat proses bonding antara ibu dan bayi, bahkan dapat langsung melakukan IMD (inisiasi menyusui dini) yaitu memberikan ASI eksklusif setelah melahirkan
  • Lebih sedikit risiko bayi mendapatkan gangguan kesehatan seperti gangguan pernapasan, alergi, asma, laktosa intoleran, dan sebagainya
  • Proses persalinan normal kedepannya bisa menjadi lebih cepat dan singkat

Kekurangan:

  • Dapat meningkatkan risiko bayi kekurangan oksigen jika proses persalinannya lama
  • Kemungkinan terjadi komplikasi tidak terduga saat persalinan seperti pendarahan hebat
  • Meningkatnya risiko kulit dan jaringan di sekitar vagina yang meregang atau robek dan menyebabkan cedera atau inkontinensia urine
  • Vagina harus dijahit jika robek atau digunting
  • Kemungkinan mengalami rasa sakit di area perineum (area antara vagina dan anus) yang disebabkan peregangan saat proses persalinan
  • Ada kemungkinan penggunaan bantuan persalinan seperti vakum atau forceps. Selain itu, ada pula kemungkinan cedera pada ibu seperti memar pada kulit atau luka jalan lahir

Persalinan caesar

Biasanya, metode ini dipilih karena ada beberapa faktor seperti kondisi medis yang dimiliki oleh calon ibu, posisi janin, ukuran janin, ukuran panggul ibu, atau adanya proses pembukaan jalan lahir yang lambat.

Kelebihan:

  • Tanggal persalinan dapat dipilih sendiri
  • Tidak perlu mengalami kontraksi berjam-jam yang berpotensi menimbulkan trauma persalinan
  • Kecil kemungkinan bayi tertular penyakit infeksi seksual dari ibu karena tidak melewati vagina
  • Menurunkan risiko terjadinya inkontinensia urine dan prolaps organ panggul
  • Menurunkan risiko cedera kelahiran

Kekurangan:

  • Proses pemulihan dan rawat inap cenderung lebih lama dibandingkan persalinan normal
  • Munculnya rasa nyeri atau sakit berkepanjangan pada bagian-bagian tertentu seperti luka bekas operasi
  • Terjadinya komplikasi akibat anestesi (mual, mengantuk, pusing, sakit kepala parah, maupun kerusakan saraf) atau komplikasi akibat operasi (penyumbatan pembuluh darah, infeksi, pendarahan, hingga adhesi)
  • Adanya kemungkinan mengalami plasenta previa pada kehamilan berikutnya dan kembali melakukan operasi caesar di proses persalinan berikutnya
  • Menjadi lebih terbatas dalam beraktivitas selama setidaknya 6 minggu setelah operasi

Pada dasarnya, baik itu metode melahirkan normal dan caesar memiliki tujuan yang sama yaitu untuk melaksanakan persalinan dengan lancar dan memastikan ibu serta bayinya selamat. Sehingga, tidak ada metode yang dapat diberi label “lebih baik” dibanding dengan yang lain dikarenakan pemilihan metode didasarkan oleh kondisi dan keadaan ibu ketika mau melahirkan, serta disesuaikan dengan hasil konsultasi dan pemeriksaan dari dokter kandungan atau bidan. 

Artikel ditulis oleh dr. Ervina Ningsih, Sp.OG (Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS EMC Pulomas).