Anda mungkin berpikir bahwa seiring dengan bertambahnya usia dan menjadi dewasa, anda tidak perlu lagi melakukan vaksinasi. Namun ternyata, vaksinasi pada usia dewasa masih sangat diperlukan untuk mencegah berbagai penyakit dan melindungi orang di sekitar anda.
Orang dewasa juga perlu menjaga kekebalan tubuhnya terhadap berbagai penyakit karena kekebalan tubuh yang didapat dari vaksinasi di masa kecil dapat berkurang kemampuannya dalam mencegah penyakit, selain itu orang dewasa juga memiliki risiko terhadap penyakit yang berbeda dengan risiko penyakit pada anak. Vaksinasi adalah salah satu tindakan pencegahan penyakit yang paling mudah dan aman.
Vaksinasi pada orang dewasa direkomendasikan berdasarkan usia, status vaksinasi sebelumnya, kesehatan, gaya hidup, pekerjaan, tujuan bepergian, dan lain sebagainya.
Berikut jenis vaksin yang dibutuhkan orang dewasa:
1. Influenza : Risiko terkena flu dapat berkurang sekitar setengahnya setelah seseorang mendapatkan vaksin influenza. Bila kamu masih bisa terserang flu setelah mendapatkan vaksin, kemungkinan berkembangnya gejala yang berat akan semakin kecil, dan flu dapat sembuh dalam waktu singkat.
2. Tdap : Pemberian vaksin Tdap berfungsi untuk mencegah infeksi tetanus, difteri, dan, pertusis (batuk rejan) yang dapat menyebabkan penyakit serius sampai kematian. Semenjak vaksin ini diperkenalkan, kasus tetanus dan difteri telah turun 99% dan batuk rejan telah turun hingga 80%.
3. Hepatitis A dan B : Vaksin ini wajib dilakukan setelah dewasa guna mencegah infeksi virus Hepatitis A dan B yang menyebabkan penyakit hati. Pemberian vaksin hepatitis A umumnya diberikan sebanyak dua dosis, dengan jarak 6 bulan. Sementara, vaksin hepatitis B membutuhkan tiga suntikan. Jarak pemberian dosis Hepatitis B pertama dan kedua adalah sebulan. Kemudian, dosis ketiganya diberikan setidaknya dua bulan setelah mendapatkan dosis kedua.
4. HPV : Infeksi human papillomavirus (HPV) berisiko menyebabkan menyebabkan kanker serviks, vulva, dan vagina pada wanita serta kanker penis pada pria. Virus ini juga dapat menyebabkan kanker dubur, kanker tenggorokan, kanker mulut dan kutil kelamin.
5. Pneumokokus : Infeksi bakteri pneumokokus dapat menyebabkan pneumonia, meningitis, infeksi darah, dan kematian. Ada dua vaksin untuk mencegahnya, yaitu PCV dan PPSV. Vaksin PCV dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun, smentara PPSV lebih dianjurkan untuk orang yang berusia 65 tahun ke atas dengan 1 dosis seumur hidup.
6. Measles and Rubella (MR) : Vaksin MR adalah pengganti vaksin MMR yang saat ini sudah tidak tersedia di fasilitas kesehatan masyarakat. Kini, program vaksin MR menjadi prioritas pemerintah Indonesia sebagai upaya mengendalikan penyakit menular Campak dan Rubella. Meskipun imunisasi MMR sudah di berikan saat masa kana-kanak, vaksin MR tetapi diperlukan untuk memastikan kekebalan penuh terhadap penyakit campak dan Rubella.
7. BCG : Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Vaksin BCG dapat memberi kekebalan tubuh terhadap bakteri mematikan tersebut. Itu sebabnya, vaksin BCG direkomendasikan untuk bayi, anak-anak, dan orang dewasa berusia 16–35 tahun, terutama yang berisiko tinggi terpapar TB. Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin ini sebelumnya juga wajib melakukan vaksin BCG.
8. Cacar Air : Varicella zoster merupakan virus penyebab cacar air. Kondisi ini bisa dicegah dengan melakukan vaksin cacar air. Vaksin cacar air biasanya diberikan sebanyak 2 dosis dengan jarak 4–8 minggu. Sebelum melakukan vaksin cacar air, pastikan kamu belum pernah mengidap cacar air dan tidak mengidap penyakit tertentu, seperti kanker atau HIV.
9. Herpes zoster : Virus herpes zoster adalah penyebab cacar api atau herpes zoster. Herpes zoster ditandai dengan munculnya bintil yang mirip seperti cacar air. Area di sekitar bintil ini dapat membengkak dan menghasilkan luka lepuh.
Pastikan anda melakukan vaksinasi di fasilitas kesehatan yang memiliki sistem rantai dingin yang baik dan sesuai standard dalam melakukan pelayanan vaksinasi. RS EMC Tangerang memiliki sistem rantai dingin yang telah terstandard dan dipantau dengan maksimal agar kualitas vaksin tetap terjaga sejak mulai proses distribusi, penyimpanan, sampai dengan diberikan kepada pasien, sehingga efektivitas perlindungan dari vaksin tersebut dapat bekerja dengan optimal.
Lindungi diri anda serta mereka yang berada di sekitar anda dengan vaksinasi sesuai dengan rekomendasi dokter, karena mencegah jauh lebih mudah daripada mengobati.
Artikel ditulis oleh dr. Nurul Hanifa, Sp.OK (Spesialis Okupasi RS EMC Tangerang).