Perlukah Cek Jantung berkala ?

Pemeriksaan kesehatan berkala sangat penting dilakukan untuk mengantisipasi penyakit tertentu. Pemeriksaan berkala tidak hanya dilakukan untuk orang yang sudah berumur saja, tetapi untuk anak muda, apalagi dengan gaya hidup yang sering mengkonsumsi makanan tidak sehat. Salah satu jenis pemeriksaan yang mesti rutin dilakukan adalah Pemeriksaan Jantung

Pentingnya Memeriksakan Diri ke Dokter Spesialis Jantung.

Pemeriksaan kesehatan tidak hanya untuk mendiagnosis gangguan setelah gejala muncul. Melainkan upaya untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang lebih serius.

Bagi seseorang yang rutin pemeriksaan kesehatan dokter secara teratur lebih cenderung dapat diagnosis dini dan berkontribusi pada jangka hidup yang lebih panjang.

Untuk orang dewasa, tergantung pada usia, dokter akan merekomendasikan jadwal pemeriksaan kesehatan yang mencakup pemeriksaan fisik rutin

Jenis pemeriksaan kesehatan rutin berbeda seiring bertambahnya usia, dan akan bergantung pada riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, serta apakah memiliki faktor risiko penyakit tertentu

Tujuan pentingnya pemeriksaan kesehatan berkala adalah menurunkan faktor risiko, deteksi dini penyakit kardiovaskular dan mencegah perburukan.

Jadi, risiko dan gangguan pada jantung dapat dideteksi sejak awal, dan penanganan yang tepat pun bisa segera dilakukan. Berusia 65 tahun atau lebih. Memiliki berat badan berlebih. Memiliki riwayat kolesterol tinggi, hipertensi, atau diabetes

Tahukah kamu, penyakit kardiovaskular atau sakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia? Menurut WHO, pada tahun 2016 terdapat 17,6 juta kematian akibat sakit jantung di seluruh dunia. Penyakit kardiovaskular merupakan sekumpulan gangguan jantung, salah satunya adalah Penyakit Jantung Koroner (PJK). 

Apa itu Penyakit Jantung Koroner?

Menurut Kementerian Kesehatan RI, penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang disebabkan kurangnya pasokan darah ke jantung akibat penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner. Di Indonesia, jumlah penderita yang terdiagnosis dokter sebanyak 1,5%.

Selain pemeriksaan fisik, dokter membutuhkan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

  • Elektrokardiografi (EKG). Mengetahui gambaran aktivitas listrik jantung, mendeteksi pembesaran ruang jantung, dan gangguan irama jantung.
  • Foto Rontgen dada
  • Treadmill
  • Holter
  • Kateterisasi jantung
  • MSCT jantung

Jika Anda mengalami detak jantung abnormal, ada riwayat pingsan dan sering pusing, dokter dapat merekomendasikan Pemantauan Holter agar dapat mengkorelasikan semua gejala ini dengan irama detak jantung Anda. Tes ini memungkinkan untuk mendeteksi gangguan irama detak jantung yang transien (hanya sesekali saja munculnya, tidak terus menerus)

Aritmia transien seringkali tidak terdeteksi pada pemeriksaan rekam jantung (EKG) rutin, misalnya keluhan berdebar yang hanya muncul sesekali namun mengganggu, seringkali pada pemeriksaan EKG tidak muncul, dengan pemeriksaan Holter, aktivitas listrik jantung dapat direkam selama 24 jam penuh atau lebih lama lagi.

Ahli jantung dapat merekomendasikan Pemantauan Holter bagi Anda untuk meneliti aktivitas listrik jantung saat melakukan aktivitas normal atau setelah terjadi serangan jantung. Pemantauan Holter juga memungkinkan ahli jantung mendiagnosis setiap kelainan irama detak jantung (termasuk aritmia yang serius), dan memantau efek obat jantung yang diberikan. Alat ini juga berguna untuk memantau irama detak jantung Anda setelah menjalani prosedur operasi jantung untuk menentukan, apakah operasi tersebut berhasil.

Artikel ditulis oleh dr. Heri Hernawan, Sp. JP FIHA (Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah RS EMC Tangerang).